Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini reaksi pria di Jakarta soal paedofil dihukum kebiri

Ini reaksi pria di Jakarta soal paedofil dihukum kebiri ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pelecehan seksual kini marak terjadi. Perempuan bahkan anak-anak tidak jarang menjadi pelampiasan kejahatan seksual para paedofil.

Kelakuan bejat ini tentu harus menjadi perhatian utama pemerintah agar tidak terjadi secara terus menerus. Selain hukuman pidana, pemerintah berencana mengeluarkan peraturan mengebiri terhadap pelaku kekerasan seksual.

Namun, peraturan ini menuai perdebatan publik. Ada masyarakat yang sepakat dengan rencana pemerintah, ada pula yang menentang keras.

Dari data yang dihimpun merdeka.com, masyarakat masih mempertentangkan rencana pemerintah tersebut. Adnan, ayah dua anak ini mengaku tidak keberatan jika pemerintah mengeluarkan peraturan kebiri terhadap pelaku kekerasan seksual. Bahkan Adnan menilai, pemerintah perlu mengambil langkah tegas dengan cara memotong kelamin pelaku.

"Untuk pelaku dihukum sih setuju. Tapi kalau kebiri saja, itu kan belum memberi efek jera kepada pelaku. Hukuman penjara juga enggak memberi efek jera. Kalau bisa dipotong saja kelaminnya," tegas Adnan ketika berbincang dengan merdeka.com, di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (24/10).

Pria berusia 37 tahun ini mengusulkan kepada pemerintah agar memberikan sanksi hukuman mati kepada pelaku. Menurutnya sanksi ini dijamin memberi efek jera. Lanjut dia, penjara dan kebiri bukan satu-satunya jalan untuk menghukum pelaku.

"Hukuman bagi seseorang yang melakukan kekerasan seksual itu kan enggak berefek. Sekarang melanggar, kemudian dipenjara. Setelah selesai masa tahanan dia bisa melakukan lagi kan," ujar Adnan.

Sementara Andi (44) mengatakan rencana pemerintah mengeluarkan hukuman tambahan selain penjara, yaitu kebiri terhadap pelaku kekerasan seksual merupakan langkah yang kurang tepat. Andi menilai, pemerintah cukup menambahkan sanksi hukuman penjara kepada pelaku. Sebab, kebiri tidak mampu membuat pelaku berhenti melakukan tindakan hina itu.

"Penjaranya aja yang diberatkan. Laki-laki kan punya hak hidup, barangkali dia bisa mengubah perbuatannya setelah keluar dari penjara," ujar Andi.

Sepakat dengan pernyataan Andi, Samiun (50) juga mendukung jika pemerintah menambah sanksi hukuman penjara terhadap pelakunya. Bahkan Samiun juga memberi contoh ada tetangganya yang pernah melakukan perbuatan bejat terhadap orang lain. Akibat perbuatannya, tetangga Samiun diberi sanksi 15 tahun penjara. Belum usai masa tahanannya, pelaku diceritakan bunuh diri di dalam penjara. Dari kenyataan itu, Samiun menegaskan kepada pemerintah untuk menambahkan sanksi hukuman penjara saja.

"Enggak usah dikebiri, penjara aja dia udah jenuh. Lama-lama dia bunuh diri juga di penjara," kata Samiun.

Berbeda dari tiga pria di atas, Edi (37) sepakat dengan rencana pemerintah mengebiri pelaku kekerasan seksual. Menurut dia, penjara tentu tidak memberi efek jera sama sekali.

"Penjara enggak cukup. Enggak ada jeranya. Sepakat dikebiri, biar ada pelajaran yang dia ambil. Biar kapok," ungkap Edi.

Dia kemudian menjelaskan alasan tidak maksimalnya hukuman penjara terhadap pelaku. Zaman sekarang, lanjut Edi, penjara bisa dibeli. Uang bisa melemahkan sanksi hukuman penjara.

"Lebih baik digituin (kebiri). Penjara bisa dibeli kok," tandas Edi.

Udin sapaan akrabnya bang Kowong (36) juga sependapat dengan Edi. Udin menilai, kebiri merupakan langkah tepat yang diambil pemerintah dalam menangani kasus kekerasan seksual terhadap perempuan. Meskipun Udin juga seorang laki-laki, dia menilai kebiri sudah layak diterapkan sesuai dengan kejahatan pelaku.

