Ini peran tujuh tersangka bom 'rice cooker' di Bekasi
Merdeka.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 telah mengamankan 10 terduga teroris jaringan Bekasi yang memakai bom 'rice cooker'. Tujuh di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan alat bukti yang cukup.
"Saat ini setidaknya ada 10 diamankan tapi tujuh diantaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka terkait jaringan di Bekasi. Di mana sel itu merupakan dari Bahrun Naim sebagai pimpinan JAD," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Kamis (15/12).
Dijelaskan Boy, satu dari ketujuh tersangka itu yakni Muhammad Nur Solihin (MNS) merupakan tokoh pimpinan sel dan perekrut Dian sebagai 'pengantin' bom. Sementara, Agus Supriyadi (AS) memiliki peran menyewa mobil untuk mengantar bom dari Solo ke Jakarta.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Sedangkan, Dian Yulia Novi (DYN) rencananya bakal dijadikan sebagai 'pengantin' dalam aksi amaliyah. Kemudian empat tersangka lain, yakni Suyanto alias Abu Izzah yang merupakan seorang petani berperan merakit bom dan mengantar bom dari Karanganyar untuk diserahkan pada Nur Solihin.
Tak hanya Abu Izzah, Khafid Fathoni alias Toni juga diketahui sebagai perakit bom. Dia membuat bom di rumahnya di daerah Ngawi atas petunjuk dari Bahrin Naim.
"Yang bersangkutan (Khafid) bersama Nur Solihin membuat bom di rumah tersangka Suyanto," ucap Boy.
Selanjutnya, Arinda Putri Maharani ditetapkan sebagai tersangka lantaran ikut serta atau mengetahui keberadaan bom, pembuat bom sekaligus memfasilitasi penerimaan uang buat bom.
Terakhir, Wawan Setiawan alias Abu Umar ditetapkan sebagai tersangka karena berinisiatif menyimpan bahan peledak yang dirakit Nur Solihin dengan memindahkan bom dari kantor Azzam Dakwah Center ke rumahnya.
"Yang bersangkutan juga khilafah ISIS jadi punya inisiatif menyimpan bahan peledak yang sudah dibuat sama Nur Solihin. Dari bahan itu dibawa ke rumah Suyatno buat dirakit," pungkas Boy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaInformasi itu membuat penyidik mendalami keahlian dari karyawan KAI itu dalam merakit senjata.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar buka suara terkait sejumlah senjata api milik DE, karyawan BUMN terduga teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaAnggota Densus 88 sempat menemui Ketua RT sebelum menggerebek kontrakan tersangka teroris di Bekasi.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaSembilan orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan. Belum ada penjelasan detail soal kegiatan para terduga teroris ini.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca Selengkapnya