Gubernur Riau Minta Pasien Covid-19 yang Isolasi di Rumah Pindah ke Isoter
Merdeka.com - Gubernur Riau Syamsuar kembali mengimbau pasien positif Covid-19 yang menjalankan isolasi di rumahnya agar pindah ke isolasi terpusat (isoter) yang telah disediakan. Sebab, itu bisa memudahkan tim medis untuk mengontrol kondisi pasien corona.
Syamsuar khawatir pasien yang isolasi mandiri di rumah tidak disiplin. Petugas Satgas Covid juga akan sulit mengontrol kesembuhan pasien tersebut ataupun munculnya gejala yang tidak diinginkan.
"Kami harapkan pasien positif Covid-19 harus masuk ke isolasi terpusat yang telah disiapkan, baik pemerintah kota maupun provinsi," ujar Syamsuar, Senin (30/8).
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa gejala yang dirasakan dari Covid Pirola? Gejala Covid Pirola Lantas, seperti apa gejala covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Menurut Syamsuar, baik Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru telah menyiapkan tempat isoter. Kondisi bangunan isoter aat ini masih bisa menampung banyak orang.
"Tempat isoter yang disiapkan oleh Pemprov Riau sekarang masih banyak bisa masuk, lebih kurang 500 orang pasien masih bisa. Karena sekarang ini sudah adanya penurunan. Sehingga juga isolasi kita juga sekarang menurun," ucap Syamsuar.
Syamsuar tidak ingin penambahan pasien Covid-19 terjadi lagi di Riau. Karenanya, penempatan isoman terpusat ini adalah salah satu langkah mengontrol pasien positif agar tidak ke mana-mana. Dia menyampaikan, pelaksanaan isolasi terpusat ini juga sesuai dengan arahan Presiden RI, pasien isoman di rumah harus masuk ke isolasi terpusat agar bisa dikontrol.
"Selain mudah dikontrol, juga supaya pasien bisa disiplin. Sekaligus juga bisa dirawat dengan baik oleh tenaga medis yang senantiasa akan mengontrol kesembuhannya setiap hari," jelasnya.
Saat ini, di Riau masih ada satu daerah yang menerapkan (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) PPKM level IV yaitu Kota Pekanbaru. Kondisi Pekanbaru saat ini juga jumlah pasien positif masih di atas 1.700 orang.
Kemudian saat ini keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Riau sudah menurun, sebanyak 35 persen. Bahkan, jumlah pasien sembuh juga sudah mencapai 92 persen.
Syamsuar berharap, semua pihak selalu waspada dan tetap senantiasa memelihara protokol kesehatan. Itu dilakukan agar bisa memutus mata rantai penularan Covid-19 di Riau.
"Kita semua harus selalu tetap berhati-hati, waspada dan senantiasa memelihara protokol kesehatan. Agar tentunya kita bisa menuntaskan penularan Covid-19 di Riau ini," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien yang terjangkit virus cacar monyet (Mpox) tak harus dirawat inap.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan proses relokasi rumah warga yang rusak akibat banjir lahar hujan di Sumatera Barat (Sumbar) segera dimulai.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaJokowi sudah menyimpan data penduduk yang bersedia direlokasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya