Ganjar Ingatkan Tiga Kepala Daerah Tidak Gelar Salat Idul Fitri
Merdeka.com - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyesalkan keputusan Bupati Wali Kota di wilayahnya yang memperbolehkan warganya menggelar Salat Id berjemaah di masjid atau lapangan. Beberapa Bupati/Wali Kota yang sudah memperbolehkan itu misalnya Bupati Karanganyar, Wali Kota Tegal dan Bupati Kudus.
"Jadi ada syarat untuk melakukan itu harus ketat. Seperti dikendalikan di daerahnya yang tidak ada kasus covid-19, yang jadi problem kalau ada orang tanpa gejala masuk dalam kegiatan itu, kan sulit ngontrolnya," kata Ganjar, Rabu (21/5).
Sesuai anjuran pemerintah, pelaksanaan Salat Id tahun ini tidak dianjurkan dilaksanakan berjemaah di masjid atau lapangan, melainkan di rumah masing-masing. Dia mengungkapkan, konsolidasi nasional harus dilakukan agar seluruh keputusannya bisa sama.
-
Kenapa sholat Idul Fitri dianjurkan berjamaah? Pelaksanaannya pun dianjurkan berjamaah.
-
Bagaimana cara melaksanakan salat Idul Adha? Baik umat muslim yang menjalankan ibadah haji maupun yang tidak, disunahkan untuk melakukan ibadah ini.
-
Apa hukum sholat Idul Adha? Sholat Idul Adha termasuk dalam kategori sholat sunah muakkadah atau yang sangat dianjurkan.
-
Dimana sholat Idul Fitri dikerjakan? Tata cara sholat Idul Fitri beserta bacaannya secara umum tidak jauh berbeda dengan sholat lainnya.
-
Apa hukum shalat tarawih sendiri? Shalat tarawih dapat dilakukan sendiri di rumah dan pelaksanaannya dianggap sah serta mendapatkan pahala.
-
Bagaimana cara merayakan Idul Adha? Di waktu istimewa ini, saling berbagi ucapan menjadi hal yang tak boleh dilewatkan.
"Saya menyarankan kepada Bupati/Wali Kota, mari kita ikuti ketentuan dari pemerintah, dari Kementerian Agama atau Majelis Ulama Indonesia. Saya sarankan, mari kita ikuti aturan untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di rumah masing-masing," ujarnya.
Apalagi, banyak orang saat ini yang masih nekat mudik dari daerah zona merah. Kalau Salat Id diizinkan, bukan tidak mungkin akan terjadi penularan.
"Meskipun jarak sudah diatur, tapi tanpa sadar orang bersalaman, berdekatan. Itu ada potensi yang membahayakan," imbuhnya.
Dia juga sudah melakukan komunikasi dengan para Bupati/Wali Kota yang memperbolehkan pelaksanaan Salat Id di masjid. Tujuannya agar keputusan itu bisa ditinjau kembali.
"Sudah komunikasi dengan Bupati Karanganyar, tapi belum ada jawaban. Sampai sekarang, saya coba koordinasi terus, dan dari Kemenag akan menghampiri untuk diajak bicara. Kalau Kota Tegal, saat saya konfirmasi Wali Kotanya bilang tidak begitu, dia meralat pernyataannya. Untuk Kabupaten Kudus, belum ada laporan soal ini. Saya menyarankan kepada semuanya, mari kita ikuti aturan untuk Salat Id di rumah saja," ungkap politikus PDIP itu.
MUI Jateng juga sudah memberikan petunjuk tentang tata cara Salat Id di rumah. Tata cara disiapkan, naskah khotbah disiapkan lebih singkat namun tidak mengurangi syarat rukun pelaksanaan ibadah itu.
"Kepala keluarga yang jadi imam dan khotib, bisa bapak atau putra yang sudah dewasa. Khotbahnya juga sudah disiapkan lebih singkat. Kalau itu bisa dilakukan, itu bisa mencegah," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas permasalahan itu, PDIP Jateng meminta maaf, sebab undangan tersebut diberikan mendadak.
Baca SelengkapnyaPada perayaan Iduladha Rabu besok, Muhammadiyah Jawa Timur telah menyiapkan ribuan titik lokasi salat Iduladha 1444 Hijriah.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin meminta masyarakat tidak memperdebatkan perbedaan
Baca SelengkapnyaGibran sebelumnya tidak diundang Konsolidasi Kepala Daerah Kader PDIP Menuju Pemilu 2024 di Semarang.
Baca SelengkapnyaMUI melarang umat Islam mengucapkan salam lintas agama
Baca SelengkapnyaSalat tarawih pertama akan dilaksanakan pada Jumat (8/3) mendatang.
Baca SelengkapnyaSalam tiga jari tersebut ternyata ditanggapi Rocky Gerung yang ada di sebelah Ganjar dengan juga melakukan salam tiga jari hingga metal.
Baca SelengkapnyaGanjar tidak menjelaskan ketidakhadiran Gibran mendampinginya di Balai Kota Solo.
Baca SelengkapnyaPada saat seluruh Kepala Daerah yang dikumpulkan akan ada pembahasan dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaHadi mengatakan, pemerintah pusat telah memberikan dana kepada pemerintah daerah agar digunakan kepentingan pilkada.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo membahas sejumlah hal yang dianggap menjadi masalah oleh tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di Sulteng
Baca SelengkapnyaWapres Maruf Amin menegaskan perbedaan sudah menjadi hal yang biasa.
Baca Selengkapnya