Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gubernur Bali malu murid SD di Denpasar belajar lesehan di kelas

Gubernur Bali malu murid SD di Denpasar belajar lesehan di kelas anak SD. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika melakukan inspeksi mendadak untuk memantau langsung keadaan para siswa di SD Negeri 3 Sesetan, Denpasar. Mereka belajar lesehan setelah ramai diberitakan media.

Pastika yang datang sekitar pukul 10.00 Wita itu langsung menuju ruang kelas yang digunakan oleh anak-anak kelas II, yang saat itu tengah belajar beralaskan tikar dan meja kecil dibawa dari rumah masing-masing.

"Malu ini. Ini tidak boleh terjadi," katanya kepada para guru dan Kepala SD setempat, seperti diberitakan Antara, Kamis (02/10).

Dengan menunjukkan raut muka kecewa, Pastika mengaku ingin membelikan bangku dan meja belajar bagi para siswa sekolah dasar itu.

"Saya saja yang belikan. Saya pribadi yang belikan (meja dan bangku)," ucapnya. Dia juga menolak diwawancarai wartawan.

Orang nomor satu di jajaran Pemprov Bali itu seakan terpukul melihat kenyataan memprihatinkan itu di sekolah yang justru berada di pusat Ibu Kota Provinsi Bali.

Hanya sekitar 10 menit berada di sekolah itu, gubernur kemudian berlalu meninggalkan ruang sekolah yang terletak di Jalan Tukad Buaji tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya mengatakan siswa kelas I dan II yang belajar di lantai itu karena penjadwalan sekolah.

"Kami akan segera menjadwal ulang. Anak-anak ini semula belajar siang, kemudian dijadwalkan pagi. Kalau sekolah pagi jelas, kesiapan sarana belum siap. Tetapi kalau kembali jadwal siang, tentu tidak jadi masalah," katanya.

Sedangkan kesiapan guru untuk mengajar hingga sore, Eddy mengaku para guru tidak ada masalah terkait hal itu. "Guru kelas itu mengajar di kelas, saya kira guru tidak ada masalah," katanya.

Ketua Komite SDN 3 Sesetan, Wayan Dudik mengaku telah melakukan uji coba terhadap anak-anak kelas II untuk masuk pagi meskipun kenyataannya ruang kelas tidak mencukupi.

"Ini uji coba biar semua (masuk) pagi, kemudian ada masalah. Kalau tidak berhasil, akan dikembalikan lagi ke (masuk) siang," katanya.

Sebelumnya kepada wartawan, Rabu (1/10), Dudik menyatakan bahwa para siswa khususnya kelas II belajar di lantai sebagai dampak dari pemberlakuan kurikulum 2013 yang menambah jam pelajaran siswa dari empat jam menjadi enam jam.

Sebelum kurikulum 2013, siswa kelas I pulang pukul 10.00 wita dan siswa kelas II masuk sekolah pukul 10.00 Wita dan pulang pukul 11.30 Wita dengan sistem bergiliran menggunakan ruangan yang sama.

"Sekarang tidak bisa seperti itu karena mereka (kelas I) pulang pukul 11.30 Wita. Kalau dipaksa (siswa kelas II) masuk sekolah pukul 11.30, bisa pukul 16.00 Wita baru pulang. Kasihan anak-anak dan guru-guru juga tidak mau pulang sore," katanya.

Mengingat para siswa masuk sekolah pagi dan tidak adanya ruang kelas mencukupi, maka pihak sekolah menggunakan ruangan yang tidak representatif dan tidak memiliki bangku. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun
Siswa SD di Tasikmalaya Belajar Lesehan Selama 10 Tahun

Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.

Baca Selengkapnya
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk
Potret Miris, Murid SD Terpaksa Berbagi Tempat Belajar dengan Ruang Guru Kerena Gedung Kelasnya Ambruk

Diduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit
FOTO: Potret Miris Murid SDN Cidokom 02 di Rumpin Bogor Belajar di Ruangan Musola yang Sempit

Kegiatan belajar mengajar (KBM) tanpa meja kursi di sekolah itu sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh
Tolong Pak Jokowi! Gedung SDN 217 Merangin Mau Roboh

Karena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut

Baca Selengkapnya
Gedung SD di Jember Jadi Sarang Ular, Siswa Ketakutan hingga Dipindah ke Halaman
Gedung SD di Jember Jadi Sarang Ular, Siswa Ketakutan hingga Dipindah ke Halaman

Puluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.

Baca Selengkapnya
Gubernur Bali Geram Anggota DPRD Titip Siswa Saat PPBD: Tak Ada Istilah Menitip!
Gubernur Bali Geram Anggota DPRD Titip Siswa Saat PPBD: Tak Ada Istilah Menitip!

Koster menegaskan, PPDB adalah hak semua anak Indonesia. Sehingga, tak boleh ada praktik titip menitip siswa agar masuk sekolah negeri tertentu.

Baca Selengkapnya
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Anggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga

Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bahagianya Siswi Pemulung di Bantar Gebang Dapatkan Bangunan Asrama Baru Saat Momen Hardiknas
FOTO: Bahagianya Siswi Pemulung di Bantar Gebang Dapatkan Bangunan Asrama Baru Saat Momen Hardiknas

Asrama baru bagi siswa dan siswi pemulung sampah di TPST Bantar Gebang ini menggantikan bangunan lama yang terbuat dari bambu.

Baca Selengkapnya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya
Ada Siswa SD Kampar Belajar di WC, Ini Perintah Pj Gubernur Riau ke Bupatinya

Sebanyak 18 siswa kelas 1 di SDN 02 Desa Tanjung, Kecamatan Koto Kampar Hulu, Kabupaten Kampar, Riau belajar di ruangan bekas water closet (WC).

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla
FOTO: Potret Guru di Palembang Kembali Mengajar Secara Online Gara-Gara Kabut Asap Karhutla

Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.

Baca Selengkapnya
Seluruh Siswa di Kuta Selatan Belajar dari Rumah Saat Perhelatan WWF
Seluruh Siswa di Kuta Selatan Belajar dari Rumah Saat Perhelatan WWF

Pembelajaran daring tersebut, bertujuan agar mengurai kepadatan lalu lintas

Baca Selengkapnya