Ibas soal dugaan peluru nyasar: Bisa saja bukan latihan tapi terorisme
Merdeka.com - Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) meminta lapangan tembak tempat Perbakin latihan menembak dekat Gedung DPR segera direlokasi. Hal itu dia katakan setelah ruangan anggota Fraksi Demokrat di Ruangan 1003 Gedung Nusantara I lantai 10 ditemukan bekas tembakan yang diduga berasal dari peluru nyasar Senin (15/10).
"Terakhir kami mengusulkan kompleks Perbakin terlalu dekat, kami minta direlokasi. Pelatihan tembak jarang sekali di tengah kota," kata Ibas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10).
Ibas juga meminta aparat Kepolisian menyelidiki kasus dugaan peluru nyasar ini, baik investigasi di dalam dan di luar Kompleks Parlemen.
-
Bagaimana DPR meminta polisi usut kasus? Sahroni meminta polisi menjawab pertanyaan publik dengan hasil penyelidikan yang objektif.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Apa yang diminta DPR ke Polisi? 'Pokoknya wajib dijatuhi hukuman pidana, biar jera orang-orang nekat itu. Dan sebagai sebagai warga Jakarta, kami tentunya berharap pihak kepolisian bisa menjadikan ini bahan evaluasi.' 'Bahwa saat CFD dan di jam-jam olahraga pagi, sebetulnya sangat rawan terjadi tindak kejahatan. Jadi mungkin polisi bisa meningkatkan intensitas pemantauan cctv dan menempatkan aparat tambahan di titik-titik tertentu. Agar masyarakat bisa berolahraga dengan lebih tenang,' tambah Sahroni.
-
Apa yang diminta DPR dari polisi? Sahroni meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan penganiayaan setelah ditemukannya mayat remaja laki-laki bernama Afif Maulana (AM) di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang yang diduga dianiaya kepolisian.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
"Kita sama-sama buka mata telinga, kami meminta kesekjenan menyiapkan perangkat keamanan dalam. Kepolisian segera mengungkapkan investigasi menyeluruh, di dalam dan di luar termasuk mereka yang mengetahui kegiatan ini. Bayangkan saja," ungkapnya.
Politikus Partai Demokrat ini juga meminta pihak keamanan untuk melakukan pengecekan dan pengamanan secara menyeluruh. Sebab, kata dia, bisa saja ini termasuk dari aksi terorisme.
"Ketiga tentu kami menyerukan kepada siapapun yang ada di sekitar kompleks parlemen untuk dilakukan pengecekan, pamdal berpatroli yang terus mewaspadai. Bisa saja kejadian ini bukan latihan tapi bagaimana kegiatan terorisme bayangkan saja," ucapnya.
Diketahui, ruangan ruang kerja anggota DPR yang bertepat di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10). Kali ini ruangan yang peluru tembakan bersarang di ruangan anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya dan Totok Daryanto dari Fraksi PAN.
Ruangan kerja Vivi berada ruangan 1008 di Lantai 10. Sedangkan ruangan Totok di ruangan 2003 di lantai 20. Sebelumnya, penembakan juga terjadi di ruangan anggota Komisi III DPR Wenny Warouw dan Bambang Heri Purnomo di lantai 13 dan 16, Senin (15/10).
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Nasir, kasus tersebut juga menjadi peringatan bagi institusi kepolisian untuk berbenah diri.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menyelidiki dugaan teror terhadap dua politisi di Sulsel, Jabal Nur dan Andi Mustafa Mappangara. Mobil keduanya dipastikan bukanlah ditembak.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai anggota Polri masih perlu dipersenjatai dengan senjata api
Baca SelengkapnyaAnggota DPR mengusulkan membentuk satuan tugas (Satgas) pemberantasan aktivitas tambang ilegal.
Baca SelengkapnyaKapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.
Baca SelengkapnyaRangga Afianto menilai, akar permasalahan terletak pada mekanisme pemberian dan pengawasan senpi.
Baca SelengkapnyaKasus Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar menembak Kasat Reskrim AKP Ryanto Ulil Anshar hingga kini masih diselidiki Polda Sumbar.
Baca Selengkapnya" Diproses pidana sekaligus etik," kata Komisioner Kompolnas (Kompolnas) Poengky Indarti.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin Kapolri Listyo Sigit Prabowo akan menindak tegas terhadap pelaku, tanpa pandang bulu
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca Selengkapnya