Gagal panen, warga perbatasan RI-Timor Leste terancam kelaparan
Merdeka.com - Warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, terancam kelaparan akibat gagal panen. Tanaman jagung dan padi milik petani mulai menguning dan kering.
Curah hujan tidak menentu serta kemarau berkepanjangan di daerah itu, menjadi penyebab utama keringnya tanaman petani. Ratusan hektar perkebunan jagung dan sawah milik petani di Kecamatan Kakuluk Mesak, yang sudah ditanam tiga kali ini sudah mulai dan menguning.
Areal perkebunan dipenuhi jagung terlihat hanya dedaunan kering, beserta bulir jagung yang tidak normal. Sedangkan areal persawahan sudah ditanami pun kering total dengan tanah yang terbelah. Para petani menyatakan tahun ini dipastikan mereka gagal panen.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Apa bantuan BRI untuk warga terdampak kekeringan? Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Bank Rakyat Indonesia (BRI) juga memberikan bantuan air bersih kepada warga.
-
Apa yang dilakukan warga Majalengka untuk mengatasi kekeringan? Selain Abibah, warga lain juga turut memanfaatkan air sungai di desanya itu, salah satunya dengan membuat bendungan sederhana dari bebatuan.
-
Bagaimana BRI membantu warga terdampak kekeringan? Total dana yang dikeluarkan untuk penyaluran air bersih itu adalah Rp16 juta. 'Kalau mekanismenya dari kepala cabang kami untuk tanggap darurat ini punya kewenangan mengeluarkan dana sampai Rp50 juta per kasus. Jadi misalnya sekarang tanggap darurat di kasus kekeringan beliau punya kewenangan mengeluarkan maksimal Rp50 juta,'
-
Apa saja yang terdampak kekeringan? Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, dari 14 kapanewon terdapat 55 kelurahan yang berpotensi terdampak.
-
Bagaimana warga Lebak mengatasi kekeringan? Saat kondisinya sudah semakin kering, warga akan menggali lagi sampai muncul sumber air baru.
"Jagung yang kami tanam hasilkan bulir yang sangat kecil. Sehingga kalau makan harus banyak baru bisa kenyang," kata seorang petani, Yohanes Laku, Selasa (15/3).
Hal senada juga disampaikan petani sawah, Martinus Bria. Padi dia sudah tiga kali menanam padi sejak hujan pertama turun. Namun hasilnya mengecewakan.
"Curah hujan sangat kecil, sehingga tahun ini kami yakin gagal panen dan kelaparan," kata Martinus.
Para petani hanya bisa pasrah dengan keadaan. Mereka berharap ada bantuan dari pemerintah setempat, guna mengatasi kelaparan akibat kejadian ini.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya tersebut sebelumnya ditolak ditampung sementara di sejumlah tempat.
Baca Selengkapnyaenurut SYL, pemulihan harus dilakukan secara cepat dengan mengawal bantuan pangan serta mendorong masyarakat setempat untuk bercocok tanam.
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaSehari-hari, mereka bekerja sebagai buruh tani. Penghasilan harian kecil kadang tak dapat sama sekali
Baca SelengkapnyaArea persawahan di Jakarta tersebut terdampak kekeringan panjang
Baca SelengkapnyaPersawahan di Rorotan, Cilincing sepi aktivitas petani lantaran kering total.
Baca SelengkapnyaTentara Israel tetap berencana memperluas serangan ke wilayah Gaza bagian selatan di tengah minimnya pasokan makanan, air, dan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Wali Kota Tarakan Bustan menegaskan, perlu adanya upaya menggenjot produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terus terjadi di perairan Tuban Utara atau dekat Kepulauan Bawean
Baca SelengkapnyaSumber air di tengah hutan itu kondisinya keruh, namun warga tak punya pilihan lain.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaWarga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca Selengkapnya