Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gatot waspadai persaingan global bisa mengancam Indonesia

Gatot waspadai persaingan global bisa mengancam Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo. ©2016 Merdeka.com/dede rosyadi

Merdeka.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mengutip pernyataan Indonesia bubar tahun 2030 dalam novel Ghost Fleet karangan P.W Singer dan August Cole, seperti yang pernah dilakukan Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Gatot mulanya memaparkan kondisi dunia saat ini yang tengah mengalami persaingan global.

Kondisi ini dipicu fenomena perubahan di alam dunia. Seperti masalah kekeringan dan pemanasan global. Hal itu, kata Gatot, telah terjadi di Afrika dan berpotensi mendorong migrasi besar-besaran dalam waktu dekat.

"Kalau kita konversi, habisnya bukan 2056 tapi 2030, dari semua inilah maka kita harus benar-benar mulai melek, mulai lihat, krisis pangan, krisis air, krisis energi inilah sebenarnya yang menjadi persaingan yang dicari oleh negara-negara yang tidak mempunyai," papar Gatot saat menjadi pembicara dalam dialog Urun Rembuk Kebangsaan dengan tema 'Membangun Optimisme Masa Depan Indonesia dalam Perspektif Nasional dan Global', di Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).

Orang lain juga bertanya?

Gatot mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara kaya akan sumber daya karena berada di garis ekuator. Hal inilah yang membuat Indonesia bisa diserbu bangsa asing.

Karena itu menurut Gatot, bukan hal mustahil Indonesia sudah tidak ada lagi di tahun 2030, seperti yang ditulis dalam novel Ghost Fleet.

"Dari sini kita harusnya tetap waspada. Mengapa waspada ada yang mengatakan sehingga August Cole mengatakan tahun 2030 Indonesia sudah tidak ada lagi. 2030 Indonesia tidak ada lagi. Latar belakangnya itu tadi karena memang semua orang ingin melihat ibarat gadis elok diperebutkan," jelas Gatot.

"Saya tadi ditanya oleh wartawan 'Apakah bisa?' ya bisa saja, kita kaya, satpamnya tidur, semuanya tidur dirampok untuk menghilangkan jejaknya dibakar rumahnya ya ilang. Wong kita kaya," imbuhnya.

Namun, Gatot menanggapi hal ini lebih optimis. Sebab, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalan keadaan baik. Apalagi berdasarkan geografis, laut Indonesia menjadi jalur perdagangan dunia. Dia menegaskan bahwa hal tersebut harus dibarengi dengan rasa optimistik.

Dia menambahkan bahwa saat ini Indonesia tengah mendapatkan bonus demografi yang menunjukkan usia produktif mencapai 68 persen. Maka dari itu Gatot mengingatkan bahwa generasi saat ini harus optimis agar bisa mencapai apa yang telah diprediksi.

"Kita harus optimis, mengapa optimis, prediksi tahun 2050 GDP Indonesia menempati peringkat 4 di dunia. Mengapa orang meramalkan ini bukan meramalkan, tetapi begitu berdasarkan statistik berdasarkan indikasi-indikasi yang ada gambarnya seperti ini tetapi kita jangan tidur kita harus berbuat agar ini bisa terwujud lebih cepat kalau perlu," tegas Gatot.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim
PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

Dibantu PBB, Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Baca Selengkapnya
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen
Ternyata Sudah Banyak Wilayah Indonesia yang Tenggelam Permanen

Perubahan iklim juga berpengaruh terhadap ketahanan air di sebagian besar wilayah Indonesia yang diperkirakan akan mengalami penurunan tingkat curah hujan.

Baca Selengkapnya
Gurun Sahara Mulai Menghijau, Benarkah Pertanda Bencana Besar? Begini Penjelasan Ilmuwan
Gurun Sahara Mulai Menghijau, Benarkah Pertanda Bencana Besar? Begini Penjelasan Ilmuwan

Sahara sebelumnya dinobatkan sebagai salah satu tempat paling gersang di dunia.

Baca Selengkapnya
Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik
Pecah Perang Hamas-Israel, Jokowi: Harga BBM Pasti Akan Naik

Mulai dari ancaman perubahan iklim, pelemahan ekonomi global, hingga konflik Rusia-Ukraina dan konflik Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Waspada, Pasokan Air Bersih Indonesia Berkurang dan Berpotensi Picu Konflik
Waspada, Pasokan Air Bersih Indonesia Berkurang dan Berpotensi Picu Konflik

Kekeringan sudah melanda sebagian wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Waspada, Dunia Tengah Hadapi Neraka Iklim Bisa Berakibat Kelaparan Hebat
Waspada, Dunia Tengah Hadapi Neraka Iklim Bisa Berakibat Kelaparan Hebat

Jika tidak diantisipasi, tren gelombang panas ini dapat mendorong inflasi. Ini karena kelangkaan bahan pangan akibat turunnya produksi.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pangan Global Makin Mengkhawatirkan, Sepertiga Populasi Dunia Tidur dalam Kelaparan
Kondisi Pangan Global Makin Mengkhawatirkan, Sepertiga Populasi Dunia Tidur dalam Kelaparan

Apakah Indonesia termasuk yang dilanda kerawanan pangan?

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Dampak Kenaikan Suhu Global terhadap Lingkungan dan Kesehatan, Penting Diketahui
Dampak Kenaikan Suhu Global terhadap Lingkungan dan Kesehatan, Penting Diketahui

Dampak ini menunjukkan betapa pentingnya tindakan mitigasi dan adaptasi untuk melindungi lingkungan dan kesehatan dari efek negatif kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan
16 Persen Penduduk Indonesia Rentan Alami Kelaparan

Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.

Baca Selengkapnya
KTT AIS, Jokowi Beberkan Ancaman Negara terhadap Perubahan Iklim hingga Pencemaran Laut
KTT AIS, Jokowi Beberkan Ancaman Negara terhadap Perubahan Iklim hingga Pencemaran Laut

Pelaksanaan KTT AIS ini merupakan salah satu komitmen Indonesia untuk bekerja sama di level yang lebih tinggi

Baca Selengkapnya