Indonesia cari penawar racun semua jenis ular,hadiah Rp 500 juta
Merdeka.com - Pakar gigitan ular dan toksikologi dari Rumah Sakit Dokter Ramlan Surabaya, Tri Maharani menilai Indonesia perlu mengembangkan vaksin antibisa ular yang bersifat monovalen.
"Saat ini Indonesia baru memiliki Serum Antibisa Ular (SABU) yang polivalen, satu serum untuk semua jenis bisa, belum yang monovalen atau sesuai dengan jenis ular yang menggigit, padahal ini sangat efektif," kata dokter spesialis emergensi yang biasa disapa Maharani tersebut kepada Antara, Jakarta, Sabtu (22/11).
Namun Maharani mengatakan untuk memakai serum monovalen, tenaga medis di Indonesia perlu mengetahui semua jenis racun ular yang menggigit pasien.
-
Siapa yang meneliti ular? Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilaporkan Scientific American, Senin (24/7), bisa disimpulkan bahwa ular menggunakan pendengarannya untuk menginterpretasikan dunia terhadap suara di udara. Penelitian ini melibatkan 19 ular berbeda dari tujuh spesies.
-
Siapa yang meneliti ular tersebut? Penelitian Awal Newsweek menghubungi penulis penelitian melalui email untuk mendapatkan komentar terkait penemuan spesies ular baru.
-
Siapa yang menemukan ular? Ular yang panjangnya tak sampai satu meter itu ditemukan di sebuah rumah warga yang terendam banjir.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
-
Siapa yang melakukan penelitian? Para peneliti dari Universitas Cincinnati menangkap tiga ekor piton Burma di sekitar Taman Nasional Everglades, lalu mengukur ukuran rahang mereka. Salah satu dari ular tersebut memiliki panjang tubuh mencapai 5,8 meter, menjadikannya piton terpanjang yang pernah tertangkap di Florida, meskipun bukan yang terberat.
"Inilah yang menjadi fokus perhatian kita, karena spesialis emergensi saja baru ada 27 orang dan yang memiliki sub-fokus snake bite (gigitan ular) dan toksikologi (ilmu yang mempelajari tentang efek negatif atau efek racun dari bahan kimia dan material lain terhadap tubuh manusia) baru saya sendiri," kata dia.
Padahal menurut Maharani, kasus gigitan ular di Indonesia cukup banyak. Berdasarkan data yang dikumpulkan pada 2011-2014 di Rumah Sakit di lima kota, yakni Malang, Surabaya, Serang, Batam dan Merauke, terdapat lebih dari 200 kasus gigitan ular per tahun dan 40 persen di antaranya meninggal dunia.
"Jumlah itu bisa lebih banyak lagi karena biasanya yang tercatat hanya di rumah sakit, sedangkan di Puskesmas atau bahkan yang tidak sampai dibawa ke layanan kesehatan kadang tidak tercatat," kata dia.
Oleh karena itu, Maharani telah bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Biofarma untuk membuat vaksin monovalen yang akan diikutsertakan dalam lomba karya ilmiah nasional tahun 2015.
"Kami memperebutkan hadiah setengah miliar rupiah untuk membiayai riset ini yang akan dilakukan dalam jangka waktu lima tahun," kata dia.
Serum monovalen yang akan dikembangkan oleh tim tersebut juga dirancang secara khusus untuk jenis-jenis ular yang ada di Indonesia, berbeda dengan yang selama ini telah dibuat oleh Thailand, Malaysia, Singapura, dan Australia.
"Harapan kami para tenaga medis memiliki pengetahuan, keterampilan dan jaringan dalam menangani kasus gigitan ular sehingga korban yang selamat akan lebih banyak," kata Maharani.
Terkait jaringan, Maharani dan timnya akan meluncurkan akun sosial media yang akan membahas penanganan gigitan ular dan sosialisasi serum monovalen pada Desember mendatang, di mana praktisi, akademisi dan khalayak luas dapat langsung melakukan tanya-jawab.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak sedikit para kolektor yang menjadikan ular sanca sebagai binatang peliharaan.
Baca SelengkapnyaCairan termahal ternyata bukan minyak bumi ataupun minuman, melaikan racun.
Baca SelengkapnyaUlar penunggu hutan Kalimantan sampai pelaku pembakar Alquran menjadi trending topik
Baca SelengkapnyaPelaku pengiriman paket yang berisi 12 ekor ular jenis Tali Picis adalah orang tak di kenal.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis ular hitam yang tersebar di berbagai lingkungan. Namun, tidak semua ular hitam ini berbahaya dan berbisa.
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang fakta menarik hewan komodo yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaUlar ini sangat langka dan warnanya cukup mencolok untuk menarik perhatian dan uang.
Baca SelengkapnyaIdentik dengan kemiskinan, namun 5 pengemis ini justru memiliki harta kekayaan dari hasil belas kasihan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJangan percaya menaburkan garam atau cairan pembersih bisa terhindar dari gigitan ular
Baca SelengkapnyaSaat itu dirinya sedang membantu warga Karawang untuk menangkap king kobra. Kejadian tersebut terjadi sebelum Idulfitri.
Baca SelengkapnyaTemuan dan hasil inovasi sejumlah warga negara Indonesia ini mendapatkan pengakuan ilmiah di kancah internasional.
Baca Selengkapnya