Gandeng BNN, Alfamart sosialisasikan bahaya narkoba
Merdeka.com - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI) mengajak para pelajar sekolah menengah di Jakarta Selatan untuk ikut memerangi narkoba melalui acara "Sosialisasi Bahaya Narkoba Sejak Dini" di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan,Jumat (12/8).
Dalam Acara sosialisasi tersebut, terdapat puluhan siswa baik dari sekolah menengah maupun atas yang dibekali pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba yang disampaikan langsung oleh Kepala BNN Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi DKI Jakarta, Sapari Partodiharjo.
"Penyuluhan narkoba terhadap anak usia sekolah sangat penting dilakukan sebagai upaya pencegahan sejak dini. Hal ini dapat membantu pemerintah khususnya BNN dalam memberantas penyebaran narkoba terutama di kalangan remaja," ujar Sapari usai menyampaikan materinya.
-
Kapan remaja mencari identitas diri? Selama masa ini, remaja mencoba untuk mencari tahu siapa mereka sebenarnya dan apa yang mereka inginkan dalam hidup.
-
Apa saja perilaku kenakalan remaja? Kenakalan remaja bisa berbentuk kenakalan biasa, seperti berkelahi, keluyuran, membolos sekolah atau pergi dari rumah tanpa pamit.
-
Bagaimana remaja bisa kecanduan narkoba? 'Tahap penggunaan narkoba dimulai dari coba-coba, kemudian naik ke penggunaan sosial, hingga menjadi penggunaan situasional saat menghadapi masalah tertentu. Akhirnya, bisa berlanjut menjadi penggunaan intensif dan kecanduan,' jelas Martha.
-
Siapa yang terpengaruh kenakalan remaja? Remaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
-
Mengapa otak remaja rentan terhadap kecanduan? 'Remaja adalah tahap perkembangan krusial di mana mereka mengalami perubahan signifikan dalam biologi, kognisi, dan kepribadian. Akibatnya, otak sangat rentan terhadap dorongan terkait kecanduan internet selama masa ini, seperti penggunaan internet yang kompulsif, keinginan untuk menggunakan mouse atau keyboard, dan mengonsumsi media,' kata Max Chang, penulis utama studi ini.
-
Bagaimana remaja menghadapi masa peralihan? Remaja sering menghadapi kesulitan dalam mengatasi masalah yang muncul selama masa peralihan mereka. Mereka mungkin merasa bingung dan tidak yakin tentang identitas mereka atau mengalami tekanan dari teman sebaya dan lingkungan sosial mereka.
Sapari menuturkan, masa remaja identik dengan pencarian jati diri, penasaran dan coba-coba terhadap banyak hal. Inilah yang kerap dimanfaatkan mafia narkoba untuk menjaring anak-anak usia sekolah untuk ikut terjerumus dalam mengonsumsi obat-obatan terlarang, hingga akhirnya ketergantungan.
"Jika sudah terjerat narkoba, anak-anak ini akan sulit berkonsentrasi dan tentunya mengganggu kegiatan belajar mengajar. Rehabilitasinya juga akan sulit jika belum ada keinginan dalam diri. Untuk itu, kami mengedepankan upaya preventif atau pencegahan," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sapari juga menyampaikan apresiasinya atas kepedulian perusahaan swasta dan yayasan sosial terhadap masa depan anak Indonesia. “Acara ini merupakan wujud sinergi positif dari beragam elemen
bangsa. Dengan dukungan berbagai pihak, kami berharap dapat benar-benar mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba,” ungkapnya.
Di sisi lain, Corporate Communication GM SAT, Nur Rachman mengatakan, dukungan ini merupakan suatu bentuk kepedulian perusahaan terhadap nasib generasi penerus bangsa, serta mendukung program pemerintah membangun kesadaran sejak dini mengenai bahaya narkoba.
"Kami ingin ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan aset bangsa dari ancaman obat terlarang. Anak-anak terlalu berharga untuk menjadi budak narkoba," tegas Nur Rachman.
(mdk/hrs)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Remaja kerap penasaran dengan berbagai hal. Kondisi ini menyebabkan mereka kerap melakukan perilaku berisiko termasuk menggunakan narkoba.
Baca SelengkapnyaData dari BNN, BRIN, NPS di 2021, membuktikan penggunaan narkoba relatif meningkat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRemaja merupakan fase perkembangan manusia yang terjadi antara masa anak-anak dan dewasa, umumnya berkisar pada rentang usia 12 hingga 18 tahun.
Baca SelengkapnyaPenyalahgunaan narkoba merupakan salah satu momok yang mengancam remaja. Berdasar data, terjadi peningkatkan penggunaan narkoba pada anak usia sekolah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Baca SelengkapnyaKenakalan remaja adalah perilaku melanggar norma, aturan, atau hukum yang berlaku di masyarakat. Mencegahnya akan membantu menyelamatkan hidup mereka.
Baca SelengkapnyaSejumlah masalah kesehatan rentan dialami oleh remaja karena perubahan yang dilaluionya.
Baca SelengkapnyaPara orang tua harus mewaspadai kebiasaan gaming (bermain gim video) menjadi gambling (berjudi)
Baca SelengkapnyaRemaja adalah aset bangsa yang seharusnya dibina dan diarahkan menuju masa depan yang cerah.
Baca SelengkapnyaPeredaran narkoba begitu marak terjadi di Grobogan. Berbagai kalangan bisa menikmati barang terlarang itu.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol Marthinus Hukom menyatakan narkotika lebih dahsyat dan berbahaya dari terorisme.
Baca SelengkapnyaUntuk permasalahan narkotika tidak memandang usia. Contoh sekarang sintetis cannabinoid yang beredar sekarang yaitu sabu, kokain, heroin dan sebagainya.
Baca Selengkapnya