H+5 Usai Banjir Bandang Lebak, Warga Sangat Butuh Alat Berat untuk Bersihkan Lumpur
Merdeka.com - Warga Desa Sajira Mekar, Lebak yang merupakan salah satu wilayah terdampak banjir bandang yang cukup parah, meminta pemerintah daerah maupun pusat dapat membantu pembersihan puing dan lumpur pasca banjir.
Puing-puing dan lumpur pasca banjir masih memenuhi permukiman yang menyebabkan warga belum dapat kembali ke rumah dan beraktivitas. Jajang Nurjaman salah satu warga mengatakan, sampai saat ini warga masih berusaha membersihkan puing-puing dan lumpur dengan alat seadanya. Sedangkan alat berat seperti backhoe dan truk pengangkut masih belum masuk ke wilayahnya.
"Belum ada, padahal akses memungkinkan masuk ke sini, tapi belum ada aja. Kalo hanya mengandalkan pikap milik warga itu lambat. Buktinya sampai hari ini paling hanya di kisaran 20 persen saja sampah, puing dan lumpur terangkut," kata Jajang, Senin (6/1).
-
Kenapa warga Lebak kekurangan air bersih? Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Banten mulai mengalami kesulitan air bersih. Di Kabupaten Lebak misalnya, warga sekitar terpaksa memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan mencuci pakaian hingga air minum.
-
Bagaimana warga Pesisir Selatan terdampak banjir dan longsor? 'Warga sudah kembali ke rumah mereka, namun terkendala air bersih. Untuk bantuan cukup banyak, hari ini juga akan kita distribusikan kepada warga,' tuturnya.
-
Siapa yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Siapa yang diminta tangani banjir Semarang? Wali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
-
Siapa yang minta bantuan dana untuk bencana Sumbar? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
Jajang mengatakan puing-puing dan lumpur sangat banyak, tanpa bantuan alat berat, proses pembersihan akan memakan waktu cukup lama bahkan akan memakan waktu berbulan-bulan.
"Sekarang kalau hanya mengandalkan tenaga, masyarakat juga kan kelelahan, tenaga banyak yang terkuras, dan itu memang wajar sebab sampah puing serta lumpur lumayan banyak sekali," imbuhnya.
Jajang mengatakan bantuan operasional seperti dump truck dari pemerintah amat lambat, padahal masyarakat sangat membutuhkan itu.
©2020 Merdeka.com/Dwi Prasetya"Pemerintah harusnya mampu memetakan mana wilayah terdampak dan tidak, kalo itu terpetakan kan mudah daerah mana saja yang harus dikasih alat-alat tersebut. Kalau pemda tidak punya alat itu kan bisa minta bantuan ke pemprov atau sekalian ke pusat," kata jajang.
Jajang berharap pemerintah agar segera melakukan tindakan, dirinya berharap agar media dapat membantu menginformasikan agar pemerintah baik daerah, provinsi bahkan pusat bisa segera mengirimkan bantuan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat lebak harus ke dalam hutam demi mendapatkan air bersih.
Baca SelengkapnyaBanjir melanda kota Depok sejak sore hingga menjelang malam.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaSudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaBanjir berasal dari luapan air Kali Pesanggarahan. Ini disebabkan tumpukan sampah di TPA Cipayung yang longsor ke kali.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaPermukiman warga di Kebon Pala, Jatinegara, terendam banjir kiriman dari Bogor yang menyebabkan Sungai Ciliwung meluap.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca SelengkapnyaKekeringan melanda Desa Jatisari, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Kondisi ini sudah terjadi sekitar sebulan terakhir.
Baca Selengkapnya