Imbas Saracen, PKS dorong pemerintah percepat pembentukan BSSN
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mendesak pemerintah segera mempercepat pembentukan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sebab, menurutnya, kondisi kejahatan siber telah masuk dalam tahap membahayakan.
Hal ini menyikapi pengungkapan grup jaringan penyebar kebencian di media sosial, Saracen oleh Polri. Tiga orang ditangkap. Mereka adalah Jasriadi alias Jas (32), sebagai ketua grup, MFT sebagai Koordinator Bidang Media dan Informasi serta Sri Rahayu Ningsih sebagai penyebar konten kebencian.
"Saya sampaikan supaya pembentukannya dipercepat karena permasalahan terkait cyber crime ini sangat mengerikan," kata Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/8).
-
Kenapa kejahatan siber di Indonesia sangat berbahaya? Kejahatan siber dengan berbagai bentuk dan tingkat kompleksitasnya, menjadi ancaman serius bagi individu, perusahaan, dan bahkan negara secara keseluruhan.
-
Apa itu Cyber Security? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Bagaimana Gibran mau kuatkan cyber security? 'Kita harus hati-hati untuk masalah pencurian data. Untuk itu harus kita kuatkan cyber security, cyber defence kita,' kata dia dalam debat Cawapres di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (22/12).
-
Siapa yang harus jaga cyber security? Perlu diketahui, saat ini cyber security dilakukan tidak hanya oleh individu, tapi juga oleh perusahaan dan instansi. Langkah ini akan membantu melindungi pusat data dan sistem komputerisasi lainnya dari akses yang illegal.
-
Bagaimana kejahatan siber dilakukan? Di balik layar monitor, para pelaku kejahatan siber beroperasi dengan kecanggihan yang semakin meningkat, menggunakan berbagai teknik seperti phising, malware, dan social engineering untuk mencuri data berharga atau merusak infrastruktur digital.
-
Apa yang dilakukan jaringan kriminal di Asia Tenggara di Telegram? Sebuah laporan terbaru dari UNODC, kantor PBB yang menangani urusan narkoba dan kejahatan, mengungkapkan bahwa aplikasi Telegram telah menjadi sarana utama bagi jaringan kriminal di Asia Tenggara untuk melakukan aktivitas ilegal dalam skala besar.
Hidayat menegaskan keberadaan BSSN dianggap mampu mengantisipasi konten-konten negatif mulai dari terorisme, radikalisme, SARA, hoax, prostitusi dan pornografi di dunia maya. Sayangnya, BSSN baru akan dibentuk tahun depan.
"Belum lagi masalah Saracen. Nah kalau pembentukannya masih nanti, bagaimana?" pungkasnya.
Seperti diketahui, Pemerintah telah membentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Badan untuk mendeteksi dan mencegah kejahatan siber ini baru saja dibentuk setelah Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden (PP) Nomor 53 Tahun 2017.
Meski telah dibentuk, namun transisi dari BSSN ini membutuhkan waktu 1 tahun. Saat ini, pemerintah tengah menggenjot masalah sumber daya manusia selama 4 bulan mendatang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkopolhukam: CISRT Jangan Hanya Sebagai Ikon Semata
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Baca SelengkapnyaBadan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan pelbagai persiapan pengamanan menjelang upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaMenkominfo mengakui hacker global berhasrat menyerang Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Baca SelengkapnyaKominfo telah menyediakan fasilitas pencadangan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 1 yang berada di Serpong dan PDNS 2 di Surabaya.
Baca SelengkapnyaBSSN mengatakan, fenomena itu terjadi karena pengamanan siber terhadap aplikasi-aplikasi itu lemah.
Baca SelengkapnyaWacana angkatan siber kembali mencuat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk membentuk matra baru di TNI.
Baca SelengkapnyaBSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam menegaskan sedang melakukan mitigasi untuk mengantisipasi dampak lanjutan pasca kebocoran data tersebut.
Baca Selengkapnya