Gibran Ingin Sulap Kawasan Ngarsopuro Jadi 'Malioboro' Solo
Merdeka.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk menjadikan Kota Bengawan menjadi daerah tujuan wisata. Setelah Taman Balekambang, putra sulung Presiden Joko Widodo itu melirik potensi di kawasan Ngarsopuro, tepat di depan Istana Mangkunegaran.
Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Gibran meninjau kawasan strategis yang ada di Jalan Diponegoro dan Jalan Gatot Subroto, Sabtu (27/3).
Kepada Menteri PUPR, Gibran menyatakan keinginannya agar kawasan Ngarsopuro bisa menjadi “Malioboro-nya Solo”.
-
Dimana lokasi Malioboro? Terletak di pusat kota, Malioboro terkenal dengan jalanannya yang ramai dan berbagai toko-toko serta pedagang kaki lima yang buka hingga larut malam.
-
Mengapa Teras Malioboro dibangun? Keberadaannya tak lepas dari relokasi seluruh pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang Jalan Malioboro.
-
Mengapa Gibran mendukung pembangunan infrastruktur? Tujuan akhir dari infrastruktur sosial adalah terciptanya ekosistem yang mampu menekan angka stunting, yang berarti target dari kebijakan ini adalah para perempuan, ibu-ibu, dan anak-anak.
-
Bagaimana cara Gibran berjanji untuk revitalisasi Pasar Minggu? 'Mas tolong betulin pasar kami ya, Mas. (Ini) becek, jatuh, dan sepi,' kata seorang ibu-ibu kepada Gibran di Pasar Minggu Jakarta Selatan, Sabtu (23/12). 'Iya, makanya saya ke sini, Bu. Becek ini lho makanya. Kalau sepi ndak. Nanti, nanti kita benerin ya,' jawab Gibran.
-
Apa yang menjadi tujuan wisata di Solo? Solo terkenal dengan nuansa budaya Jawa yang kental. Hal itulah yang menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
-
Bagaimana desain Teras Malioboro? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
“Saya ingin kawasan Ngarsopuro ini jadi Malioboro-nya Solo. Jadi harus ada beberapa perbaikan terutama di trotoar harus dirapikan,” ujar Gibran kepada Menteri PUPR.
Sambil menyusuri kawasan Ngarsopuro hingga Gatot Subroto, Gibran mengajak Menteri PUPR mengunjungi Galery Don Art. Galeri tersebut milik seniman kenamaan tanah air, Sardono W Kusumo.
Menteri PUPR pun antusias melihat galeri seni yang sering menyediakan fasilitas kegiatan kreatif seperti lukis, mural, fotografi, dan komunitas seni lainnya.
Rencana menjadikan kawasan Ngarsopuro menjadi Malioboro-nya Solo, muncul sejak era Wali Kota Joko Widodo. Ayah Gibran itu sudah memulai rencana tersebut dengan menata sekitar Pasar Triwindu di Jalan Diponegoro atau Ngarsapura. Kawasan yang dulunya semerawut, saat ini menjadi rapi.
Namun sayang rencana menjadikan kawasan Ngarsapura seperti kawasan Jalan Malioboro di Kota Yogyakarta harus tertunda, setelah Jokowi ikut Pilkada DKI Jakarta dan saat ini menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Taman bersejarah yang erat berkaitan dengan Pura Mangkunegaran itu direvitalisasi sejak tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenurut Grace, meskipun sering diremehkan, Gibran telah membuktikan diri sebagai salah satu pemimpin daerah terkemuka di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHampir semua proyek itu menggunakan anggaran pemerintah pusat, hibah asing, BUMN, dan swasta.
Baca SelengkapnyaCak Imin menyinggung jumlah proyek besar yang masuk ke Solo
Baca SelengkapnyaDisinggung apakah membahas hal lain termasuk politik saat jogging dan sarapan bersama itu, Ganjar hanya tersenyum.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin menilai, Gibran sudah mengerti tugasnya karena pernah menjabat sebagai Wali kota Solo.
Baca SelengkapnyaGibran enggan mengomentari diangkatnya AHY menggantikan Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaMengenai aktivitas Prabowo pada hari pertama jadwal kampanye kali ini, Gibran juga enggan menjelaskan.
Baca SelengkapnyaGibran bisa menjadi kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari bidang dunia kreatif.
Baca SelengkapnyaHeru bilang, Gibran melakukan observasi soal permasalahan di Jakarta yang sekiranya bisa dibantu penyelesaiannya oleh pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaSelain jalur sepeda, Pramono juga menyinggung Stadion JIS dan RPTRA Kalijodo yang dinilai masih perlu perbaikan.
Baca Selengkapnya"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca Selengkapnya