Heboh Video Awan Berbentuk Lingkaran di Tangsel, Ini Penjelasan BMKG
Merdeka.com - Fenomena awan membentuk lingkaran menyerupai tornado, menghebohkan masyarakat Kota Tangerang Selatan. Video yang diunggah warganet ke media sosial itu mendapat beragam tanggapan.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Yanuar Henry Pribadi mengungkapkan, awan yang melingkar tersebut akan menimbulkan peristiwa puting beliung, jika lingkaran tengah pada bentuk awan itu menyentuh tanah.
"Itu biasa disebut sebagai angin puting beliung apabila mencapai tanah. Biasa terjadi dari awan-awan konvektif seperti awan comulonimbus atau di sebut CB dalam dunia ilmu meteorologi," ungkap Yanuar, Minggu (19/12).
-
Apa itu angin puting beliung? Angin puting beliung adalah fenomena cuaca ekstrem yang terjadi dalam bentuk angin berkecepatan tinggi yang berputar atau berputar-putar di sepanjang garis badai atau awan badai.
-
Apa itu tornado? Tornado adalah fenomena alam yang terjadi ketika ada kolom udara yang berputar sangat kencang dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam.
-
Bagaimana tornado terbentuk? Jika ada angin kencang yang berhembus dari arah yang berbeda, pusaran udara tersebut dapat memanjang dan menyentuh tanah.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Apa yang membuat video viral? Aksi wanita yang berangkatkan semua karyawannya pergi umrah ini pun sukses mencuri perhatian warganet.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Tangkuban Perahu di video? Dalam video tersebut terlihat gunung tangkuban perahu yang dipenuhi dengan asap hitam dan para warga di sekitar berlarian untuk menyelamatkan diri.
Dia menyebutkan, fenomena lingkaran awan comulonimbus itu akan menimbulkan kerusakan ringan, jika mengenai pepohonan dan bangunan.
Dia menyebutkan bahwa, peristiwa puting beliung itu umumnya terjadi pada kecepatan angin kurang lebih 70 meter per second.
"Angin tersebut biasa terjadi dengan kecepatan kurang dari 70 m/s kalau memakai skala Fujita. Skala fujita adalah skala yang digunakan untuk kecepatan angin putar seperti angin tornado. Untuk di skala Fujita masuk ke dalam skala F0 yang menyebabkan kerusakan ringan," beber Yanuar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan penampakan awan berlubang yang ada di Jember.
Baca SelengkapnyaVideo ini kerap muncul di media sosial. Apakah fenomena alam ini nyata?
Baca SelengkapnyaTidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja sejumlah warga luka dan rumah mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaSaking kencangnya putaran angin, material dan sampah tersapu dan beterbangan berhamburan ke udara
Baca SelengkapnyaKecepatan angin tornado bisa mencapai ratusan km/jam dengan dimensi yang sangat besar dapat menimbulkan kerusakan yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPerpindahan hujan dari satu tempat ke tempat lain menjadi fenomena menakjubkan yang bisa ditangkap mata.
Baca SelengkapnyaSatelit NASA menangkap gambar awan berbentuk aneh di atas langit Selandia Baru.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan ciri-ciri angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaMenurut Guswanto, tornado biasa dipakai di wilayah Amerika dan ketika intensitasnya meningkat lebih dahsyat.
Baca SelengkapnyaMenurut Prakirawan BMKG, Muhammad Reza, fenomena itu disebut 'parhelion' atau istilah populernya yakni sundog
Baca Selengkapnya