Harimau Muncul, Camera Trap Dipasang di Hutan Gunung Sibayak
Merdeka.com - Seekor harimau (Panthera tigris sumatrae) muncul di hutan Bukit Barisan, tepatnya sekitar kaki Gunung Sibayak, Karo, Sumut. Kamera trap pun dipasang di kawasan itu untuk mengantisipasi konflik dengan manusia.
Harimau awalnya terlihat petugas retribusi di pos pendakian Gunung Sibayak pada 29 Agustus 2020. Keesokan harinya, warga yang sedang mencari tanaman obat di hutan itu juga melihat satwa dilindungi itu.
Sebulan kemudian, tepatnya 30 September 2020, harimau kembali terlihat. Kali ini si belang tampak mengejar mobil pengunjung yang sedang melintasi jalan yang membelah hutan di kaki Gunung Sibayak.
-
Mengapa Harimau Sumatera diburu? Diburu karena Mitos Kucing besar ini sangat dihormati masyarakat sejumlah daerah di Sumatera. Penghormatan terhadap si belang bagai pisau bermata dua. Ada yang melindungi, tapi banyak pula yang memburunya karena mitos ingin mendapatkan kekuatan mistis dari hampir semua bagian tubuhnya, mulai dahi, kumis, taring, kuku, kulit, dan lainnya.
-
Kapan serangan harimau terjadi di Sukabumi? Saat Sukabumi masih bernama Jampang paruh abad ke-19, kondisinya belum semodern sekarang. Masih banyak wilayah tersebut yang merupakan hutan, serta kebun milik warga dengan pepohonan yang rindang.
-
Di mana serangan harimau terjadi? Dalam pemberitaan surat kabar De Staandard edisi 13 Februari 1883, diberitakan tentang seorang warga yang diterkam harimau dan jasadnya ditemukan di hutan.
-
Kenapa Harimau Jawa diburu? Sayangnya, harimau menjadi perlambangan roh-roh jahat sehingga harus dibasmi dan diusir lewat pembantaian.
-
Kenapa serangan harimau terjadi? Hewan besar itu langsung menerkam, mencabik dan mengigit seseorang yang kebetulan bersinggungan.
-
Bagaimana serangan harimau terjadi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Unit Pelaksana Tugas (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan langsung menindaklanjuti laporan kemunculan harimau ini. Kepala UPT Tahura Bukit Barisan, Ramlan Barus, menyurati Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut untuk membantu menangani konflik dengan satwa dilindungi ini.
"Kita minta tolong pasangi kamera trap sama BBKSDA," katanya, Rabu (14/10).
Staf UPT Tahura Bukit Barisan, Ashido ASM Munthe, menambahkan, lokasi penampakan harimau itu memang berada di hutan.
"Bukan di permukiman. Lokasinya sebelum pos pendakian, masih di jalan jalur wisata yang membelah Hutan Tahura. Itu memang hutan, memang rumahnya, ke atasnya sudah Taman Nasional Gunung Leuser," ujarnya.
Dia memaparkan, warga sekitar mengaku sejak lama melihat harimau di kawasan itu. Namun sebelumnya tidak pernah ada laporan konflik dengan manusia. Masyarakat juga menghormati keberadaan harimau.
"Nggak pernah mengganggu, asalkan kita tidak takabur dan berbuat macam-macam, namanya juga di hutan," ungkap Ashido.
Setelah laporan kemunculan harimau belakangan ini, Ashido menambahkan, mereka rutin melakukan patroli, khususnya pada malam hari. Petugas juga menyiapkan petasan untuk mengusir harimau, agar pendaki yang naik ke puncak Gunung Sibayak lebih nyaman.
Ashido memaparkan, Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia, sudah memasang tiga camera trap di kawasan itu.
"Nantinya akan ditambah jika situasi semakin berkembang," jelasnya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen itu terekam CCTV terjadi pada 30 Mei 2024 pukul 02.00 dini hari
Baca SelengkapnyaIa lantas memilih untuk memberhentikan mobilnya dan membiarkan harimau untuk menyebrangi jalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaKejadian penyerangan harimau sumatera terhadap warga di Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung ini bukan yang pertama kalinya.
Baca SelengkapnyaAtasi Konflik Harimau dengan Manusia, KLHK terjunkan penembak bius
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaSerangan hewan buas yang berada di kawasan TNBBS itu menyebabkan satu orang terluka dan dua meninggal.
Baca SelengkapnyaHutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Baca SelengkapnyaDua harimau betina ini diberi nama Ambar Goldsmith dan Beru Situtung.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaUlar itu muncul saat musim pancaroba. Ular itu sudah ditangkap petugas pemadam kebakaran.
Baca SelengkapnyaKera putih itu nampak sedang bermain ke rumah warga bersama kawannya.
Baca Selengkapnya