Gerakan Diet Sampah Plastik, Karyawan Jasindo Gunakan Tumbler
Merdeka.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) meluncurkan program diet sampah plastik. Gerakan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengurangan penggunaan sampah plastik yang cukup menjadi isu penting bagi kesehatan.
Direktur Utama Jasindo, Edie Rizliyanto mengatakan, langkah nyata yang coba ditanamkan dalam gerakan diet sampah plastik dengan mengajak karyawan, mitra, dan klien mengubah perilaku dan kebiasaan menggunakan bahan peralatan dasar berbahan plastik.
Contohnya adalah dengan mengganti gelas-gelas plastik dengan tumbler serta tote bag ramah lingkungan yang dibagi-bagikan pada setiap karyawan untuk kemudian selalu dipakai dalam kegiatan sehari-hari.
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya? Sifat sampah plastik tidak mudah terurai proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Siapa saja yang bertanggung jawab atas pencemaran sampah plastik? Sejumlah Merk Ternama Turut Bertanggung Jawab Terhadap Pencemaran Lingkungan Dari banyaknya sampah yang mencemari lingkungan lingkungan tersebut, ternyata terdapat sejumlah merk ternama yang ikut bertanggung jawab, khususnya perusahaan di bidang FMCG.
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
"Indonesia tengah memasuki masa darurat sampah plastik. Oleh karenanya Jasindo ingin mengkampanyekan pengurangan sampah plastik, yang kami wujudkan dengan komitmen bahwa seluruh karyawan tidak akan lagi menggunakan plastik untuk keperluan minum sehari-hari, melainkan dengan selalu menggunakan tumbler baik di lingkungan kantor ataupun di rumah masing-masing," kata Direktur Utama Jasindo, Edie Rizliyanto saat pelaksanaan HUT ke-46 Jasindo di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/6).
Persoalan sampah plastik di Indonesia memang telah memasuki tahapan yang sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut bahkan tertuang di dalam Perpres Nomor 97 Tahun 2017, yang berisi Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Volume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaKLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaSampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaData dari Kementerian Kesehatan, sebanyak 6 persen populasi atau sekitar 18 juta orang per tahun di Indonesia terserang ISPA.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.
Baca SelengkapnyaDalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.
Baca SelengkapnyaKondisi pembuangan sampah di Jogja makin mengkhawatirkan usai TPST Piyungan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaMayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya