Ganjar berang BRI wajibkan petani bayar administrasi Kartu Tani
Merdeka.com - Para petani di Jawa Tengah peserta program Kartu Tani dicetuskan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dikabarkan dibebani biaya pembuatan dan mesti menyimpan sejumlah duit sebagai saldo minimal di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ganjar pun mengancam siap menghentikan kerjasama dengan BRI bila hal itu terus berlanjut.
Mendapatkan kabar itu, Ganjar langsung menghubungi pihak BRI guna meminta klarifikasi. Dia menyatakan memang benar ada kekeliruan dari pihak BRI.
"Memang hari ini di koran keluar. Kartu tani dikenai biaya. Langsung saya telepon. Kena biaya bu? Sebentar pak saya cek. Kan saya sukanya data biar tidak terjadi fitnah. Akhirnya saya telepon kepada Dirut bank BRI," kata Ganjar kepada wartawan di Kantor Pemprov Jateng, Kota Semarang, Selasa (7/4).
-
Bagaimana BRI membantu Kelompok Tani Jaya Lestari? Wulan bercerita, awal mula klaster tersebut mengenal BRI yakni pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini. Pinjaman tersebut menjadi modal awal yang membuat usahanya semakin berkembang. Wulan juga menuturkan, selama ini BRI hadir dalam rangka pendampingan, atau memantau perkembangan klaster dibarengi dengan penyuluhan informasi produk-produk BRI.
-
Bagaimana Bank BRI membantu petani jambu kristal Desa Munggangsari? Petani jambu kristal di Desa Munggangsari terus memanfaatkan program layanan KUR yang ditawarkan Bank BRI untuk permodalan usaha. 'Rata-rata para petani menggunakan program layanan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari Bank BRI. Dengan pinjaman yang beragam mulai dari Rp25 – Rp50 juta sesuai kebutuhan. Sistem yang ditawarkan BRI juga bagus, bunga ringan, cepat dan tidak bertele-tele serta hal ini dirasa sangat membantu petani,' kata Ketua Klaster Jambu Kristal Tanwiedjie Desa Munggangsari, Suyanto.
-
Apa yang diberikan Bank BRI ke petani jambu kristal Tanwiedjie di Desa Munggangsari? BRI juga memberikan CSR kepada petani jambu kristal berupa mesin keripik untuk pengolahan jambu kristal. Selain itu BRI juga sering mangajak petani jambu kristal untuk mengikuti bazar hingga ke Jakarta,' kata Suyanto.
-
Bagaimana BRI membantu Giriwangi? Setelah berjalannya pengobatan, perlahan Giriwangi mulai bangkit dengan mengikuti skema bantuan dari program BRI. Oki dan Raras diketahui memilih skema peminjaman Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) sebesar Rp10 juta. Modal ini mereka gunakan untuk mengikuti pameran UMKM yang dijalankan BRI. Sisanya, dana tersebut mereka pakai untuk memulai kegiatan produksi minyak esensial kembali.
-
Kapan Kelompok Tani Jaya Lestari mengenal BRI? Wulan bercerita, awal mula klaster tersebut mengenal BRI yakni pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini.
-
Siapa yang berikan bantuan dari BRI? 'Pemberian bantuan di SDN 01 dan SDN 02 Gunung Geulis adalah wujud nyata dukungan dan kepedulian kami dalam membantu menyediakan fasilitas dan infrastruktur yang layak dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah' ungkap Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi yang secara langsung menyerahkan bantuan di SDN 01 dan SDN 02 Gunung Geulis pada Sabtu (18/5).
Jika hal itu berlanjut, Ganjar sempat mengancam bakal memutuskan kerjasama pembuatan kartu dengan BRI. Padahal menurut dia, kartu tani dipakai buat memantau distribusi pupuk, benih, dan bantuan-bantuan dari Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat demi kesejahteraan petani di seluruh Jawa Tengah.
