Geng motor harus segera ditangkap supaya tak ada Cebongan Jilid II
Merdeka.com - Anggota geng motor yang menganiaya dan membunuh Pratu Galang belum juga tertangkap. Polisi sampai mengimbau agar para pelaku segera menyerahkan diri, namun imbauan itu belum juga dipenuhi.
Polisi diminta segera menangkap mereka dan memprosesnya sesuai aturan hukum. Jangan sampai ada Kasus Cebongan Jilid II. Saat itu prajurit Kopassus bergerak di luar perintah untuk menghabisi preman yang membunuh teman mereka.
Psikolog Forensik Reza Indragiri menilai tewasnya rekan sejawat bisa memicu pembalasan dendam dari anggota TNI. Kondisi itu bisa terjadi karena setiap tentara terjangkit anxiety stress disorder.
-
Siapa yang meminta polisi untuk tidak mengintimidasi? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengimbau agar kepolisian tidak melakukan intimidasi atau tekanan kepada seluruh pihak menjelang berakhirnya masa kampanye Pemilu 2024.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Apa yang diminta oleh polisi kepada pemobil tersebut? Dalam video yang direkam dari arah kursi penumpang belakang itu, nampak dan terdengar pak polisi meminta Rp150 ribu kepada pemobil.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Kenapa polisi mengimbau warga untuk tidak meniru perilaku yang ada di video? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
"Itu yang bisa dialami oleh tentara yang sejawatnya tewas, apalagi akibat kecelakaan maupun sebagai korban," jelas Reza saat dihubungi merdeka.com, Jumat (10/6).
Dia memastikan, tindakan kekerasan terhadap pelaku pembunuhan Pratu Galang bisa saja terjadi. Jika tidak menemukan pelakunya, bisa jadi anggota geng motor yang sama dengan pelaku namun tak terkait dengan kejadian itu bisa menjadi sasaran amukan tentara.
"Tindakan kekerasan ke pihak yang dianggap telah menganiaya sejawat. Jika (pelaku) tidak bisa dijangkau, bisa pula menyasar orang-orang lain sebagai substitusi (pengganti)," paparnya.
Penyakit tersebut, lanjut Reza, sering terjadi di kalangan militer dan sangat serius. Rekan sejawatnya bisa saja melakukan tindakan yang melawan hukum.
"Bahwa ada tentara yang bertindak di luar ketentuan, tetap salah. Tapi ada sisi insani mereka yang boleh jadi jauh lebih kompleks dari pada yang diduga, dan itu perlu dijadikan sebagai bahan cermatan. Termasuk dalam ranah hukum," ujar dosen Psikologi Forensik di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
Meski demikian, dia menganjurkan agar seluruh prajurit menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum di tanah air.
"Penanganan dari jalur psikologis adalah pembinaan kesehatan psikis personel secara berkesinambungan, plus terus menerus menempa personel sebagai manusia yang taat hukum."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi larang geng motor mendapatkan SKCK agar beri efek jera.
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaKepada para geng motor dan begal, Jontra mengingatkan untuk jangan macam-macam kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, seorang pengendara berusaha menghindari razia polisi.
Baca SelengkapnyaMeski tidak ada sanksi, kata Latif, untuk razia tes uji emisi tetap dilakukan.
Baca SelengkapnyaApes! Seorang wanita ditinggal pergi pacarnya di tengah jalan demi hindari tilang Polisi. Aksi tersebut seketika viral dan memantik banyak sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaKetika itu kondisi di lokasi sangat ramai, karena pelaku yang masih bersikeras mengelak diduga jambret mengundang emosi dari warga.
Baca SelengkapnyaKasad mengatakan alasan TNI melakukan pemukulan karena rombongan relawan sudah berulang kali diingatkan.
Baca SelengkapnyaPolisi Jombang sengaja beri hukuman tak biasa kepada puluhan remaja pengendara motor knalpot brong.
Baca SelengkapnyaKeberanian Brigadir Andri berbuah apresiasi. Kapolda memuji anak buahnya melawan geng motor.
Baca SelengkapnyaDua pencuri itu tewas dikeroyok massa saat hendak membawa kabur satu unit sepeda motor yang terparkir Jalan Pedongkelan, Kapuk Cengkareng Jakarta Barat.
Baca Selengkapnyasatu pelaku berinisial I alias Gawong diberikan tindakan tegas terukur hingga tewas
Baca Selengkapnya