Ini penjelasan panglima TNI harus jadi 'big brother' di Asean

Merdeka.com - Panglima TNI Jenderal Moeldoko berupaya agar TNI dipandang negara lain sebagai saudara besar (big brother) di Asean dan Asia Pasifik. Namun demikian, dia berharap 'big brother' jangan disalahartikan dengan pengertian saudara tertua di Asean sehingga harus disegani dan ditakuti.

Moeldoko mengatakan, maksud kata 'big brother' adalah untuk membangun semangat para prajurit agar bisa memberikan kontribusi kepada Indonesia dan bisa menjadi mitra dengan tentara negara asing.

"Jadi begini, filosofi dari 'big brother' itu gak bisa kita artikan saya sebagai 'big brother'. Yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana kita bangun jaringan keluar, bagaimana TNI harus bisa menjadi central di dalam komunikasi dengan tentara negara lain," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/12).

Dirinya mengakui pernah menyampaikan hal itu dalam forum panglima tentara se-Asean dan se-Asia Pasifik. Menurutnya, hal itu telah mendapat respon baik dari panglima tentara China dan juga panglima tentara Amerika Serikat.

"Saya sudah sampaikan di forum. Panglima harus mampu komunikasikan ke panglima China dan Amerika, karena 2 negara ini adalah major power yang bermain di Asia Pasifik. Positioning itu yang harus dibangun," paparnya.