Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

IPW: Para Teroris Mau Tunjukan Lemahnya Keamanan Mabes Polri era Kapolri Sigit

IPW: Para Teroris Mau Tunjukan Lemahnya Keamanan Mabes Polri era Kapolri Sigit Diduga teroris masuk ke Mabes Polri. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai kalau serangan yang dilancarkan ZA (25) pada Markas Besar (Mabes) Polri pada Rabu (31/3) kemarin, tunjukan pengamanan yang diterapkan Mabes Polri sangat lemah pada era Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.

"Para teroris ingin menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan Mabes Polri di era Kapolri Sigit," kata Neta dalam keterangannya, Kamis (1/4).

Selain itu tunjukan kelemahan pengamanan, Neta juga menilai para teroris ini ingin mencatatkan serangan langsung ke Mabes Polri kali ini menjadi pertama kali dalam sejarah serangan di Indonesia.

Orang lain juga bertanya?

"Para teroris ingin menunjukkan ke publik bahwa inilah pertama kali dalam sejarah bahwa Mabes Polri bisa diserang teroris dari dalam. Di saat Polri sedang sibuk melakukan penggerebekan ke sarang teroris di berbagai tempat justru markas besarnya malah kebobolan dari dalam," ujarnya.

Atas hal itu, Neta memandang kalau rentetan serangan teror yang di Makassar maupun Mabes Polri adalah peringatan perlu disikapi dengan langkah antisipasi akan adanya serangan lanjutan yang mungkin lebih besar.

"IPW menilai, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri masih dalam tingkatan peringatan atau ujicoba bahwa akan ada serangan besar yang akan dilakukan bos teroris," sebutnya.

"Untuk itu Polri harus segera mencari dan menangkap bos teroris itu. Sebab bagaimana pun, baik serangan di Makassar maupun di Mabes Polri ada pihak yang mengendalikan dan tidak mungkin pelaku bekerja sendiri," sambungnya.

Selebihnya, dia mengimbau agar pihak kepolisian segera menangkap otak dari pelaku aksi teror ini. Termasuk mengevaluasi senjata yang digunakan sampai cara pelaku bisa masuk dan ke halaman Mabes Polri dengan melewati sejumlah penjagaan.

"Melihat mulusnya strategi serangan di Mabes Polri ini bukan mustahil kelompok teror ini sedang menyiapkan serangan baru yang lebih besar. Inilah yang perlu diantisipasi semua pihak agar rencana serangan itu bisa dipatahkan," ujarnya.

Sebelumnya dalam waktu sepekan sudah terjadi aksi teror yakni aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3). Sementara aksi penyerangan ZA ke Mabes Polri hanya berselang sekitar tiga hari, pada Rabu (31/3) kemarin.

Sementara terkait aksi ZA, dirinya langsung tewas di tempat usai timah panas polisi dilayangkan kepadanya. Jenazah pelaku pun telah menjalani proses autopsi di RS Polri Kramat Jati dan untuk saat ini Jenazah telah dimakamkan di TPU Pondok Rangon pada Kamis (1/4) dini hari.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjelasan TNI Sejumlah Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya Pakai Batu
Penjelasan TNI Sejumlah Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya Pakai Batu

Penyerangan diduga lantaran keributan personel Batalyon 757/WMS dengan warga di Lapangan Futsal Pilamo.

Baca Selengkapnya
Mengenal Polisi Istimewa, Prajurit yang Bertugas Menempel Teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Tempat Ramai
Mengenal Polisi Istimewa, Prajurit yang Bertugas Menempel Teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Tempat Ramai

Keberadaan polisi istimewa menjadi cikal bakal berdirinya Brimob Polri

Baca Selengkapnya
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan
Teroris JI Serang 2 Polisi di Malaysia, Densus 88 Siap Siaga Monitor Pergerakan

Meski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pria Bersenjata Besi Tajam Serang Markas Polres Tarakan, Satu Mobil Patroli Dirusak
Pria Bersenjata Besi Tajam Serang Markas Polres Tarakan, Satu Mobil Patroli Dirusak

Pelaku datang berteriak sambil membawa sebatang besi

Baca Selengkapnya
TNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya
TNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya

Dugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Penyerangan Polres Jayawijaya hingga 5 Prajurit TNI Jadi Tersangka
Duduk Perkara Penyerangan Polres Jayawijaya hingga 5 Prajurit TNI Jadi Tersangka

Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan mengungkapkan duduk perkara penyerangan Mapolres Jayawijaya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88
Ternyata Ini Jabatan Pegawai KAI Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88

DE adalah pegawai PT Kereta Api Indonesia (Persero) ditangkap lantaran dirinya diduga terlibat aksi terorisme.

Baca Selengkapnya
Pertempuran Sengit Pasukan Elite TNI Serbu Markas Provokator Ambon
Pertempuran Sengit Pasukan Elite TNI Serbu Markas Provokator Ambon

Situasi ini makin memanas saat para desertir dari TNI/Polri yang bergabung dengan kelompok-kelompok yang bertikai.

Baca Selengkapnya
Kasad soal Penyerangan Polres Jayawijaya oleh Prajurit TNI: Anak Muda Emosi Sesaat
Kasad soal Penyerangan Polres Jayawijaya oleh Prajurit TNI: Anak Muda Emosi Sesaat

Kejadian itu dipicu karena salah paham antara prajurit TNI dengan personel Polri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: PECAH! Aksi Brimob Polri Amankan Capres-Cawapres hingga Tembak-tembakan
VIDEO: PECAH! Aksi Brimob Polri Amankan Capres-Cawapres hingga Tembak-tembakan

Pasukan Brimob Polri merayakan hari jadi ke-78 tahun, Kamis, 16 November 2023.

Baca Selengkapnya
Kodam Cendrawasih: Kklaim KKB Prajurit Tertembak di Depan Kantor Bupati Hoaks
Kodam Cendrawasih: Kklaim KKB Prajurit Tertembak di Depan Kantor Bupati Hoaks

Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024
Strategi Kapolri Antisipasi Teroris saat Pemilu 2024

Sigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa

Baca Selengkapnya