Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

HKTI sebut 60,8 persen petani di Indonesia di atas 45 tahun

HKTI sebut 60,8 persen petani di Indonesia di atas 45 tahun Rakornas HKTI. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) di Gedung Smesco Hall, Jakarta Selatan, Rabu (28/3). Dalam rakorknas ini, Sekjen HKTI Mayjen TNI Purn Bambang Budi Waluyo mengajak anak muda mencintai dunia pertanian. Sebab, regenerasi petani merupakan persoalan serius di banyak negara termasuk Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, jumlah petani muda di Indonesia saat ini 3.359.587 dan tiap tahun terus berkurang. Sementara luas lahan pertanian di Indonesia 7,78 juta hektar.

Pemuda yang enggan mengolah lahan membuat jumlah petani menyusut hingga 5 juta orang dalam kurun 2003-20013. Jika diringkas, 60,8 persen petani di Indonesia berada dalam usia di atas 45 tahun atau usia kurang produktif untuk bidang pertanian. Apalagi, 73,97 persennya berpendidikan hanya sampai SD.

"Di Jepang saja yang industri pertaniannya sangat modern, minat anak muda untuk menjadi petani sangat kecil karena mereka beranggapan pertanian merupakan dunia yang tidak bergengsi, kotor, dan kurang memberikan harapan bisa lebih sejahtera dibanding profesi lainnya," kata Bambang di lokasi acara, Rabu (28/3).

Oleh karenanya, hal tersebut menjadi tantangan serius yang harus dijawab semua pihak, termasuk HKTI. Salah satu strategi yang dilakukan HKTI adalah membentuk organisasi sayap pemuda tani.

"Organisasi sayap ini untuk membuat program program yang bisa memotivasi dan menyemangati generasi milenial menyukai dan mencintai dunia pertanian," ucapnya.

Salah satu langkahnya HKTI membangun inovasi-inovasi untuk mengembangkan teknologi pertanian. Inovasi teknologi pertanian tersebut diharapkan menarik minat pemuda zaman now untuk terjun ke dunia pertanian. Langkah ini juga dapat menjadi solusi untuk menjaga regenerasi petani.

"Contoh, HKTI telah mengembangkan pesawat drone untuk pertanian. Drone ini berfungsi untuk pemupukan dan penyemprotan pestisida pembasmi hama tanaman. Hal hal inovatif yang akan dilakukan dilakukan anak muda untuk sektor pertanian. Biarkan mereka melampiaskan kreativitasnya untuk pertanian. Mereka akan mencintai pertanian," ucap Bambang.

Di kesempatan yang sama Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa dunia pertanian sudah modern. Dengan menggunakan teknologi yang canggih Amran yakin generasi millenial akan tertarik.

"Sehingga kami ingin merubah pertanian tradisional yang dulu dikenal kumuh dan seterusnya kami ubah menjadi pertanian modern dengan menggunakan mekanisasi pertanian, bibit unggul dan seterusnya," kata Amran.

"Ini menarik. Alhamdulillah hasilnya hari ini sudah kurang lebih 300.000 pemuda tani turun ke lapangan. Mereka sudah menikmati hasil, kami ingin juga pemuda tani HKTI ikut bersama sama kita," sambungnya.

Kemudian, Menteri Pemuda dan Olahraga juga mengajak anak muda terjun di dunia pertanian. Baginya, pertanian merupakan eksistensi negara Indonesia.

"Saya punya program pemuda tani berbasis kearifan lokal, saya minta betul kepada pemuda tani ayo kita kembalikan pertanian kita sebagai eksistensi dan perjuangan bangsa Indonesia, Karena basis perjuangan Indonesia ada di petani dan pertanian Indonesia, selamat atas acara rakornas HKTI ini," tutup Imam.

Di samping itu, dalam agenda Rakornas dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Inggris antara DPN HKTI dengan British Chamber of Commerce in Indonesia (BritCham) dan DPN Pemuda Tani HKTI dengan British Chamber of Commerce in Indonesia Young Professionals & Entrepreneurs Group (BritCham YPEG).

Rakornas ini juga dihadiri perwakilan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM, dan nantinya dihadiri Ketua Umum HKTI Jenderal TNI Purn Moeldoko.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Mayoritas Petani di Indonesia Cuma Lulus SD
BPS Ungkap Mayoritas Petani di Indonesia Cuma Lulus SD

Kondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Ternyata Masih Banyak Bisnis Pertanian di Jakarta, BPS Ungkap Faktanya
Ternyata Masih Banyak Bisnis Pertanian di Jakarta, BPS Ungkap Faktanya

Dalam data BPS tercatat jumlah unit usaha pertanian di Indonesia sebanyak 29.360.833 unit.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Sawah di Kota Malang Berkurang Drastis Bikin Kelimpungan, Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras Warganya
5 Fakta Sawah di Kota Malang Berkurang Drastis Bikin Kelimpungan, Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras Warganya

Pemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.

Baca Selengkapnya
BPS Ungkap Biang Kerok Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Merosot
BPS Ungkap Biang Kerok Jumlah Kelas Menengah di Indonesia Merosot

Dalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pekerja Sektor Informal Masih Mendominasi Tenaga Kerja di Indonesia
FOTO: Pekerja Sektor Informal Masih Mendominasi Tenaga Kerja di Indonesia

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor informal.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Jumlah Pengangguran Indonesia Capai 7,47 Juta Orang
Data BPS: Jumlah Pengangguran Indonesia Capai 7,47 Juta Orang

Amalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.

Baca Selengkapnya
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan
Daya Beli Kelas Menengah Terseok-seok, Gaji Habis Buat Beli Makan

Erosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat
Ekonomi Indonesia Mandek: Penduduk Kelas Menengah Merosot, Kelas Rentan Miskin Meningkat

Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Angka Pernikahan Turun Drastis, BKKBN: Semakin Kaya, Pendidikan Tinggi Sebab Usia Menikah Mundur
Angka Pernikahan Turun Drastis, BKKBN: Semakin Kaya, Pendidikan Tinggi Sebab Usia Menikah Mundur

"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya