Jangan terlena selfie di Asia-Afrika, awas terserempet kendaraan
Merdeka.com - Sejak dibenahi untuk menyambut 50 Tahun Konferensi Asia Afrika April lalu, kawasan Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung, selalu ramai dikunjungi warga. Kunjungan warga terutama meningkat pada sore hari. Tujuan mereka tidak lain jalan-jalan sambil ber-selfie.
Banyak warga membawa anak dan anggota keluarga ke jalan yang sering dipelesetkan paling panjang di dunia itu, mengingat namanya diambil dari dua nama benua dunia. Nah, bergembira sambil berselfie ria tentu saja boleh, cuman bagi warga membawa anak atau balita jangan sampai lengah mengawasi mereka.
Jalan Asia-Afrika termasuk jalan paling sibuk di kota Bandung, letaknya sangat strategis dan banyak dilalui kendaraan bermotor. Jika arus lalulintas sedang lancar, baik mobil maupun motor bisa melaju lebih dari 40 kilometer perjam. Kondisi ini tentu harus diantisipasi orang tua.
-
Apa yang dimainkan anak-anak di Bandung Timur? Seorang warganet belum lama ini membagikan momen anak-anak tengah asyik bermain kesenian Reak Dogdog. Terlihat beberapa anak memakai kostum boneka menyerupai naga, dan berlari mengejar anak lainnya di sebuah lahan kosong.
-
Kenapa anak-anak diajak keliling kampung? Yang menarik, anak-anak akan diarak keliling kampung sebagai ungkapan rasa bahagia sekaligus menjadi motivasi bagi anak-anak lainnya agar bisa turut menyelesaikannya.
-
Dimana warga berlibur? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
-
Apa yang dilakukan anak-anak di kampung? Anak-anak di Kampung Pasir Gudang Cianjur juga masih membuat permainan tradisional Sunda bernama kolecer.
-
Dimana anak-anak di Jakarta bermain layang-layang? Seperti yang terlihat di Jalan Inspeksi, Jakarta Barat, beberapa anak tampak asyik bermain layang-layang di pinggiran kali.
-
Kenapa mereka harus membawa anak ke mana-mana? Mereka tidak bisa meninggalkan anak bungsunya di rumah lantaran keduanya sama-sama terlibat penuh dalam bisnis tersebut.
“Sebagai tempat bergembira, sekitar Gedung Merdeka sudah bagus. Cuman yang kurang di sini kan banyak anak-anak, sementara laju mobil dan motor kadang kencang, jadi khawatir kan jika anak-anak kurang diawasi,” kata Putri Hana Nurbaeni, 19 tahun, yang ditemui merdeka.com, Senin (12/10).
Mahasiswi UPI Bandung ini mengatakan, banyak sekali orangtua yang membawa anak-anaknya jalan-jalan ke kawasan Gedung Merdeka. Mereka diharapkan mengawasi betul pergerakan sang anak yang umumnya belum mengerti keselamatan.
Gedung Merdeka sendiri berada di pinggir Jalan Asia-Afrika, pintu masuk utamanya langsung berhadapan dengan jalan raya. Putri menyarankan, para pengendara agar ekstra hati-hati saat melintas di jalan yang kini menjadi pusat pedestrian itu.
Pengendara juga diminta tidak ngebut-ngebut. Sedangkan kepada aparat terkait, ia berharap ada pengaturan lalulintas khusus Jalan Asia-Afrika depan Gedung Merdeka. “Misalnya intensitas kendaraan yang masuk kawasan ini diatur, atau bisa saja hanya untuk dilalui kendaraan roda empat saja,” katanya.
Putri sendiri mengaku senang bersantai di kawasan Gedung Merdeka, banyak fasilitas publik yang bisa dinikmati, misalnya duduk di bangku taman sambil mengamati bangunan tua zaman kolonial berdiri di kiri kanan jalan.
“Saya seneng sih lihat orang bahagia bersama. Mereka berfoto dengan orang berkostum superhero-superhero dan pahlawan nasional, mereka juga kan jadi bisa menambah-namah penghasilan,” katanya.
Sejak menjadi pusat pedestrian, di beberapa titik kawasan Asia-Afrika memang ada orang-orang yang berkostum superhero seperti Bima X, Spongebob, Hello Kitty, Doraemon, dan lain-lain. Mereka menawarkan jasa foto bareng kepada pengunjung.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tips Tingkatkan Kewaspadaan Saat Mengemudi Mobil di Area Perumahan
Baca SelengkapnyaTips Tingkatkan Kewaspadaan Saat Mengemudi Mobil di Area Perumahan
Baca SelengkapnyaAda tradisi ngabuburit unik oleh kalangan anak muda di Purwakarta, yakni nongkrong di sekitar rel kereta api.
Baca SelengkapnyaJalan tikus menjadi alternatif bagi pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan.
Baca SelengkapnyaMomen suami istri mudik naik kendaraan roda tiga dengan bawa dua anak ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaMengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.
Baca Selengkapnya