Gunakan Cara Baru, Pemkab Jember Beberkan Riwayat Perjalanan Pasien Positif Covid-19
Merdeka.com - Jumlah warga Positif Covid-19 di Kabupaten Jember, Jawa Timur hingga hari Minggu 12 April 2020 bertambah 1 orang, hingga saat ini, total warga Jember yang positif Covid-19 berjumlah 3 orang. Salah satu pasien positif asal Kecamatan Kaliwates sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Selain itu, Pemkab Jember juga menggunakan metode baru, dengan mengumumkan jejak perjalanan tiga pasien covid-19 di Jember.
"Jumlah pasien positif Covid-19 di Jember, saat ini ada 3, tambahan 1 dari warga Ajung, saat ini ada 3 kecamatan di Jember yang masuk kategori zona merah, yakni Kecamatan Kaliwates, Puger dan Ajung," ujar Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Pemkab Jember Gatot Triyono.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana Leony bisa pulih cepat setelah terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
Dari pengumuman tersebut, didapati, pasien positif Covid-19 pertama di Jember, diduga terpapar virus saat berada di Jakarta. Namun pasien tersebut kini sudah dinyatakan sembuh dan pulang dari rumah sakit.
©2020 Merdeka.comAdapun pasien positif Covid-19 kedua dan ketiga, diduga berasal dari kluster yang sama. Yakni tertular saat mengikuti pelatihan petugas haji yang digelar Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Timur, di Asrama Haji Sukolilo. Acara yang digelar pada 8 hingga 9 Maret 2020 itu, diikuti puluhan orang dari seluruh wilayah di Jawa Timur.
Selain di Jember, peserta pelatihan yang kemudian dinyatakan positif Covid-19 adalah seorang ASN di Situbondo. Akibatnya, seluruh Kantor Kemenag Situbondo di lakukan penutupan atau "Lockdown" dan karyawannya bekerja dari rumah (work from home).
Selain jumlah positif Covid-19 bertambah, dari update terbaru yang diumumkan, tercatat jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) mencapai 19 orang, 8 di antaranya selesai dalam pengawasan dan status turun menjadi ODP, lalu 3 masih dalam pengawasan, 7 kiriman dari kabupaten lain, serta 1 PDP meninggal.
Begitu juga dengan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), per tanggal 12 April, jumlahnya juga mengalami kenaikan yakni 845 orang, dimana 468 lainnya sudah selesai dalam pemantauan dan menurun menjadi ODR, 352 orang masih dalam pemantauan, 9 ODP meninggal dan ODP dari kiriman dari kabupaten lain berjumlah 16 orang.
Sedangkan jumlah Orang Dalam Resiko (ODR) ada kenaikan cukup pesat, dimana pada Sabtu 11 April jumlahnya tercatat 9369, pada Minggu 12 April, jumlahnya naik menjadi 11.073 orang, dimana 7.071 orang sudah selesai dipantau selama 14 hari, 3.973 masih dalam pemantauan dan 37 orang masih belum terpantau, sisanya 49 orang dari luar Jember.
"Untuk pasien yang positif Covid-19, saat ini juga sudah informasikan oleh Bupati tentang riwayat perjalanannya, serta kontak dengan siapa saja dan dimana saja selama ini, seperti pasien pertama yang dari Kaliwates, diduga yang bersangkutan terjangkit dari cluster Pancoran Jakarta dan sempat menempuh perjalanan dari Semarang, Surabaya dan Batam," ujar Gatot.
Gatot menambahkan, setibanya di Jember, pasien Covid-19 asal Kaliwates juga diketahui pernah menjalin kontak dengan dua orang dari Kecamatan Jenggawah dan Patrang. Sementara hasil rapid test positif corona untuk kedua orang yang berhubungan langsung dengan yang bersangkutan itu.
Untuk pasien Covid-19 kedua, asal Kecamatan Puger, dari catatan kegiatannya terinfeksi saat mengikuti pelatihan sebagai petugas haji di Surabaya, dan setiba di Jember, pernah kontak langsung dengan warga dari Kecamatan Puger, Ajung, dan Sukorambi.
"Jadi untuk kasus ketiga yang menginfeksi warga Ajung, merupakan rentetan dari kasus kedua, karena keduanya sama-sama menjadi peserta pelatihan petugas haji di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya pada tanggal 9-18 Maret 2020 lalu," pungkas Gatot.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya