Identitas 4 DPO Teroris Poso Diburu Petugas Gabungan TNI dan Polri
Merdeka.com - Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabsus) Tricakti TNI memburu empat dari total 11 teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso yang saat ini masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Saat ini tinggal empat DPO teroris yang tersisa," kata Panglima Koopsgabsus Tricakti TNI Mayjen TNI Richard T.H. Tampubolon sebagaimana dikutip dari siaran resmi Koopsgabsus Tricakti TNI yang diterima di Jakarta, Selasa (21/9).
Empat teroris yang masih dikejar oleh Koopsgabsus TNI dan Satuan Tugas (Satgas) Mandago Raya TNI Polri, yaitu Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Panjang alias Ahmad Gazali.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang terlibat dalam sindikat TPPO? Berdasarkan hasil penelusuran BP2MI para mafia besar diduga berkomplot dengan orang-orang yang diberikan kekuasaan oleh negara, seperti aparat penegak hukum atau APH.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Askar dan Nae (anggota MIT) yang berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat, sementara Suhardin dan Ahmad Panjang berasal dari Poso, Sulawesi Tengah," kata Tim Analis Koopsgabsus Tricakti TNI Kolonel Inf. Henri Mahyudi saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Koopsgabsus Tricakti TNI telah memburu 11 teroris anggota MIT sejak Januari 2021 di Poso, Parimo, dan Sigi. Tiga daerah itu seluruhnya berada di Sulawesi Tengah.
Operasi pengejaran teroris itu aktif setelah MIT menyerang dan membunuh empat warga sipil di Desa Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah, pada tanggal 27 November 2020.
Dalam waktu sekitar 9 bulan sejak resmi beroperasi, Koopsgabsus Tricakti TNI bersama Satgas Mandago Raya berhasil menundukkan tujuh teroris MIT.
Dua dari tujuh teroris yang ditundukkan oleh TNI dan Polri itu merupakan tokoh-tokoh sentral MIT, yaitu Qatar dan Ali Kalora.
Tim Chandraca 5 Koopsgabsus Tricakti TNI dan Satgas Mandago Raya pertama kali memetakan tempat persembunyian Kelompok Ali Kalora pada tanggal 2 Februari 2021. Namun, kelompok itu berhasil melarikan diri sesaat sebelum tim gabungan TNI dan Polri tiba di lokasi.
Walaupun demikian, aparat menyita berbagai perlengkapan milik Ali Kalora di tempat itu.
Sekitar sebulan kemudian, Tim Chandraca 2 terlibat adu tembak dengan Kelompok Ali Kalora dan tiga teroris lainnya di Pegunungan Watumato, Desa Tambarana, Poso, pada tanggal 1 Maret 2021. Kelompok Ali Kalora sempat melempar bom rakitan dan bom lontong ke arah prajurit TNI.
Dalam baku tembak itu, dua teroris MIT, yaitu Irul alias Khairul dan Alvin alias Samil, tewas, sementara Ali Kalora kena tembak di kaki.
Ali Kalora dan Jaka Ramadan pun melompat ke jurang dan melarikan diri dari kejaran aparat.
Beberapa bulan setelahnya, 11 Juli 2021, Tim Tricakti 3 Koopsgabsus TNI menundukkan Qatar dan Rukli. Dua teroris itu tewas dalam operasi senyap yang dilakukan oleh TNI di wilayah perbukitan dan pedalaman hutan di Tokasa, Tanalanto, Kabupaten Parimo.
Tim Analis Koopsgabsus TNI menyebut Qatar merupakan eksekutor utama teroris di Poso.
"Dia dipanggil Amir atau pimpinan dalam jaringan kelompok teroris tersebut," kata Tim Analis.
Qatar dan Ali Kalora membentuk dua kelompok berbeda selama masa pengejaran karena ada dugaan perpecahan di internal MIT.
Enam hari setelah operasi di Tokasa, Satgas Mandago Raya TNI dan Polri menembak mati Abu Alim, yang sempat loncat ke jurang untuk melarikan diri.
Abu Alim disergap oleh aparat di Batutiga, Torue, Parimo, pada tanggal 17 Juli 2021.
Terakhir, pasukan TNI dan Polri pada tanggal 18 Juli 2021 juga memastikan Ali Kalora dan Jaka Ramadan tewas tertembak di Dusun Astina, Balinggi, Parimo.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaAnggota Paspampres Praka Riswandi Manik menculik dan menganiaya pemuda asal Aceh
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaBerkas tiga TNI itu ditargetkan rampung akhir bulan September 2023.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya membenarkan telah menangkap Zulhadi Satria Saputra alias MS yang merupakan kakak ipar anggota Paspampres, Praka RM alias Riswandi Manik.
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaTNI berjanji mengusut kasus tersebut secara transparan.
Baca SelengkapnyaDalam jumpa pers, digelar siang tadi, Pomdam Jaya memperlihatkan tiga tersangka.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPaspampres dan dua anggota TNI mengaku sebagai anggota polisi saat menculik paksa Imam.
Baca Selengkapnya