Ini penyebab wanita Manado menjadi wanita penghibur
Merdeka.com - Tidak banyak hasil penelitian yang menjelaskan penyebab wanita Manado terjun ke dalam dunia prostitusi maupun bekerja sebagai wanita penghibur.
Namun data yang diambil secara random dengan sampel wanita penghibur yang bekerja di tiga kelab malam di Kota yang terkenal dengan 3B (bibir, bubur dan Bunaken) ini memberi alasan yang berbeda. Wanita yang namanya disamarkan ini mempunyai alasan masing-masing.
Rani (27), gadis manis yang telah 2 tahun menjalani pekerjaan sebagai wanita penghibur di Pub yang berada di kawasan Malalayang menyatakan jika alasan dirinya melakoni profesi tersebut karena alasan ekonomi.
-
Dimana dia berjualan? Saat ini ia rutin mangkal di Jalan Bulak Rantai, Kampung Tengah, Kecamatan Kramat jati, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
-
Apa yang dijual? Dia merinci, luas tanah lokasi berdirinya masjid 300 meter persegi.'Sementara tanah kosong yang di belakang masjid kurang lebih luasnya juga 300 meter persegi. Jadi kurang lebih dua sertifikat itu luas lahannya 600 meter,' ungkapnya.
-
Bagaimana Jelita jualan? Ia mengaku baru mulai berkeliling untuk berjualan pada jam tiga sore.
-
Apa yang Jelita jual? Jelita setiap hari harus berkeliling menjajakan donat dan gemblong.
-
Apa yang dibeli mbah putri di pasar? Ceritane mbah putri bar blonjo neng pasar Beringharjo, mulihe pengin numpak becak.
"Dulu saat masih kecil, saya tidak bisa memiliki barang mainan yang dimiliki teman saya yang lain, karena orang tua saya tergolong tidak mampu," cerita gadis berambut panjang ini kepada merdeka.com di tengah hingar bingar musik disko, Sabtu (23/2).
Dengan gayanya yang centil, wanita yang mengenakan gaun tipis tersebut mengatakan jika faktor tersebut yang kemudian memaksa dirinya untuk terjun ke dunia malam.
"Sekarang enak bisa beli pakaian yang saya suka, barang yang saya pengen dan kebutuhan lainnya," ujar dia polos.
Tak seperti Rani, profesi sebagai wanita penghibur yang kini dijalani Lucy (20), disebabkan karena broken home. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing membuat pergaulan anak tidak dapat dikontrol dengan baik. Akibatnya, Lucy bergaul tanpa pengawasan.
"Awalnya ikut-ikutan teman. Lama-lama sepertinya saya menemukan kesenangan diri. Enak, have fun," tuturnya tersenyum, saat ditanya di sebuah Kafe yang terletak di samping Hotel Quality Manado.
Tutur kata wanita muda ini ceplas-ceplos. Meski wajahnya tergolong cantik dengan mata oriental dan nada bicara yang sopan, perempuan yang mengaku warga Minsel ini terkesan tomboy.
"Orang tua udah bosan negur saya tapi jawaban saya, kenapa negur sekarang? Dulu gak pernah merhatiin saya?" ketusnya sambil menaruh kakinya ke atas sofa tempat duduk.
Kurangnya perhatian orang tua ke anak turut memberi sumbangsih bagi merebaknya profesi sebagai wanita malam di Kota ini.
Sampel terakhir ditemui di sebuah pub yang berada hampir di depan pusat perbelanjaan Manado Town Square (Mantos). Cicil (30), wanita yang mengaku indekos bersama ibu dan seorang putranya di Kelurahan Karombasan, Kecamatan Wanea, mengaku perceraian dengan suami menimbulkan dendam pribadi.
"Saya kecewa dengan suami saya yang telah menceraikan saya hingga saya terjun ke dunia yang sangat tidak disukainya ini," tuturnya. Rasa dendam mendera hidupnya membuat ia hidup dari uang pemberian lelaki yang dilayaninya setiap malam selain komisi minuman per botol yang diterima setiap bulan.
"Uang tip yang diberikan tamu bervariasi. Kadang Rp 50 ribu kadang lebih," tuturnya.
Diakuinya, busana minim dan menggelayut manja di leher pria yang ditemani merupakan tips merogoh kocek tamu. Bahkan sesekali ia harus melayani nafsu seks mereka.
"Sebenarnya ini bukan pilihan hidup saya, tapi mau gimana lagi. Sekarang sudah terlanjur dan saya gak tau caranya keluar dari dunia ini. Yaa.. Nikmati aja," terang Cicil sambil tertunduk.
Kulit putih ditambah wajah yang cantik khas perempuan Manado menjadi daya tarik utama lelaki hidung belang. Ini yang membuat para germo selalu membidik mereka untuk dipekerjakan meraup rupiah di sejumlah tempat hiburan malam.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini tampak mengabadikan momen keseruannya saat melakukan gowes di kawasan TMII.
Baca SelengkapnyaSeorang perwira Polisi, Kompol Priyo tampil sangat sederhana dengan kaos putih dan celana pendek saat diculik istrinya pergi ke pasar.
Baca SelengkapnyaSivia Azizah kerap bereksplorasi dengan fashion style baru.
Baca SelengkapnyaViral wanita ini bagikan momen bahagia saat mertua bule ke Indonesia. Mertua bule ini memberikan hadiah hingga menuruti keinginan saat ngidam.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengungkapkan alasan mengapa ia lebih sering memakai pakaian laki-laki ketimbang pakaian perempuan.
Baca SelengkapnyaKebaya ternyata cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari
Baca SelengkapnyaBukan hanya berisikan sampah, ternyata juga terdapat ragam baju yang sudah tak diminati oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaJika biasanya tukang bakso cukup berkaos dan celana panjang, namun hal tersebut berbeda dengan penjual yang satu ini.
Baca SelengkapnyaKendati memiliki tubuh penuh dengan tato, namun wanita tersebut dinilai Dedi bakal mendatangkan pundi-pundi rupiah
Baca Selengkapnya