Ibu Hamil 9 Bulan di Cianjur Tertimbun Bangunan Runtuh Akibat Gempa
Merdeka.com - Tim SAR tengah berupaya mengevakuasi seorang ibu hamil yang tertimbun reruntuhan setelah gempa bumi di Kampung Salaeurih, Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11). Proses evakuasi dilakukan secara manual petugas tim SAR.
Ibu hamil 9 bulan itu diketahui tertimpa reruntuhan saat gempa magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada Senin (21/11).
Bangunan yang yang diduga menimpa ibu hamil tersebut kini telah rata dengan tanah. Evakuasi dilakukan secara manual lantaran akses menuju lokasi sulit untuk dilalui alat berat.
-
Apa yang terjadi ketika gempa? Gempa bumi adalah apa yang terjadi ketika dua lempengan tiba-tiba bergeser. Permukaan tempat yang tergeser itu disebut bidang patahan
-
Kenapa ibu hamil di Jawa diimbau hindari keluar rumah saat gerhana? Ibu hamil saat gerhana bulan dipercaya akan menyerap energi negatif ini, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi calon bayi. Oleh karena itu, ibu hamil di Jawa sering diminta untuk menghindari keluar rumah selama gerhana bulan terjadi, terutama pada trimester pertama kehamilan.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Kapan gempa guguran terjadi? Puluhan gempa itu tercatat selama periode pengamatan sepanjang Selasa (26/12) mulai pukul 00.00 hingga 24.00 WIB.
-
Kapan gempa di Indonesia terjadi? Tercatat 161 kali gempa bumi terjadi di Indonesia antara tahun 1990 dan 2022.
-
Kapan gempa terjadi? Gempa di Batang pada Minggu (7/7) kemarin menyisakan luka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampaknya.
Menurut informasi beberapa warga, ibu yang tertimbun ibu sedang mengandung dengan usia kandungan 9 bulan yakni Dede Sumiati. Sejak Selasa pagi, proses evakuasi terus diupayakan oleh petugas.
Keberadaan 30 Warga Belum Diketahui
Sementara Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan masih terdapat 30 warga belum diketahui keberadaannya setelah gempa kemarin.
"Informasi dari Kapolres tadi masih ada 30 korban masih proses evakuasi dan pencarian. Jadi hari ini kita fokus ke sana di Cugenang dan Nagrak," kata Dedi, Selasa (22/11).
Diketahui, gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan 162 warga meninggal dunia dan 326 orang terluka.
Dedi mengungkapkan, sejauh ini sekitar 90 persen korban telah teridentifikasi dan tim DVI Mabes Polri terus bekerja untuk mengidentifikasi korban, lalu diserahkan kepada keluarga.
"Bisa dikatakan 90 persen (korban) dapat teridentifikasi. Tinggal sedikit korban yang belum teridentifikasi. Tim DVI sedang bekerja keras untuk mengidentifkasi dan menyerahkan kepada keluarga," katanya.
Polri telah mengerahkan 350 personel untuk membantu mengevakuasi warga terdampak gempa. Menurutnya, fokus utama saat ini adalah mengevakuasi para korban.
"350 personel dari Sabhara, Brimob dan sebagainya. Hadir tadi malam untuk membantu mengevakuasi warga terdampak akibat gempa," kata dia.
Dedi juga menjelaskan Polri menyalurkan bantuan untuk meringankan para korban. Bantuan terdiri dari 3.000 paket sembako, peralatan seperti selimut dan berbagai kebutuhan untuk wanita dan anak. "Hari ini dari Mabes Polri menyalurkan bantuan kurang lebih sekitar 3.000 paket sembako. Ini baru sementara," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas mengevakuasi wanita hamil besar dengan menerobos banjir Sungai Batu Merah di Desa Oelatimo, Kupang Timur, NTT, Rabu (13/3).
Baca SelengkapnyaRatusan Pasien RS Unair Akhirnya Dirawat di Tenda Darurat
Baca SelengkapnyaRumah yang roboh berada di Desa Sindangsari, Kecamatan Cimerak, Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca SelengkapnyaWarga mengevakuasi ibu muda berusia 25 tahun yang menceburkan diri bersama balitanya yang masih berusia empat tahun di Dermaga 11 Marina Ancol, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaTampak seorang ibu tanpa dibantu tenaga medis melahirkan di pelabuhan Pantai Kartini.
Baca SelengkapnyaBasarnas memastikan sampai saat ini tidak ada korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.
Baca SelengkapnyaWarga mengungsi karena masih trauma gempa susulan yang hingga kini masih terjadi.
Baca SelengkapnyaDi Garut, bangunan di kawasan Pasirwangi paling banyak kerusakan yakni 167 unit.
Baca SelengkapnyaBuruh migran ini sedih sekaligus bahagia dalam satu waktu. Usai dideportasi dari Malaysia, ia justru dikarunia seorang bayi lucu dalam perjalanan pulang
Baca Selengkapnya