Istana Minta Demokrat Ungkap 'Institusi Siluman' Perusak Atribut Partai
Merdeka.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta Partai Demokrat mengungkap 'institusi siluman' yang disebut sebagai perusak atribut Demokrat di Riau. Hal ini agar tidak ada kegaduhan di masyarakat.
"Ya saya pikir begitu (ungkap saja). Enggak usah mengembangkan istilah siluman lah. Kita enggak mengenal istilah dalam ketatanegaraan istilah siluman itu," kata Moeldoko di Hotel Mandarin Oriental Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Mantan Panglima TNI itu mengatakan Indonesia memiliki aparat kepolisian dalam menangani perkara. Dia tak ingin komunikasi politik antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi rusak lantaran kasus tersebut.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Kenapa Jokowi memanggil Kapolri dan Jaksa Agung? Pemanggilan tersebut, buntut insiden personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus 88) dikabarkan menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Kenapa hubungan Jokowi dan PDIP merenggang? Diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Pimpinan Megawati Soekarnoputri itu merenggang saat keduanya beda pilihan dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa Jokowi desak DPR selesaikan UU Perampasan Aset? 'Menurut saya, UU perampasan aset tindak pidana ini penting segera di selesaikan. Karena ini adalah sebuah mekanisme untuk pengembalian kerugian negara dan memberikan efek jera,'
"Secara komunikasi politik sangat baik hubungan antara Pak Jokowi dan Pak SBY secara personel. Jadi jangan nanti rusak karena persoalan-persoalan yang sebenarnya dilakukan siapapun yang dibawahnya itu yang kurang memahami," jelasnya.
Moeldoko juga meminta agar Partai Demokrat tidak mengembangkan istilah 'institusi siluman' yang di luar ketatanegaraan. Dia menuturkan semua lembaga negara di Indonesia dapat dikenali dengan nama.
"Saya pikir enggak adalah institusi yang siluman, semuanya bisa dikenali. Jadi kalau siluman itu tidak dikenal dalam ketatanegaraan. Jangan menambah istilah baru nanti jadi bingung semua kita," ucap Moeldoko.
Sebelumnya, Partai Demokrat mengaku telah mempunyai bukti adanya keterlibatan pejabat dalam perusakan atribut kampanye di Pekanbaru, Riau akhir pekan kemarin.Menurut Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan bukti tersebut berupa percakapan dua orang pejabat diduga berisi peristiwa perusakan baliho.
"Partai Demokrat mendapatkan informasi dan kesaksian dari berbagai sumber menyangkut pihak mana yang melakukan perusakan atribut Demokrat secara masif," kata Hinca dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 18 Desember 2018 malam.
Informasi yang didapat Partai Demokrat, kata Hinca, adalah percakapan antara pejabat A dan B. Namun, Hinca enggan menyebut identitas pejabat tersebut.
"Informasi lain dari 'pejabat C' yang terima permintaan dari 'institusi X'," lanjutnya.
Reporter: Lizsa EgehamSumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanggilan itu buntut pernyataan Presiden Jokowi memiliki data intelijen partai politik.
Baca SelengkapnyaPKS dan Partai Demokrat menyayangkan sekaligus mengkritik Presiden Joko Widodo atas pernyataannya soal memiliki data intelijen Partai politik.
Baca SelengkapnyaMoeldoko mengingatkan tidak usah berlebihan. Dia menyebut data yang dikantongi Jokowi bersumber dari hasil survei.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak masalah apabila Demokrat ditawari kursi menteri oleh Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan catatan terhadap proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaHasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMenurut peneliti BRIN, seharusnya Jokowi tidak mobilisasi intelijen negara untuk memata-matai partai politik.
Baca SelengkapnyaGangguan politik ini menimbulkan tantangan besar, terutama dengan adanya kampanye presiden yang akan datang pada bulan November dan pemilihan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSeharusnya, seluruh aparat intelijen menjaga netralitasnya pada Pemilu 2024. Tindakan ini akan melukai demokrasi.
Baca SelengkapnyaTerlebih, menurut Mardani, pernyataan Jokowi disampaikan di hadapan para relawan pendukungnya.
Baca Selengkapnya