Gempa Dangkal Guncang Salatiga
Merdeka.com - Gempa dangkal terjadi Kabupaten Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (25/11) pukul 00.10:30 WIB. Pusat gempa bermagnitudo 2.8 itu berada pada kedalaman 11 kilometer.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam laman resminya menyatakan, pusat gempa itu berada pada koordinat 7,30 Lintang Selatan dan 110,41 Bujur Timur. Lokasi ini tepatnya berada di darat pada jarak 10 kilometer Barat Laut Kota Salatiga.
Gempa bumi itu dirasakan di Banyubiru, Ambarawa, Temenggungan, Pojoksari, Brongkol, Kalipawon, Tegalrejo, Jambu, Losari, Gondorio, Semilir, Garung, Bejalen dengan skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan warga dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Dimana gempa bumi terjadi? Gempa tersebut persisnya berada di wilayah lautan Samudera Hindia, dengan kedalaman 10 kilometer, titik koordinat 105,9 BT dan 7,61 LS, berjarak sekitar 85,7 km barat daya Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
-
Dimana gempa Jogja terjadi? Di sepanjang jalan, banyak bangunan luluh lantak. Bahkan bangunan bertingkat pun banyak yang hancur.
Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Sebelumnya, pada 23-24 Oktober 2021 pukul 10.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 32 kali gempa berkedalaman sangat dangkal (swarm) di wilayah Banyubiru, Ambarawa, Salatiga, Jawa Tengah.
"Jika kita mencermati data parameter gempa yang terjadi di wilayah itu tampak bahwa berdasarkan sebaran temporal magnitudo gempa, maka fenomena tersebut dapat dikategorikan sebagai gempa swarm," papar Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Dia menjelaskan, gempa swarm dicirikan dengan serangkaian aktivitas gempa bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat tinggi, berlangsung dalam waktu relatif lama di suatu kawasan, tanpa ada gempa kuat sebagai gempa utama (mainshock).
Penyebab gempa swarm antara lain berkaitan dengan transpor fluida, intrusi magma, atau migrasi magma yang menyebabkan terjadinya deformasi batuan bawah permukaan di zona gunungapi. "Gempa swarm memang banyak terjadi karena proses-proses kegunungapian," jelas Daryono.
Selain berkaitan dengan kawasan gunung api, Daryono menambahkan, beberapa laporan menunjukkan bahwa aktivitas swarm juga dapat terjadi di kawasan nonvulkanik (aktivitas tektonik murni), meskipun kejadiannya sangat jarang.
"Swarm dapat terjadi di zona sesar aktif atau kawasan dengan karakteristik batuan yang rapuh sehingga mudah terjadi retakan," paparnya seperti dilansir Antara.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pusat gempa berada 26 kilometer laut Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca SelengkapnyaGempa tersebut cukup terasa karena terjadi di darat
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik kembali guncang wilayah Kupang Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaKepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan, gempa itu terjadi pukul 05.54 WIB.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau waspada dan hati-hati terhadap gempa bumi susulan
Baca SelengkapnyaBelum ada keterangan terkait dampak gempa tersebut.
Baca Selengkapnyaberlokasi pada koordinat 6.76LS, 106.53BT atau pusat gempa berada di darat 25 km Barat Laut Kabupaten Sukabumi
Baca SelengkapnyaGempa itu terjadi hari ini, Sabtu (14/9) pukul 00.19 WIB.
Baca SelengkapnyaGetaran gempa ini pun terasa hingga kawasan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitude 6,6 menguncang Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/11) pukul 5.04 Wita.
Baca SelengkapnyaGempa Kabupaten Malaka NTT tidak berpotensi Tsunami
Baca SelengkapnyaBMKG menyebut, hingga pukul 18.10 WIB, belum ada aktivitas gempa bumi susulan.
Baca Selengkapnya