"Emang sih, bingung. Kelakuan dia (pelaku) kayak gtu. Kebiri aja, biar dia jera. Kalau diberatkan dengan penjara, enggak terlalu memberi dampak jera. Malah kalau dia keluar kan tetap ada niat mau ngelakuin lagi. Namanya manusia, kita enggak tahu kan," terang bang Kowong.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tertangkap Basah Cabuli Enam Anak, Pria di Cengkareng Babak Belur Dihakimi Massa
Tertangkap Basah Cabuli Enam Anak, Pria di Cengkareng Babak Belur Dihakimi Massa

Pria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.

Baca Selengkapnya
Dikecam Berbagai Pihak, Wali Kota Medan Tetap Dukung Polisi Tembak Mati Pelaku Begal Sadis
Dikecam Berbagai Pihak, Wali Kota Medan Tetap Dukung Polisi Tembak Mati Pelaku Begal Sadis

Meski dikecam berbagai pihak, Bobby Nasution tetap berkomitmen mendukung aparat kepolisian untuk menembak mati para pelaku begal sadis di Kota Medan

Baca Selengkapnya
Tuai Pro dan Kontra, Ini Kata Pakar Terkait Hukuman Penjara Terhadap Anak Pelaku Perundungan di Cilacap
Tuai Pro dan Kontra, Ini Kata Pakar Terkait Hukuman Penjara Terhadap Anak Pelaku Perundungan di Cilacap

Kasus perundungan di Cilacap membuat publik geram. Namun pantaskah pelaku yang masih anak di bawah umur dipenjarakan?

Baca Selengkapnya
Geram dengan Balapan Liar, Aksi Pria Blokade Jalan dan Gertak Remaja dengan Sebilah Kayu Ini Viral
Geram dengan Balapan Liar, Aksi Pria Blokade Jalan dan Gertak Remaja dengan Sebilah Kayu Ini Viral

Kegiatan balap liar masih marak dilakukan remaja di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dikritik LBH, Bobby Nasution Kukuh Dukung Tembak Mati Begal
Dikritik LBH, Bobby Nasution Kukuh Dukung Tembak Mati Begal

Wali Kota Medan Bobby Nasution dikritik LBH seusai menyatakan dukungannya untuk menembak mati begal, namun dia bergeming dan tetap mendukung tindakan tegas itu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wali Kota Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan
VIDEO: Wali Kota Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan

Wali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal, salah satunya dengan menembak mati para begal

Baca Selengkapnya
Dukung Bobby Nasution, 15.000 Warga Medan Setuju Polisi Tembak Mati Begal Sadis
Dukung Bobby Nasution, 15.000 Warga Medan Setuju Polisi Tembak Mati Begal Sadis

Menyikapi hal tersebut, poling pun digagas di Kota Medan sejak Selasa (11/7/2023).

Baca Selengkapnya
VIDEO: KERAS! Wali Kota Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan
VIDEO: KERAS! Wali Kota Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan

Wali kota Medan Bobby Nasution meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas para pelaku begal

Baca Selengkapnya
Tolak Ajakan Hubungan Badan, Seorang Wanita Ditusuk Teman Pria yang Dikenal Lewat Medos
Tolak Ajakan Hubungan Badan, Seorang Wanita Ditusuk Teman Pria yang Dikenal Lewat Medos

Seorang pria menganiaya teman wanita kenalan dari media sosial karena menolak ajakan untuk melakukan hubungan badan.

Baca Selengkapnya
Terbakar Api Cemburu, Pemuda di Jakbar Ajak Teman-Teman Keroyok Pacar Baru Mantan
Terbakar Api Cemburu, Pemuda di Jakbar Ajak Teman-Teman Keroyok Pacar Baru Mantan

Pelaku mengajak teman-temannya untuk memukuli korban.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bela Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan
Prabowo Bela Bobby Nasution Dukung Polisi Tembak Mati Begal di Medan

Menhan Prabowo Subianto membela Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung polisi menembak mati begal di Kota Medan.

Baca Selengkapnya
Kakek di Pekanbaru Cabuli Tiga Bocah Sampai 30 Kali di Toilet Masjid
Kakek di Pekanbaru Cabuli Tiga Bocah Sampai 30 Kali di Toilet Masjid

Pelaku menjanjikan jajanan kepada pelaku agar mau ikut.

Baca Selengkapnya