Hal-hal unik di pesantren yang belum banyak diketahui orang
Merdeka.com - Tak banyak orang berani memutuskan untuk menjadi santri. Pasalnya metode pendidikannya dengan cara mengkarantina kemajemukan berbagai orang dalam sebuah lembaga pendidikan tradisional. Namun mereka yang benar-benar ingin tak asosial dan mendapat berkah dari para ulama akan kerasan di sana. Karena jauh dari orangtua, mereka akan menanggap siapapun di pondok sebagai keluarga. Bahkan kerap menghormati tetua dan murni memiliki motivasi untuk menempa diri agar dapat banyak ilmu.
"Ada 2 hal yang membuat para santri betah dan bangga, yaitu ikhlas dan ngalap berkah. Mendapatkan kebaikan karena berdekatan dan menimba ilmu dari para ulama dan orang-orang sholeh," kata mantan santri yang belasan tahun menempa diri di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Slamet Abdul Qohar kepada merdeka.com, Jumat (23/10).
Qohar misalnya, sejak pertama masuk ke pesantren, sudah sadar bahwa tidak ada jaminan mendapatkan kerja setelah lulus dari pondok pesantren. Di sisi lain karena bukan jenjang pendidikan resmi yang diakui negara, maka pondok pesantren tak memberikan gelar resmi pada siswa yang berhasil lulus. Dibandingkan ilmu yang bisa dibagikan pada sesama, gelar bukan menjadi bagian penting bagi sebagian besar santri.
-
Mengapa Hari Santri Nasional dirayakan? Peringatan ini bertujuan untuk meneladani perjuangan santri zaman dulu dan mengaplikasikan perjuangannya dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa Hari Santri Nasional dirayakan? Hari Santri Nasional digelar untuk memperingati andil para santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
-
Bagaimana santri merayakan Hari Santri? Maka tak heran jika setiap tahunnya dari kalangan santri, ulama, hingga bangsa Indonesia merayakan Hari Santri Nasional dengan berbagai cara.
-
Kapan Hari Santri Nasional dirayakan? Setiap 22 Oktober, umat Muslim di Indonesia merayakan Hari Santri.
-
Kapan Hari Santri Nasional diperingati? Tanggal 22 Oktober setiap tahunnya di Indonesia diperingati sebagai Hari Santri.
-
Siapa yang dirayakan di Hari Santri? Dengan bimbingan kiai dan ustaz, para santri bisa menjelma menjadi generasi pemersatu bangsa.
"Di pesentren kita diajarkan makna hidup yang sebenarnya. Uang dan gelar merupakan bagian penting dalam hidup namun mengajar ilmu agama dan menyebar kebaikan merupakan inti hidup yang paling hakiki," tuturnya.
Di sisi lain, menurut Qohar, para kiai di Pondok Pesantren Bahkan para kyai Lirboyo, selalu berpesan, 'Jika sudah terjun di masyarakat, jangan lupa mengajar. Kalian tidak akan kekurangan gara-gara mengajar' pesan tersebut mengendap di hati para santri dan selalu mereka ingat.
Namun di era kekinian, beberapa pondok pesantren memilih untuk mengembangkan pesantren seiring dengan perkembangan zaman. Mereka memperbolehkan para santri untuk menempuh pendidikan formal di luar pondok pesantren. Namun ketika proses belajar mengajar usai, mereka harus kembali dan menjalani rutinitas pesantren. Bagi Qohar, fenomena tersebut merupakan tuntutan zaman, para santri tidak hanya mencari berkah. Lebih dari itu, sebagian besar dari mereka mencari berkah sekaligus mendapat ijazah formal.
"Sebagian santri, selain menuntut ilmu agama, juga sekolah formal. Semata-mata bukan karena menyimpang dari platform ikhlas dan ngalap berkah namun lebih kepada persiapan santri yang akan terjun di masyarakat. Singkatnya begini. Setelah kita lulus dari pesantren, tentunya kita akan berjuang di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai profesi. Dari yang menjadi kiai, ustaz, guru, dosen bahkan juga politikus, wartawan, pengacara, dll. Dari profesi-profesi tersebut ada yang menyaratkan ijazah formal untuk menempuh pendidikan lebih lanjut. Nah, di situlah perlunya persiapan sekolah formal bagi santri," terang dia.
Di lain hal, terhadap para santri ternyata pandangan masyarakat beragam (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini potret Pondok Pesantren yang berada di puncak pegunungan kapur Ponorogo yang sempat dikenal angker.
Baca SelengkapnyaKiai nyentrik ini mendirikan pesantren tak jauh dari bekas lokalisasi.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka ternyata deretan artis Indonesia ini pernah mondok di pesantren.
Baca SelengkapnyaPantun santri lucu bisa dijadikan guyonan yang begitu menghibur.
Baca SelengkapnyaTengah mengikuti aktivitas seperti biasa, dia mendapat kejutan didatangi ibu.
Baca SelengkapnyaAkses jalan menuju pesantren cukup sempit dan menanjak. Lokasinya juga berada di antara rumah-rumah warga.
Baca SelengkapnyaDi ponpes ini, para santrinya digembleng untuk bisa menjadi seorang hafiz
Baca SelengkapnyaPria ini bagikan pengalamannya yang begitu menarik saat KKN di sebuah desa Gunungkidul.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca SelengkapnyaSang pendiri pondok pesantren terkenal cerdas sejak kecil
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud ungkap dampak kasus Ponpes Al-Zaytun.
Baca Selengkapnya