Harga Daging Sapi Mahal, Pencurian Ternak Marak di Garut

Merdeka.com - Aksi pencurian hewan ternak marak terjadi di tengah mahalnya harga daging sapi. Aksi pencurian ternak dengan modus memotong di tempat berulang kali terjadi. Terakhir, aksi tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Banjarwangi.

Kapolsek Banjarwangi resor Garut, Iptu Amirudin Latif mengatakan bahwa hewan ternak yang dicuri dengan modus potong di tempat adalah kerbau milik Arip, warga Desa Dangiang, Kecamatan Banjarwangi.

"Lokasi pencuriannya di kawasan Gunung Jampang, Desa Jayabakti,” ujar Amirudin, Rabu (23/3).

Ternak Dicuri Saat di Kebun

Amirudin menjelaskan bahwa pemilik hewan ternak menyimpan kerbaunya di sekitar kebun sekitar pukul 09.00 WIB. Selang beberapa saat, warga kemudian menemukan kerbau milik korban dalam kondisi yang sangat mengenaskan.

“Daging dan organ lainnya sudah tidak ada. Pelaku hanya meninggalkan tulang dan kepala kerbau di kebun,” ujar dia.

Polisi langsung menyelidiki kejadian tersebut, apalagi aksi pencurian dengan modus serupa telah berulang kali terjadi di wilayahnya. Menurutnya, pihaknya akan bekerja ekstra untuk bisa mengungkap kasus tersebut agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

Namun di luar upayanya mengungkap aksi tersebut, Amirudin meminta warga untuk berhati-hati akan hewan ternaknya. “Jangan menyimpan hewan ternak begitu saja, apalagi sampai di area perkebunan atau hutan yang jauh dari perumahan,” ucapnya.

Daging Kuda di Jual di Pasar

Sementara itu, Winda (41) salah seorang warga Garut mengatakan bahwa saat harga daging sapi mulai mahal, tidak jarang dirinya menemukan daging kerbau dan kuda yang dijual di pasaran. “Daging kerbau dan kuda itu oleh pedagang disebutnya daging sapi,” katanya.

Menurut Winda, jika melihatnya sekilas maka warga akan langsung membelinya karena ada kemiripan. Namun ia memastikan bahwa ada perbedaan yang cukup mendasar antara daging sapi, kerbau, dan kuda.

“Saya beberapa kali menemukan pedagang daging yang menjual daging kuda dan kerbau sebagai daging sapi. Saya lihat seratnya saja beda dengan daging sapi. Kalau memang daging sapi lagi mahal suka begitu,” tutup Winda.