Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini daftar provinsi dan kabupaten dengan potensi kecurangan tinggi

Ini daftar provinsi dan kabupaten dengan potensi kecurangan tinggi ICW. ©2015 merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendeteksi adanya potensi kecurangan di bidang pengadaan barang dan jasa pada tahun 2016 di beberapa daerah. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh ICW, Provinsi Bengkulu menjadi salah satu provinsi dengan potensi kecurangan yang paling tinggi.

"Di tingkat provinsi, ternyata Bengkulu ada posisi pertama dengan 15,4 poin, cukup berisiko (adanya kecurangan)," kata Divisi Kampanye ICW, Siti Juliatari Rachman, di Kantor Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Jalan Epicentrum Tengah, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (22/5).

Posisi kedua ditempati oleh Provinsi Sumatera Selatan, kemudian disusul oleh Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung. "Peringkat dua Sumatera Selatan nilainya 15,1. Kalimantan Tengah 15,1, Kalimantan Utara 15,0, dan Lampung 14,9 semuanya cukup berisiko," ungkapnya.

Sedangkan untuk Kabupaten yang paling berpotensi melakukan kecurangan ditempati oleh Kabupaten Keerom, Papua dengan rata-rata skor 15,7. Di sana terpadat 56 proyek pengadaan dengan pagu (anggaran yang diberikan) Rp 161,75 miliar.

Peringkat kedua diduduki oleh Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, dengan potensi kecurangan sebesar 15,6. Kemudian disusul oleh Kabupaten Langkat, Kabupaten Rejang Lebong dan Kabupaten Bengkulu Selatan.

Menurut Siti, potensi kecurangan ini masih terjadi karena banyak kota ataupun kementerian yang belum menggunakan sistem pengadaan elektronik (e-procurement) untuk semua kegiatan pengadaan barang dan jasa. "Penggunaan sistem elektronik mendorong adanya transparansi. Hingga 2016, baru sekitar 38,4 persen pengadaan secara nasional yang menggunakan sistem elektronik," imbuhnya.

Tingginya angka potensi kecurangan tersebut kata Siti bisa menjadi pengingat bagi pemerintah bahwa kota ini berpotensi terjadi korupsi. Siti menyarankan pemerintah untuk kembali memperhatikan beberapa proyek yang tidak terlaksana secara lancar.

"Seperti kasus e-KTP, itu angkanya cukup tinggi dan kami sudah ingatkan pemerintah setempat. Karena itu, kami menyarankan untuk menyusun perencanaan yang lebih presisi. Hal ini terkait dengan banyaknya rencana pengadaan yang kemudian tidak terlaksana, bisa dilihat ada 11.638 pengadaan yang tidak terlaksana pada tahun lalu," ucapnya.

Perlu diketahui, riset yang dilakukan ICW ini dilakukan sejak bulan April hingga Mei 2017 dengan metode potential Fraud Analysis (PFA). Potential Fraud Analysis adalah alat penelitian yang dikembangkan oleh ICW untuk menilai potensi resiko korupsi paket-paket pekerjaan pemerintah yang dilelangkan.

Melalui metode ini, ICW memberikan skor dari 1 hingga 20 terhadap lima variabel di antaranya, nilai kontrak, partisipasi, efisiensi, waktu pelaksanaan, dan monopoli.

Data riset tersebut diambil dari situs opentender.net yang merupakan situs buatan dari ICW dan LKPP. Situs tersebut mempublikasikan lelang tender yang digelar oleh pemerintah. Penelitian ini juga dipetakan secara nasional.

Di penelitian ini tidak menggunakan responden manusia dan hanya menggunakan analisis dari data yang sudah tersedia di situs opentender.net yang dikembangkan sendiri oleh ICW dan juga LKPP. "Enggak kita tidak ada responden. Ini Modelnya skoring jadi menggunakan variabel kemudian melihat anggarannya kemudian kita berikan skor," jelas Siti. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Petakan TPS Rawan Kecurangan di Seluruh  Indonesia
Bawaslu Petakan TPS Rawan Kecurangan di Seluruh Indonesia

Bawaslu memetakan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) guna mengantisipasi gangguan/hambatan di TPS pada hari pemungutan suara.

Baca Selengkapnya
ICW Catat Proyek Fiktif Dominasi Modus Korupsi di Indonesia Sepanjang 2023
ICW Catat Proyek Fiktif Dominasi Modus Korupsi di Indonesia Sepanjang 2023

Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat proyek fiktif mendominasi dalam modus korupsi pada 2023.

Baca Selengkapnya
ICW Catat Kasus Korupsi di Sektor Desa Tempati Posisi Teratas pada 2023
ICW Catat Kasus Korupsi di Sektor Desa Tempati Posisi Teratas pada 2023

Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan korupsi terbanyak pada 2023 ditemukan di sektor desa.

Baca Selengkapnya
Data Bawaslu: 5 Provinsi Paling Rawan Saat Pilkada Serentak 2024, Teratas NTT
Data Bawaslu: 5 Provinsi Paling Rawan Saat Pilkada Serentak 2024, Teratas NTT

Kemudian disusul Kalimantan Timur (Kaltim), Jawa Timur (Jatim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Baca Selengkapnya
ICW: Kasus Korupsi 2023 Terbanyak dalam 5 Tahun Terakhir
ICW: Kasus Korupsi 2023 Terbanyak dalam 5 Tahun Terakhir

Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis tren penindakan kasus korupsi pada 2023. Mereka mencatat 791 kasus rasuah atau terbanyak dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
<p>Hasil SPI KPK 2023, Jawa Tengah Raih Predikat Integritas Tertinggi</p>

Hasil SPI KPK 2023, Jawa Tengah Raih Predikat Integritas Tertinggi

Terobosan dalam pelayanan publik dan pencegahan korupsi juga perlu terus dilakukan, agar masyarakat bisa terlayani dengan baik.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Susun Indeks Kerawanan Pilkada 2024
Bawaslu Susun Indeks Kerawanan Pilkada 2024

Indeks kerawanan Pilkada 2024t akan segera disosialisasikan oleh Bawaslu dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Ini Daerah Rawan Konflik Pilkada 2024, Apa Saja Pemicunya?
Ini Daerah Rawan Konflik Pilkada 2024, Apa Saja Pemicunya?

Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) mengungkap potensi kerawanan konflik di daerah yang menggelar Pilkada serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Cerita KPK Temukan Penerbitan WTP di Kementerian Ada Unsur Korupsi
Cerita KPK Temukan Penerbitan WTP di Kementerian Ada Unsur Korupsi

Padahal BPK memiliki tugas peran yang penting untuk mengawasi aliran uang negara mulai dari hulu sampai ke hilirnya.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta, Isu SARA Tertinggi
Bawaslu Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta, Isu SARA Tertinggi

Bawaslu DKI telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub DKI Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Panglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya

Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.

Baca Selengkapnya
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024
Bawaslu DKI Petakan Kerawanan pada Pilkada Jakarta 2024

Kerawanan tinggi potensial terjadi pada tahapan kampanye dan proses pemungutan suara.

Baca Selengkapnya