Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen Galang Dana Lebih USD 1 juta untuk Bantu RS
Merdeka.com - Indonesia PASTI BISA (IDPB) Jaga Oksigen, gerakan kolaboratif yang diinisiasi oleh East Ventures untuk membantu rumah sakit di Indonesia dalam penanganan pasien COVID-19. IDPB berhasil mengumpulkan donasi senilai USD 1.063.519 dalam waktu 10 hari.
Total donasi yang terkumpul melebihi target USD 1 juta dan lebih cepat 4 hari dari tanggal penutupan penggalangan dana.
Seluruh donasi yang terkumpul hingga melebihi target ini memungkinkan IDPB Jaga Oksigen untuk menyalurkan lebih dari 1.000 oxygen concentrator ke rumah sakit di Indonesia.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Bagaimana cara Jokowi memastikan kesiapan IKN? Presiden Jokowi menyampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga diagendakan pindah kantor pada waktu serupa, yakni berkisar Juni hinga Juli.'Pak Basuki Juni, Juli,' kata Presiden Jokowi di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (29/2).
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Dalam waktu 1 minggu sejak penggalangan dana dimulai, IDPB Jaga Oksigen telah mengirimkan 200 unit ke 33 rumah sakit di 10 provinsi. 170 unit sudah diterima oleh 28 rumah sakit di 6 provinsi. Sedangkan 30 unit sisanya masih dalam perjalanan menuju 5 rumah sakit di 5 provinsi.
Status pengiriman dapat dipantau di situs IDPB (indonesiapastibisa.com/jaga oksigen) yang selalu diperbarui secara langsung. IDPB jaga Oksigen akan segera mendatangkan dan mendonasikan oxygen concentrator lainnya secara bertahap.
IDPB Jaga Oksigen dimulai untuk membantu Indonesia dalam penanganan pasien COVID-19 yang jumlahnya sedang melonjak. Dengan mengumpulkan kekuatan dari masing-masing mitra, IDPB Jaga Oksigen berhasil membangun sebuah platform terintegrasi untuk mendonasikan oxygen concentrator ke rumah sakit di Indonesia.
IDPB Jaga Oksigen menggabungkan kemampuan dari platform data Bonza, integrasi pembayaran dari Xendit dan Koinworks, jaringan logistik dari Waresix, inventory tracking dari Advotics, dan platform media dari IDN media.
“Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen memulai flywheel effect dengan merancang solusi end-to-end mulai dari donasi, pengadaan mesin, prediksi kebutuhan oksigen, distribusi atau logistik, pelacakan hingga publikasi. Platform donasi berbasis teknologi ini dibuat hanya dalam waktu 2 hari oleh tim Bonza, Waresix, dan Advotics. Kami bersyukur dan merasa tersentuh dengan dukungan dari para donatur dan mitra yang memungkinkan kami mencapai target penggalangan dana senilai US$ 1 juta dalam waktu 10 hari atau 4 hari lebih cepat dari waktu yang ditargetkan,” kata Willson Cuaca, Founding Partner East Ventures.
Pemenuhan target donasi ini adalah hasil gotong royong dari berbagai pihak, terutama dari hampir 700 donatur, baik individu maupun institusi. Institusi yang turut memberikan donasi untuk IDPB Jaga Oksigen, antara lain BEENOS Inc., EMTEK (Elang Mahkota Teknologi), Bukalapak, BEENEXT, GGV Capital, Pavilion Capital, Sampoerna Agro, Bank Sahabat Sampoerna, First Resources, Stockbit, SMDV, Sucor Sekuritas, IDN Media, PT. Sasa Inti, KoinWorks, Sociolla, COVER Corporation, dan masih banyak lagi.
Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Temasek Foundation, berbagai diaspora Indonesia di Singapura, yaitu IndoTech SG danIndonesian Professionals Association Singapore (IPA SG), serta KawalCOVID19.
"Indonesia PASTI BISA Jaga Oksigen adalah sebuah gerakan, bukan hanya sekedar kampanye donasi. Sistem pelacakan donasi ini sudah siap untuk scale up ke level nasional termasuk pelacakan di luar donasi oxygen concentrator,” tutup Willson.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
UNDP berkomitmen untuk memperdalam kolaborasi dan memperluas partisipasi dalam mencapai kemajuan di bidang energi dan pembangunan.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaPerlu dilakukan intervensi demi masyarakat berkembang dan perekonomian tumbuh pesat.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Arifin Tasrif terus mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung percepatan program transisi energi
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia mendapatkan suntikan dana Rp7,67 triliun dari PBB.
Baca SelengkapnyaProgram pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.
Baca SelengkapnyaPotensi energi terbarukan memposisikan Indonesia dengan sangat baik memimpin dalam produksi hidrogen bersih.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi migas di Indonesia masih membutuhkan investasi.
Baca Selengkapnya