Herdi Sibolga ditembak pembunuh bayaran bertarif Rp 400 juta
Merdeka.com - Tim Subdit Jatanras Polda Metro Jaya akhirnya menangkap AS, pria misterius yang menembak mati Herdi Sibolga warga Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat 20 Juli lalu.
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Jerry Siagian mengatakan, dari pemeriksaan sementara AS mengaku dijanjikan upah sebesar 400 juta rupiah.
"AS dijanjikan uang sebesar 400 juta dan baru dibayar 50 juta," kata AKBP Jerry di kantornya, Jakarta, Sabtu (28/7/2018).
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
Jerry melanjutkan, penembakan Herdi telah direncanakan. Ia mengungkapkan, AS tidak bekerja sendirian. Selain AS, pihaknya juga menangkap tiga pelaku lainnya yang saling berbagi peran saat peristiwa berdarah malam itu. Ketiga pelaku lainnya yaitu JS (36), PWT (32) dan SM (41).
Jerry pun mengungkapkan, perencanaan pembunuhan itu terbilang cukup matang. Ada upaya menyamarkan kedatangan sang eksekutor ke lokasi. Peran itu yang dimainkan pelaku SM dengan membawa pelaku AS dengan mobil. Sebelumnya, SM juga mengawasi lingkungan sekitar rumah korban.
"JS mengawasi gerak korban dan di hari itu JS mengawasi sekitar. PWT ini yang amankan barang bukti dan membonceng eksekutor AS naik motor. Kemudian PWT membawa barbuk untuk disembunyikan dan dihilangkan. Awalnya AS diantar naik mobil lalu berganti naik motor untuk ke lokasi," ujar Jerry.
Keempat pelaku kini meringkuk di sel Polda Metro Jaya. Mereka dijerat dengan pasal 340 KUHPidana dengan ancaman pidana mati atu pidana penjara seumur hidup. Sementara otak pelaku AX masih buron.
"AX masih kita kejar ya. Sementara motif soal persaingan bisnis," dia menambahkan.
Reporter: Moch HarunsyahSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh
Baca SelengkapnyaPelaku yang naik pitam lantas memukuli korban, kemudian menusuk leher wanita asal Palembang itu.
Baca SelengkapnyaKondisi itu terkuak dalam pemeriksaan dilakukan kepada tiga pelaku di Polisi Militer Kodam Jaya/Jayakarta.
Baca SelengkapnyaUntuk proses hukum Muhammad Alvin akan diserahkan kepada Polres Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca SelengkapnyaKepala Basarnas Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi diduga menerima suap Rp88,3 miliar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tragis itu terjadi sejak tahun lalu dan keluarga baru mengetahuinya sekarang
Baca SelengkapnyaTerdakwa mengaku menggunakan uang tersebut untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Jagakarsa, Jakarta Selatan berinisial AGP (37) ditangkap polisi karena memeras hingga mengajak wanita untuk bersetubuh.
Baca SelengkapnyaIptu Supriadi ditangkap karena diduga terlibat penipuan dan penggelapan Rp1,2 miliar dengan modus iming-iming bisa meloloskan calon taruna Akpol.
Baca Selengkapnya