Gunung Merapi Siaga, BNPB Gandeng Kemenkes Siapkan Tes Covid-19 di Pengungsian
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkoordinasi dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan D.I Yogyakarta menyiapkan rapid test Covid-19 untuk pengungsi terdampak erupsi Gunung Merapi. Hal ini untuk mencegah lokasi pengungsian menjadi klaster baru penyebaran virus corona.
"Jadi mereka berupaya jika pengungsi sudah di tempat, mereka akan menyiapkan rapid test di tempat pengungsian. Itu dari Kementerian Kesehatan," kata Direktur Mitigasi Bencana BNPB Johny Sumbung saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (7/11).
Menurut dia, warga sekitar Gunung Merapi yang mengungsi nantinya harus tetap menerapkan prtotokol kesehatan sebagai upaya mencegah penularan virus. Misalnya, menjaga jarak aman, memakai masker, hingga mencuci tangan.
-
Apa saja upaya mitigasi bencana gunung meletus? Mitigasi bencana gunung meletus ini dilakukan dalam beberapa upaya, mulai dari pemantauan dan pengataman, pembuatan peta rawan bencana, sosialisasi dan edukasi, serta peringatan dini.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
-
Kenapa mitigasi bencana gunung meletus penting? Letusan gunung berapi dapat terjadi secara tiba-tiba dan membawa dampak yang sangat merusak bagi masyarakat serta lingkungan sekitarnya. Selain dapat menyebabkan korban jiwa, letusan gunung juga dapat mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur, mengganggu aktivitas ekonomi, dan mengancam keamanan penerbangan.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang di luncurkan oleh Gunung Merapi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
-
Bagaimana cara meminimalisir dampak bencana gunung meletus? Dengan melakukan pemantauan yang intensif terhadap aktivitas gunung berapi, diperoleh informasi yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada gunung berapi tersebut.
Sementara, warga yang lanjut usia (lansia) dan memiliki penyakit penyerta atau komorbid akan dipisahkan dengan masyarakat umum. Sebab, mereka merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
"Dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota berperan aktif dalam rangka mengawasi kondisi di lapangan. Terutama, orang-orang lansia," jelas Johny.
Sebelumnya, Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo menetapkan masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi mulai 5 hingga 30 November 2020.
Penetapan itu sebagai tindak lanjut dari Surat Badan Geologi Nomor 523/45/BGV KG/2020 tanggal 5 November 2020 tentang Peningkatan Status Aktivitas Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga.
Dengan status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi level III (Siaga), maka dilakukan pengungsian terbatas bagi kelompok rentan ke barak pengungsian. Ini sesuai rekomendasi bahaya yaitu 5 kilometer dan puncak Gunung Merapi.
Adapun warga kelompok rentan ini terdiri dari lansia, balita, ibu hamil, anak-anak, difabel dan warga yang sedang sakit.
Kemudian Pemkab Sleman juga menyiagakan ambulans "Sleman Emergency Service" (SES) dengan operasional siaga 24 jam penuh. Ada sebanyak 36 unit ambulans SES siap dimobilisasi jika dibutuhkan saat darurat.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca Selengkapnya