Ini tanggapan TNI mau disuruh usir lonte dan masuk gorong-gorong
Merdeka.com - Dalam beberapa pekan terakhir, Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga eksekutif. Sejumlah personel dikerahkan dalam penertiban kawasan prostitusi Kalijodo, bahkan baru-baru ini Komando Pasukan Katak (Kopaska) masuk ke gorong-gorong.
Pengerahan pasukan tersebut rupanya membuat politikus PDI Perjuangan TB Hasanuddin memprotesnya. Padahal prajurit TNI harus dilatih sistem pertahanan meski tak ada perang (efek deteren).
"Masak masuk gorong itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI masak usir lonte bukan efek deteren," kata TB Hasanuddin saat diskusi bertema TNI antara idealisme dan realitas di era reformasi di Tebet, Jakarta, Jumat (4/3).
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Mengapa Hadi Tjahjanto mengetes prajurit? Ketika bertemu Prajurit, saya suka menyapa mereka. Kemarin saya berjumpa dengan Prajurit Marinir, tentunya tak lupa saya menyapa dan cek apakah ini Prajurit Marinir betul,' tulis Hadi Tjahjanto dalam keterangan videonya.
-
Bagaimana hukuman diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia melanggar kita hukum. Ada aturannya,' imbuh Agus.
-
Apa yang dilakukan Hadi Tjahjanto terhadap prajurit marinir? 'Marinir? Coba saya cek marinir beneran apa enggak,' kata Hadi Tjahjanto.
-
Kenapa Bobby Nasution mengajak TNI AD? Bobby mengajak TNI AD untuk membantu normalisasi sungai Deli sepanjang 30 km.
-
Hukuman apa yang diberikan pada anggota TNI? 'Kalau dia ada salah, ada punishment ada hukumnya. Hukum disiplin militer.
Apakah TNI juga senada dengan TB Hasanuddin?
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal M Sabrar Fadhila mengatakan, TNI memiliki prinsip untuk membantu tugas-tugas pemerintah. Bantuan tak hanya soal keamanan, tapi juga persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan masyarakat.
"Pada prinsipnya begini, kita sifatnya membantu terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah, masalah apapun," ujar Sabrar saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (4/3) malam.
Dia melanjutkan, penugasan yang diberikan kepada seluruh prajurit merupakan perintah yang diberikan undang-undang. Ditambah lagi, Indonesia dalam kondisi damai, sehingga memungkinkan TNI untuk terjun ke masyarakat.
"Tugas sesuai dengan undang-undang kita, bahwa kita bisa membantu tugas pemerintah daerah. Saya kira dalam kondisi damai boleh lah. Sesama bangsa kita saling membantu," lanjutnya.
Senada dengan Sabrar, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama M Zainuddin menyatakan, pengerahan pasukan untuk masuk ke dalam gorong-gorong bukan kemauan sendiri. Mereka bergerak berdasarkan permintaan langsung dari Pemprov DKI.
"Jadi begini, bahwa TNI AL kerahkan Kopaska itu kan bukan kemauan sendiri atas permintaan Pemerintah DKI, sudah permintaan tugas di antara kita bantu Pemerintah Daerah," pungkasnya.
Seperti diketahui, ribuan personel TNI AD dilibatkan dalam penertiban kawasan lokalisasi Kalijodo yang berlangsung Senin (29/2) lalu. Kemudian, TNI AL mengutus Kopaska untuk masuk ke dalam gorong-gorong untuk memeriksa kondisi saluran air yang berdekatan dengan istana, pengerahan ini dilakukan di tengah ramainya isu sabotase yang diembuskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama setelah ditemukannya kulit kabel.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR, TB Hasanuddin mengecam penyerangan puluhan prajurit TNI ke sebuah desa di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Baca SelengkapnyaTB Hasanuddin tersinggung dengan pencopotan baliho bendera PDI Perjuangan dan baliho Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaLima prajurit TNI terluka akibat bentrok yang terjadi di ruang tunggu keberangkatan pelabuhan Kota Sorong
Baca SelengkapnyaGanjar mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak berbuat semena-mena.
Baca SelengkapnyaTodung pun merujuk Undang-undang Nomor 39/1999 Pasal 9 yang menyatakan setiap orang berhak untuk hidup tenteram, aman, damai.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan prajurit TNI terhadap sejumlah orang relawan Ganjar-Mahfud MD di Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, Jawa Tengah berbuntut panjang.
Baca Selengkapnya