Gelombang Setinggi 2,5 Meter Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah NTT
Merdeka.com - Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Syaeful Hadi mengatakan potensi gelombang laut setinggi 2,5 meter berpeluang melanda lima titik perairan di Nusa Tenggara Timur (NTT) dua hari ke depan, yakni 3-4 Mei 2022.
"Titik-titik perairan tersebut yaitu Selat Sumba bagian barat, Laut Sawi, perairan Kupang-Rote, dan Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu, dan Samudera Hindia selatan Kupang-Rote," katanya di Kupang, Selasa (3/5).
Dia mengatakan potensi gelombang tinggi ini perlu diwaspadai karena beresiko tinggi terhadap kapal tongkang dan perahu nelayan.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Mengapa badai topan sangat berbahaya? Badai topan adalah kekuatan alam yang paling merusak Bumi. Menurut laporan ISS National Laboratory, badai ini dapat menyebabkan sekitar 10.000 kematian. Selain itu, kerusakan bangunan senilai USD26 miliar di seluruh dunia setiap tahun.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Apa bahaya Arus Balik di Pantai Sepanjang? Adanya arus balik bisa membahayakan wisatawan yang bermain di pinggir pantai. Terlebih jika pengunjung nekat bergerak ke tengah sehingga dapat menyebabkan kecelakaan maut.
-
Apa saja bencana yang mungkin terjadi? Adapun kejadian itu berdampak pada munculnya longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, lalu peningkatan volume air sungai dan timbulnya banjir.
Selain itu potensi gelombang tinggi 2,5 meter-3 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia selatan Sumba Sabu yang berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri.
"Para nelayan atau operator kapal yang hendak melintas agar mewaspadai ancaman gelombang tinggi tersebut," ujar Syaeful seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu kondisi pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut-timur laut dengan kecepatan berkisar 4-15 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan angin bergerak dari tenggara-selatan dengan kecepatan berkisar 8-15 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Arafuru mencapai 25 knot.
“Para nelayan dan operator kapal diimbau agar terus mengikuti perkembangan cuaca di wilayah perairan NTT untuk menentukan rencana pelayaran secara baik sehingga terhindar dari ancaman cuaca buruk,” Syaeful.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang laut sangat berbahaya bagi nelayan yang sedang melaut.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca Selengkapnyawaspada potensi terjadinya gelombang tinggi mencapai 1,25 hingga 2,5 meter
Baca SelengkapnyaNelayan Muara Angke saat ini menghadapi tantangan besar dengan adanya perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaBibit siklon tropis 99W di Laut Tiongkok Selatan bisa memengaruhi cuaca di beberapa wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaBMKG mengungkapkan, bibit Badai Siklon Tropis 91S terpantau di Samudra Hindia bagian Tenggara, Barat Daya Banten.
Baca Selengkapnya