Habisi Pemilik Kelapa, Pembunuh Takut Kena Sanksi Adat Usai Mencuri
Merdeka.com - Kerja cepat Polsek Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur memburu pelaku pembacokan petani pemilik kelapa membuahkan hasil. Dalam tempo kurang dari dua jam pascaperistiwa itu, polisi membekuk Romelos Agustinus Taraen alias Romelos (49).
Warga Dusun 4, Desa Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang ini dibekuk sekitar pukul 19.00 wita, di belakang rumahnya. Kapolres Kupang AKBP Aldinan RJH Manurung kepada wartawan menyatakan, pelaku malu dan takut aksinya diketahui masyarakat lain karena sanksi adatnya lebih berat.
"Ini kejadian spontanitas, tidak ada dendam atau perencanaan. Pelaku takut dengan sanksi adat jika ketahuan mencuri, karena sanksi itu bisa denda puluhan ekor sapi sehingga pelaku takut," jelasnya, Senin (24/5).
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Kenapa warga di Sukamulya merasa takut? Diungkap Maska, jika warga sekitar saat ini mengalami kondisi ketakutan karena topografi tanah di sana yang merupakan perbukitan. Mereka khawatir jika bukit yang ada di Kampung Tengah akan longsor.
-
Mengapa pelaku mengancam korban? Korban sebenarnya sempat kabur kembali ke Kota Salatiga. Namun korban tidak berdaya karena diancam pelaku akan menyebarkan video dan foto hasil hubungan intim mereka. Karena takut korban kembali ke Solo dan disekap hingga Januari 2023.
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
Menurut Aldinan Manurung, pelaku mencuri buah kelapa milik korban untuk dijual. Pelaku juga diketahui sering mengambil buah kelapa orang lain, dengan alasan sudah meminta izin ke pemilik.
"Buah kelapa diambil untuk dijual. Pelaku sering mengambil buah kelapa orang lain, dengan alasan sudah meminta izin ke pemilik. Kami akan selidiki apakah ada pelaku lain dalam kasus ini atau tidak," Ungkapnya.
Atas perbuatannya, pelaku diancam 15 tahun atau paling lama 20 tahun kurungan penjara.
Sebelumnya, Bernat Faot (52), seorang petani di Dusun 6, Desa Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur tewas dibacok, Minggu (23/5).
Bernat dibacok RAT alias Romelos (49), warga Dusun 4, Desa Fatukanutu, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Paur Humas Polres Kupang, Aipda Randy Hidayat kepada wartawan mengatakan, sekitar pukul 15.30 Wita korban melihat pelaku sedang mengambil kelapa miliknya, korban menegur pelaku namun tidak diterima.
Pelaku spontan mengambil sebilah parang yang sudah dia bawa, langsung menyerang korban dan mengenai kepala bagian belakang, serta pelipis kanan secara berulang ulang hingga korban terjatuh.
"Setelah korban terjatuh pelaku langsung melarikan diri," Ujarnya.
Menurut Randy, luka menganga pada kepala bagian belakang dan korban ditemukan dengan posisi menyamping ke kiri. Sementara sebagian tubuh korban bagian bawah, terutama kaki terendam dalam air diantara pohon kelapa dan pohon pinang.
Setelah menerima laporan, polisi yang dipimpin Kapolsek Kupang Timur, Iptu Viktor H Seputra langsung datang dan mengamankan lokasi kejadian. Jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk divisum, setelah sebelumnya dibawa ke RSUD Naibonat. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaPelaku takut dikejar-kejar petugas apalagi rekannya tewas ditembak polisi.
Baca SelengkapnyaPemilik rumah terlihat menikmati menyiksa maling yang tertangkap.
Baca SelengkapnyaKini, pelaku telah diamankan dan mendekam di sel tahanan Polsek Teluknaga, Polres Metro Tangerang Kota.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaTersangka Pembunuhan Pria Terbungkus Sarung di Tangsel Dibantu Pedagang Soto, Begini Perannya
Baca SelengkapnyaAnak di Tasikmalaya Ancam Bacok Leher Ibu Pakai Kapak, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaKode itu diberikan tersangka sekaligus pedagang soto usai dilaporkan mengenai pembunuhan pedagang warung.
Baca Selengkapnya"Ketika yang bersangkutan (tersangka) mencoba meminta tolong kemudian tidak ada respon, dan kemudian melakukan penembakan," ujar Andry.
Baca Selengkapnya"Perkataan kasar korban memicu emosi tersangka sehingga tersangka membunuh korban,” kata Ruslan
Baca Selengkapnya