Indeks Kerukunan Meningkat, Pemerintah Bakal Terus Lakukan Pembinaan
Merdeka.com - Kementerian Agama merilis Indeks kerukunan umat beragama 2019 (indeks KUB 2019). Berdasarkan survei yang dilakukan Puslitbang Bimas Agama dan layanan keagamaan badan litbang dan diklat kementeri agama, menunjukkan kerukunan umat beragama rata-rata nasional pada 73,83 dari rentang 0-100 atau masuk 'rukun tinggi'.
Terkait hal tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun meminta agar semua pihak menjaga kerukunan sesuai Pancasila. Yaitu sila ke-3 persatuan Indonesia.
"Kita akan terus melakukan upaya-upaya pembinaan melalui berbagai instrumen-instrumen yang ada misalnya melalui kementerian agama dan kementerian-kementerian terkait lainnya," kata Ma'ruf di Kantornya, Jalan Merdeka Utara, Kamis (11/12).
-
Bagaimana Masjid Al-Akbar menjaga kerukunan antar umat beragama? Kerja sama dengan pihak gereja antara lain dalam hal parkir. Kalau Idulfitri, parkir di Masjid Al-Akbar tidak cukup, sehingga perlu lokasi parkir cadangan dengan meminjam halaman gereja. Sebaliknya kalau gereja punya acara besar juga bisa pinjam parkir di Masjid Al-Akbar.
-
Bagaimana cara membangun toleransi antarumat beragama? Meningkatkan ketaatan pada agama masing-masing adalah prinsip penguatan NKRI. Semakin kuat ketaatan pada agama yang diyakininya, maka makin dalam merasakan arti toleransi.
-
Apa harapan Ma'ruf Amin untuk pemerintahan baru? Ma’ruf Amin berharap pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melanjutkan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah karena proyek tersebut memberdayakan masyarakat.
-
Kenapa Ma'ruf Amin ingin daerah kembangkan ekonomi syariah? Ma'ruf juga ingin pemerintah daerah dapat mengadopsi model ekonomi dan keuangan syariah yang inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa peran negara dalam membangun kemaslahatan umat menurut MUI? Dalam forum tersebut, KH Marsudi Syuhud menyebut bahwa negara melalui berbagai aturan yang dibuatnya berperan dalam membangun kemaslahatan umat.
-
Mengapa Wapres Maruf Amin mengajak kerja sama penguatan pangan? Wapres juga mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan di ASEAN untuk memberikan perhatian lebih pada kerja sama penguatan pangan, menguatkan kolaborasi dan menemukan solusi bersama terhadap ancaman, baik di sektor iklim, fluktuasi ekonomi maupun dampak perubahan sosial.
Kemudian, Ma'ruf juga meminta majelis taklim agama lain juga mengajak untuk tetap rukun. Serta melalui kerukunan antar umat beragama yang sudah ada di setiap provinsi maupun kabupaten.
"Nah ini yang akan kita efektifkan semua itu kemudian melakukan dialog-dialog kebangsaan baik di tingkat nasional maupun di tingkat regional," ungkap Ma'ruf.
Indeks Kerukunan Meningkat Dibanding 2018
Kementerian Agama merilis Indeks Kerukunan Umat Beragama 2019 (Indeks KUB 2019). Survei Indeks KUB 2019 yang dilakukan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama menunjukkan angka rata-rata nasional pada poin 73,83 dari rentang 0-100.
Hal tersebut menunjukkan kategori rukun tinggi. Dikutip dari website Kementerian Agama, angka tersebut meningkat jika dibandingkan hasil yang diperoleh tahun lalu yaitu 70,90. Tetapi hal tersebut kata Menteri Agama Fachrul Razi hasil tersebut masih rendah jika dibanding perolehan angka indeks tahun 2015 yaitu 75,36.
"Meskipun trend Indeks KUB menurun dibandingkan tahun 2015, tetapi dalam lima tahun terakhir, angka rata-rata Indeks KUB selalu berada di atas angka 70, atau pada kategori tinggi," kata Fachrul.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaIkrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur.
Baca SelengkapnyaIndeks Kerukunan Umat Beragama di Jawa Timur melebihi rata-rata nasional.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, diperlukan kerja sama para pemimpin dunia hingga pemuka lintas agama untuk mengatasi konflik yang tengah melanda dunia.
Baca SelengkapnyaSetiap warga dapat hidup berdampingan dengan rasa saling hormat dan toleransi.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebagai bangsa yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaAgama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.
Baca SelengkapnyaMenko Hadi menilai, MUI memiliki pengaruh untuk menciptakan suasana tenteram dan harmonis setelah pemilu.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaKemenag terus mengampanyekan pentingnya moderasi beragama.
Baca Selengkapnya