HKTI sebut 60,8 persen petani di Indonesia di atas 45 tahun
Merdeka.com - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) di Gedung Smesco Hall, Jakarta Selatan, Rabu (28/3). Dalam rakorknas ini, Sekjen HKTI Mayjen TNI Purn Bambang Budi Waluyo mengajak anak muda mencintai dunia pertanian. Sebab, regenerasi petani merupakan persoalan serius di banyak negara termasuk Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2013, jumlah petani muda di Indonesia saat ini 3.359.587 dan tiap tahun terus berkurang. Sementara luas lahan pertanian di Indonesia 7,78 juta hektar.
Pemuda yang enggan mengolah lahan membuat jumlah petani menyusut hingga 5 juta orang dalam kurun 2003-20013. Jika diringkas, 60,8 persen petani di Indonesia berada dalam usia di atas 45 tahun atau usia kurang produktif untuk bidang pertanian. Apalagi, 73,97 persennya berpendidikan hanya sampai SD.
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Mengapa penjualan petai petani muda ini menurun? Saat TikTok Shop ditutup, penjualan produk mereka menurun drastis. Biasanya mereka bisa menjual hingga ribuan paket per hari. Dengan TikTok Shop ditutup, mereka hanya bisa menjual 100-an paket per hari.
-
Dimana petani milenial ini bercocok tanam? Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
"Di Jepang saja yang industri pertaniannya sangat modern, minat anak muda untuk menjadi petani sangat kecil karena mereka beranggapan pertanian merupakan dunia yang tidak bergengsi, kotor, dan kurang memberikan harapan bisa lebih sejahtera dibanding profesi lainnya," kata Bambang di lokasi acara, Rabu (28/3).
Oleh karenanya, hal tersebut menjadi tantangan serius yang harus dijawab semua pihak, termasuk HKTI. Salah satu strategi yang dilakukan HKTI adalah membentuk organisasi sayap pemuda tani.
"Organisasi sayap ini untuk membuat program program yang bisa memotivasi dan menyemangati generasi milenial menyukai dan mencintai dunia pertanian," ucapnya.
Salah satu langkahnya HKTI membangun inovasi-inovasi untuk mengembangkan teknologi pertanian. Inovasi teknologi pertanian tersebut diharapkan menarik minat pemuda zaman now untuk terjun ke dunia pertanian. Langkah ini juga dapat menjadi solusi untuk menjaga regenerasi petani.
"Contoh, HKTI telah mengembangkan pesawat drone untuk pertanian. Drone ini berfungsi untuk pemupukan dan penyemprotan pestisida pembasmi hama tanaman. Hal hal inovatif yang akan dilakukan dilakukan anak muda untuk sektor pertanian. Biarkan mereka melampiaskan kreativitasnya untuk pertanian. Mereka akan mencintai pertanian," ucap Bambang.
Di kesempatan yang sama Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan bahwa dunia pertanian sudah modern. Dengan menggunakan teknologi yang canggih Amran yakin generasi millenial akan tertarik.
"Sehingga kami ingin merubah pertanian tradisional yang dulu dikenal kumuh dan seterusnya kami ubah menjadi pertanian modern dengan menggunakan mekanisasi pertanian, bibit unggul dan seterusnya," kata Amran.
"Ini menarik. Alhamdulillah hasilnya hari ini sudah kurang lebih 300.000 pemuda tani turun ke lapangan. Mereka sudah menikmati hasil, kami ingin juga pemuda tani HKTI ikut bersama sama kita," sambungnya.
Kemudian, Menteri Pemuda dan Olahraga juga mengajak anak muda terjun di dunia pertanian. Baginya, pertanian merupakan eksistensi negara Indonesia.
"Saya punya program pemuda tani berbasis kearifan lokal, saya minta betul kepada pemuda tani ayo kita kembalikan pertanian kita sebagai eksistensi dan perjuangan bangsa Indonesia, Karena basis perjuangan Indonesia ada di petani dan pertanian Indonesia, selamat atas acara rakornas HKTI ini," tutup Imam.
Di samping itu, dalam agenda Rakornas dilakukan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kedutaan Inggris antara DPN HKTI dengan British Chamber of Commerce in Indonesia (BritCham) dan DPN Pemuda Tani HKTI dengan British Chamber of Commerce in Indonesia Young Professionals & Entrepreneurs Group (BritCham YPEG).
Rakornas ini juga dihadiri perwakilan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM, dan nantinya dihadiri Ketua Umum HKTI Jenderal TNI Purn Moeldoko.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaDalam data BPS tercatat jumlah unit usaha pertanian di Indonesia sebanyak 29.360.833 unit.
Baca SelengkapnyaPemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2023, ada 82,67 juta orang yang bekerja di sektor informal.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaErosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca Selengkapnya