Imam Masjidil Haram: Indonesia adalah rumah kedua
Merdeka.com - Imam Masjidil Haram Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari berkunjung ke Indonesia. Salah satu tempat yang disambanginya adalah kantor pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Jl Surabaya, Jakarta Pusat.
Kedatangannya disambut oleh Wakil Ketua Umum DMI Komisaris Jenderal, Syafruddin. Dalam kesempatan itu, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari berulang kali memuji Indonesia.
"Indonesia adalah rumah kedua bagi kami setelah Arab Saudi. Indonesia memiliki dan jumlah penduduk muslim terbanyak, lalu tiap tahun Indonesia paling banyak jumlah jemaah haji. Termasuk jumlah jemaah umrah yang pergi ke tanah arab," papar dia, Rabu (4/7).
-
Siapa yang bisa memanfaatkan fasilitas di masjid? Dalam keterangan unggahan, disebutkan jika masjid Pemuda Indonesia setiap harinya terbuka untuk masyarakat muslim maupun non-muslim.
-
Bagaimana toleransi di Masjid Jami? Tak hanya itu, pihak Masjid Jami juga bertoleransi dengan mengecilkan pengeras suara saat pelaksanaan pengajian apabila berbarengan dengan acara ibadah di Kelenteng Kong Fuk Miau.
-
Siapa Syekh Burhanuddin? Ia dikenal dengan nama Burhanuddin Ulakan Pariaman atau disebut juga dengan Syekh Burhanuddin Ulakan. Ia lahir di Sintuk, Kabupaten Padang Pariaman pada tahun 1646 dan wafat pada 20 Juni 1704.
-
Apa keistimewaan beduk di Masjid Jami Sabilul Huda? Konon saat ditabuh suaranya pernah terdengar sampai Cirebon yang berjarak puluhan kilometer.
-
Bagaimana Masjid Al-Akbar menjaga kerukunan antar umat beragama? Kerja sama dengan pihak gereja antara lain dalam hal parkir. Kalau Idulfitri, parkir di Masjid Al-Akbar tidak cukup, sehingga perlu lokasi parkir cadangan dengan meminjam halaman gereja. Sebaliknya kalau gereja punya acara besar juga bisa pinjam parkir di Masjid Al-Akbar.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14. Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
"Oleh karena itu kami Saudi Arabia baik secara negara dan rakyat Saudi lebih banyak berinteraksi dengan Indonesia," sambung dia.
Tak hanya itu, Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari juga memuji pemerintah Indonesia yang memberikan kemudahan kepada ulama untuk menghadiri pertemuan di Jakarta.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh bapak-bapak yang di Kementerian Dalam Negeri yang memudahkan urusan kami untuk menghadiri pertemuan ulama dan DAI Internasional di Jakarta," kata dia.
Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari menjelaskan tujuan datang ke Indonesia selain menghadiri pertemuan juga untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Saudi Arabia.
"Kunjungan kami menegaskan adanya hubungan yang kuat antara Indonesia dengan negara kami. Dan negara ini adalah sejarah ukhuwah islamiyah terbangun. Tujuan kedua, yaitu kedutaan Arab Saudi meminta kami berkontribusi dalam kegiatan Ikatan DAI dan Ulama se-Asia Tenggara, Afrika dan Eropa," papar dia.
Memuji Dewan Masjid Indonesia
Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari mengungkapkan, tempat perdana yang disambanginya ketika sampai di Indonesia adalah kantor Dewan Masjid Indonesia. Diapun menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh jajaran dan pengurus yang bersedia mengurus rumah Allah SWT.
"Menjadi kebahagiaan kami, di hari pertama kami ke Indonesia yang pertama kami kunjungi yaitu Dewan Masjid Indonesia. Kami bertemu orang yang memperhatikan rumah Allah SWT," ujar dia.
Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari menjelaskan, mengurus masjid seperti Dewan Masjid Indonesia berarti mengikuti jejak rosul.
"Ketika itu Rosul pertama dibangun adalah masjid. Setelah membangun masjid baru membangun kamar-kamar untuk istri Rosul," ungkap dia.
Syekh Hasan Abdul Hamid Bukhari mengaku siap membantu apapun yang dibutuhkan untuk membangun rumah Allah SWT.
"Insya Allah kami siap membantu. Hati kami dan rumah kami terbuka untuk Indonesia dan DMI," tutup dia.
Di tempat yang sama, Komisaris Jenderal, Syafruddin berharap kunjungan ini bisa semakin mempererat suatu hubungan silaturahmi khususnya Dewan Masjid Indonesia dan Masjidil Haram. Umumnya Indonesia dengan Arab Saudi.
"Hubungan ini sudah terjalin sepanjang perjalanan sejarah peradaban Islam di Indonesia. Saudi dan Indonesia memiliki hubungan khusus. Terutama kaum muslim. Hampir seluruhnya tokoh agama menimba ilmu di Arab," ujar dia.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudhaifi akan bertemu dengan pengurus Masjid Istiqlal dan dijadwalkan akan menjadi imam Salat Jumat.
Baca SelengkapnyaSelain menyampaikan khotbah, Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al Hudhaify juga menjadi imam salat Jumat bersama ribuan jemaah di Masjid Istiqlal.
Baca SelengkapnyaSyekh Ahmad mengucapkan terima kasih kepada PBNU yang telah menyambutnya dalam kunjungan ini.
Baca SelengkapnyaSebelum itu, Syekh Ahmad bakal menjalani pertemuan kenegaraan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dan Menteri Agama Yakqut Cholil Qoumas.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menerima Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (Sekjen MHM) Konselor Muhammed Abdelsalam di Istana Kepresidenan Bogor.
Baca SelengkapnyaBos jalan tol, Jusuf Hamka berkunjung ke kediaman ulama kondang di tanah air, Rizieq Shihab. Kunjungannya bukan tanpa alasan.
Baca SelengkapnyaGrand Syekh Al Azhar Tiba di Indonesia, Disambut Hangat Menag Yaqut
Baca SelengkapnyaKomjen Pol (Purn) Syafruddin Kambo bertemu dengan Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Muhammad Abdul Karim Al-Isa
Baca SelengkapnyaMenurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetelahnya, Jokowi dan Ahmed menuju ke dalam Istana Merdeka dan melakukan pertemuan tertutup.
Baca SelengkapnyaKedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istilal mendapatkan sambutan penuh hangat.
Baca SelengkapnyaBegini potret Masjid President Joko Widodo di Abu Dhabi yang imam sholatnya berasal dari Pontianak.
Baca Selengkapnya