Hasil investigasi BKSDA, kandang Kebun Binatang Bandung tak terurus
Merdeka.com - Tata kelola Kebun Binatang Bandung banyak dikeluhkan masyarakat. Bahkan muncul petisi dari komunitas SaveBandungZooProject di website www.change.org.
Hasil investigasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Jawa Barat menyebutkan tata kelola Kebun Binatang Bandung masih buruk. Banyak kandang tidak diurus dengan baik oleh pengelola.
"Kandang lain banyak yang tidak terurus. Sebagian besar memang (tidak terurus)," kata Kepala BBKSDA Provinsi Jabar Sylvana Ratina, di pintu I Kebun Binatang, Bandung, Kamis (12/5).
-
Dimana lokasi Kebun Binatang Bandung? Kebun binatang ini terletak di Jalan Kebun Binatang No.6, Lebak Siliwangi, Coblong, Kota Bandung.
-
Siapa yang cocok berkunjung ke Kebun Binatang Bandung? Bagi Anda yang ingin menikmati dan menghabiskan waktu liburan bersama keluarga, sebaiknya mengunjungi Kebun Binatang Bandung.
-
Kenapa Kebun Binatang Bukittinggi dibangun? Dengan bentang alam yang dihiasi dengan pegunungan yang bergelombang dan panorama dari Gunung Singgalang, Gunung Sago, dan Gunung Marapi, pemerintah Hindia Belanda pun membangun wahana rekreasi bagi orang-orang Belanda pada sekitar tahun 1900-an.
-
Dimana Kebun Binatang Bukittinggi berada? Di Sumatera Barat, terdapat Kebun Binatang Bukittinggi atau Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMBK) yang selalu ramai dikunjungi.
-
Hewan apa saja yang ada di Kebun Binatang Bukittinggi? Kebun binatang ini masih tetap eksis dan memiliki banyak koleksi berbagai jenis satwa yang bisa dilihat secara langsung.
-
Bagaimana Kebun Binatang Cikini berkembang setelah 1930-an? Dalam sumber sejarah lain, dikatakan bahwa kebun binatang ini terus dikembangkan menjadi destinasi wisata populer. Pemerintah residen setempat yang mengelola kemudian menambahkan sejumlah fasilitas menarik.Di masa itu, kebutuhan akan lokasi wisata terbilang tinggi mengingat Hindia Belanda dan Batavia menjadi pusat perdagangan dari banyak negara.Fasilitas seperti bioskop dan kolam renang dibangun di sana untuk menarik minat kunjungan di tahun 1930-an.Alhasil, Kebun Binatang Cikini menjadi tempat yang indah dengan hamparan taman berlampu klasik, kolam renang, bioskop dengan beberapa fasilitas lainnya yang nyaman dikunjungi oleh keluarga Belanda dan Eropa.
Surat teguranpun sudah dilayangkan pada Yayasan Margasatwa Tamansari yang selama ini dipercaya mengelola Kebun Binatang Bandung. Tidak main-main, imbauan itu meminta dalam 30 hari ke depan harus ada perubahan signifikan di Kebun Binatang Bandung.
Salah satunya perbaikan sarana dan prasarana di dalam Kebun Binatang. Saban hari kedatangan ribuan pengunjung sudah tentu perbaikan tersebut mutlak dilakukan untuk keamanan dan kenyamanan. Selanjutnya, teguran untuk menjaga kesehatan para hewan. Bahkan muncul petisi dari komunitas SaveBandungZooProject di website www.change.org untuk perbaikan kebun binatang ini.
Untuk diketahui Yani, gajah betina asal Sumatera tersebut mati lantaran tidak ada dokter yang menangani. Yani sudah tak berdaya sejak sepekan ke belakang dan menghirupkan nafas terakhir pada Rabu (11/5) petang.
Jika beberapa poin tidak dilakukan pengelola, BBKSDA mengancam akan mengambil seluruh satwa yang ada di Kebun Binatang Bandung. "Seluruh satwa ini milik negara," tandasnya seraya menegaskan petugas akan memonitor perbaikan Kebun Binatang dalam 30 hari ke depan.
Ketua Yayasan Marga Satwa Tamansari Bandung Dadang Danu Miharja tampak membela diri. Menurutnya Kebun Binatang Bandung kerap dibersihkan saban harinya. Kalaupun terlihat kotor karena warga yang melempar makanan seenaknya.
"Pagi dibersihkan, sore juga dibersihkan. Kami selalu memperhatikan kebersihan," ungkap Dadang. Kalaupun Yani mati, dia mengakui, bahwa tindakan medis yang diambil terlambat. Selama ini pengelola tidak memiliki dokter tetap, melainkan panggilan. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Vendor Relokasi Kucing dengan Cara Dibungkus Plastik Disorot, Ini Penjelasan Pengelola GBK
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, kucing tak layak diperlakukan seperti itu.
Baca SelengkapnyaSemua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.
Baca SelengkapnyaNamun Wali Kota Medan masih merahasiakan kapan waktu efektif penutupan Medan Zoo
Baca SelengkapnyaPengurangan sampah di Kota Bandung telah tercapai 70,14 persen.
Baca SelengkapnyaSejumlah hewan mengalami kekerasan yang dilakukan oleh orang tak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPemprov Bali mengaku prihatin atas kasus yang menimpa terdakwa I Nyoman Sukena. Tetapi soal proses hukum, pihaknya harus menghormati yang sedang berjalan.
Baca SelengkapnyaKehidupan harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi sorotan setelah tiga ekor satwa asli Indonesia itu mati dalam waktu dua bulan pada akhir 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKebakaran Gunung Sampah TPA Sarimukti sudah berlangsung sejak Sabtu (19/8) malam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya lima ekor di antaranya sempat kabur karena tembok penangkaran yang jebol.
Baca Selengkapnya