"Jadi kalau umum pakai biaya administrasi. Ini saya mintanya enggak. Lha kalau enggak gratis putus aku. Putus ra popo. Jadi kalau tabungan itu ada biayanya. Yang satu ada saldo minimum yang kedua biaya administrasi. Saya sampaikan khusus untuk ini (kartu tani) tidak," ujar Ganjar.
Ganjar pun sempat memperlihatkan hasil komunikasinya dengan Dirut BRI, Djarot Kusumayadi, melalui pesan pendek. Dia meminta klarifikasi soal kutipan biaya administrasi dan aturan menyimpan saldo minimal dibebankan kepada petani.
"Jadi Pak Djarot tadi menyampaikan kepada saya, 'Pak Ganjar saya Djarot Kusumayadi dari BRI. Saya dapat info dari kepala biro bapak berita koran hari ini mengenai tentang kartu petani yang tidak menggembirakan. Saya memang bilang begitu. Untuk itu saya mohon maaf karena hal tersebut terjadi karena semata-mata karena kami alpa dalam mengubah standar tabungan pada sistem kami. Sehingga ada biaya administrasi kami. Dan saldo minimal menjadi beban petani ini tidak ada.' Jadi saldo minimal tidak ada, biaya administrasi tidak ada," ucap Ganjar sambil memperlihatkan bukti pesan singkat itu.
Ganjar memastikan biaya administrasi dan kewajiban menyimpan saldo minimal bagi petani peserta Kartu Tani tidak akan lagi terjadi. Bahkan Ganjar memperlihatkan permintaan maaf Dirut BRI kepada dirinya.
Berita Ganjar Pranowo lainnya, bisa dibaca di Liputan6.com
"Untuk itu kami mohon maaf dan hari ini parameter akan kami koreksi dan demikian laporan kami," tambah Ganjar.
Ganjar juga siap memanggil Dirut BRI bila tetap mengenakan biaya administrasi kepada petani peserta program Kartu Tani.
"Pak Djarot tadi menyampaikan kepada saya, bunyinya begini ini; 'Waktu itu di koran kan serem. Kami akan panggil.' Ya memang harus dipanggil. Pemerintahan ini biar semuanya on the track terus," tandas Ganjar.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengatakan persoalan kelangkaan pupuk juga menjadi sorotan dalam kunjungannya ke beberapa wilayah.
Baca SelengkapnyaCapres Ganjar Pranowo mendatangi para petani di Blora Jawa Tengah. Di depan para petani, Ganjar bercerita tentang mahalnya harga beras dan pupuk.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyebutkan, kebijakan paling tepat untuk mengatasi kelangkaan pupuk bagi petani.
Baca SelengkapnyaGibran melihat rencana penghapusan Kartu Tani agar subsidi pupuk tidak lagi susah
Baca SelengkapnyaDalam kunjungannya, Ganjar mengatakan bahwa Kartu Tani penting bagi para petani.
Baca SelengkapnyaMendengar kabar terkait penghapusan program kredit macet bagi petani, sontak ratusan petani bersorak gembira mendengar program Ganjar itu.
Baca SelengkapnyaGanjar menyebut, banyak petani yang menunggak pembayaran kredit usaha rakyat (KUR).
Baca SelengkapnyaGanjar menjelaskan, penerapan kartu Sakti mampu memberikan layanan-layanan dasar masyarakat termasuk pupuk.
Baca SelengkapnyaKTP Sakti bakal bermanfaat bagi masyarakat, terutama penerima bantuan pemerintah.
Baca SelengkapnyaGanjar sempat berdialog dengan beberapa petani yang mengeluh sulit menghadapi para tengkulak
Baca SelengkapnyaGanjar mencatat tiga keluhan utama para petani bawang merah di sana, yakni pupuk, pasar untuk jual hasil panen, dan ketersediaan pengairan lahan.
Baca SelengkapnyaPetani meminta Ganjar mempermudah akses pembelian pupuk sampai memperbaiki nilai jual padi.
Baca Selengkapnya