Grab Indonesia Investigasi & Bekukan Akun Pengemudi Diduga Lecehkan Penumpang
Merdeka.com - Grab Indonesia menindaklanjuti laporan terkait pengemudi taksi online diduga melecehkan dan menganiaya penumpang. Kasus ini viral di media sosial usai korban NT membagikan cerita ke media sosial Instagram.
Juru Bicara Grab Indonesia, Muhammad Haekal Umri mengatakan, pihaknya langsung mengambil sikap tegas setelah mendapatkan laporan terkait kasus tersebut.
"Grab turut prihatin dan sangat menyesalkan terjadinya insiden ini. Laporan ini tengah ditindaklanjuti oleh tim kami di mana akun mitra pengemudi terlapor sudah dibekukan, dan investigasi lebih lanjut tengah berjalan sesuai standar prosedur dan kode etik perusahaan,” katanya dalam keterangannya, Jumat (24/12).
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
-
Bagaimana respon Ganjar-Mahfud terhadap kejadian ini? Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Andi Widjajanto menjelaskan terkait insiden pendukung nomor urut tiga Ganjar-Mahfud yang mengacungkan 3 jari saat debat capres, pada Minggu (7/1). Andi mengatakan, hal tersebut terjadi lantaran pendukung merasa senang capres nomor urut 2 Prabowo Subianto setuju dengan gagasan Ganjar Pranowo.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana IDI menanggapi kasus pemalakan? 'Harusnya tidak ada,' kata Slamet saat dihubungi merdeka.com, Selasa (3/9).Namun demikian, Slamet mengaku belum ada laporan yang masuk ke dalam IDI perihal adanya biaya ilegal dari kasus kematian dokter Aulia.
Dia mengungkapkan, penyusunan standar prosedur dan kode etik ini telah dikonsultasikan dengan institusi berwenang. Bahkan, Grab Indonesia telah melakukan komunikasi dengan korban.
“Kami juga telah menawarkan penggantian biaya pengobatan penumpang dan pendampingan penumpang berupa penawaran bantuan untuk memproses laporan insiden kepada pihak yang berwajib dan telah menawarkan konseling psikososial untuk pemulihan,” jelasnya.
Haekal menambahkan, keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama Grab Indonesia.
“Grab tidak menolerir kekerasan dalam bentuk apapun, dan akan menindak tegas mitra yang terbukti terlibat dalam aksi kekerasan, termasuk memberikan sanksi berupa pemutusan kemitraan dan mengambil langkah hukum jika diperlukan,” tutupnya.
Sebelumnya, NT bersama kakaknya baru saja menghadiri ulang tahun di sebuah BAR kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara pada Jumat (24/12) dini hari.
NT hanya sebentar berada di BAR tersebut. NT kemudian memesan taksi online. Singkat cerita, NT mengeluh pusing di perjalanan menuju ke kediamannya di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
"Saya sedikit pusing mungkin habis minum mocktail. Cuman saya masih sadar, Cici saya juga masih sadar," kata dia saat dihubungi.
NT meminta izin kepada sopir Grab untuk berhenti sejenak. Namun, permintaan itu dihiraukan oleh sopir dengan terus melajukan mobilnya.
"Saya bilang mas boleh minggir dahulu gak, saya tidak tahu sopir Grabnya tidak dengar atau memang tidak meladeni. Jadi dia tetap jalan kencang," ucap dia.
NT mengatakan, ia sudah tak kuat menahan rasa mual. Sehingga akhirnya memutuskan untuk membuka kaca jendela mobil."Saya muntah di luar situ," ujar dia.
NT mengatakan, sopir Grab merasa tak senang dengan tindaknya tersebut. "Sepanjang perjalanan, dia ngedumel gitu. Kesel mungkin karena mobilnya kena muntah," ujar dia.
NT lantas berusaha menenangkan sopir. Dia bersedia bertanggung jawab atas hal tersebut. "Saya bilang sudah mas tenang saja nanti saya akan ganti biaya cuci mobil," terang dia.
Setibanya di rumah, NT memberikan uang Rp100 ribu sebagai biaya ganti rugi. Namun, sopir Grab memberikan respons yang tak mengenakan dengan meminta uang Rp300 ribu.
"Dia enggak mau menerima, karena alasannya kurang. Dia minta Rp300 ribu," tutur NT.
NT yang tak memegang uang tunai lebih mendapatkan cibiran dari sang sopir. Sopir bilang. "Alah laga lu sok kaya bisa lu minum-minum berjuta-jutaan tapi uang Rp300 ribu aja lu gak ada duit," ucap NT.
NT turun dari mobil. Namun, sopir mengikuti dan bertindak tak wajar. NT mengaku dipukul dan dilecehkan oleh sopir.
"Dia langsung anarkis gitu, megang pundak saya. Dia kekeh minta uang Rp300 ribu, terus pegang dagu saya. Dari situ saya enggak terima, saya tepis tangannya dan di justru menampar pipi saya kiri dan kanan," jelas NT.
NT tak tinggal diam dan berusaha membalas. Namun, kelakuan sopir makin menjadi-jadi. "Dia nendang saya," ujar NT.
NT menerangkan, sopir saat itu berusaha kabur, namun digagalkan oleh warga. Adik sepupu NT mengaku sempat meminta penjelasan sopir."Ke buru ada warga dihadang warga. Warga meminta untuk turun menyelesaika masalahnya . Ada adik sepupu saya yang tidak terima dengar saya ditampar dan ditendang," ujar NT.
Atas kejadian ini, NT mengaku sudah membuat laporan ke Polsek Tambora. Menurut NT, pihak Grab juga telah menindaklanjuti kejadian tersebut."Pihak Grab sempat komen di Instagram saya kalau akun sudah dibekukan. Saya minta dipertemukan sopir untuk selesaikan masalah biar gak larut. Tapi sopir belum bisa dibubungi dari pihak Grab bilangnya gitu," tandas NT.
Terkait hal ini, Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan pihaknya sedang menangani kasus tersebut. Faruk membenarkan korban telah membuat laporan polisi tadi malam.
"Sudah kita tangani kok. Tadi malam kan yang mengantarkan visum ke RS Atmajaya kan anggota kami," kata Faruk saat dihubungi, Jumat (24/12).
Faruk mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Grab untuk menangkap terduga pelaku. "Kemungkinan mudah-mudahan dalam hari ini ada komunikasi dari Grab. Paling tidak ada upaya untuk menghadirkan pelaku, tapi kalau enggak pun anggota kita lagi bergerak untuk mencari keberadaan pelaku," ujar dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku ditangkap di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) saat bersembunyi di rumah pamannya.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil meringkus pelaku di area Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaKorban mengaku memesan Grab Car saat hendak pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaAndri mengungkapkan pelaku M kini telah ditetapkan sebagai tersangka dengan pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaPraktik pungutan liar kembali marak di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca SelengkapnyaViral video sopir pikap diduga diperas oleh petugas berseragam Dishub DKI Jakarta sebesar Rp50 ribu.
Baca SelengkapnyaSeorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Baca Selengkapnya