Jangka Jayabaya sudah mengisahkan ketika Jawa terpecah-pecah
Merdeka.com - Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof Arysio Santos, Ph.D dalam bukunya Atlantis The Lost Continent Finally Found disebutkan atlantis adalah negeri tropis yang berlimpah mineral dan kekayaan hayati.
Namun segala kemewahan itu lenyap tersapu bencana maha besar yang memisahkan Jawa dari Sumatra, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah nusantara. Kejadian itu diperkirakan pada 11.600 tahun yang lalu.
Apa yang diteliti oleh Arysio tersebut menurut Ki Tuwu sebenarnya sudah dijelaskan dalam Kitab Jangka Jayabaya.
-
Dimana banjir lahar di Sumatera Utara terjadi? Di Indonesia, daerah yang sering mengalami banjir lahar termasuk daerah sekitar gunung berapi aktif seperti Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, Gunung Kelud di Jawa Timur, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, dan Gunung Agung di Bali.
-
Kapan banjir sering terjadi di Indonesia? Contoh permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah banjir. Banjir merupakan masalah besar yang terjadi belakangan ini. Di saat musim penghujan tiba, banyak wilayah di Indonesia yang rentan mengalami bencana banjir bandang yang datang secara tiba-tiba.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Itu masuk dalam periodesasi zaman besar kedua yang disebut dalam Jangka Jayabaya adalah Zaman Kalijaga artinya zaman tumbuhan. Di Jawa yang saat itu masih menyatu dengan pulau-pulau lain mengalami perubahan, yakni terpecah menjadi pulau-pulau kecil," kata Ki Tuwu, ahli sejarah Kediri saat berbincang dengan merdeka.com.
Dari kejadian besar tersebut, lanjut Ki Tuwu, banyak orang yang meninggal rohnya menitis kepada orang yang masih hidup dan banyak keanehan yang amat ganjil.
Di zaman ini pun terbagi menjadi sapto maloko atau tujuh zaman kecil yang masing-masing terdiri dari 100 tahun surya. Di mana di setiap zaman membawa sifat sendiri-sendiri.
Yang pertama adalah, Zaman Kalabuda atau zaman pertapaan, di mana di tanah Jawa banyak orang bertapa dan menyiksa diri guna menyempurnakan batinnya. Tahun ini dihitung mulai tahun 701-800 tahun surya atau tahun 722-824 tahun candra.
Kedua, Zaman Kaladura artinya zaman terbelakang, di mana tanah Jawa banyak peraturan dan raja-raja, mulai Raja Negeri Mamenang sampai Negeri Malewapati dan Mataram dihitung mulai 801-900 tahun surya atau mulai 824-928 tahun candra.
Ketiga, zaman Kolodiwanoro, artinya zaman mokal yaitu zaman yang tidak mungkin.
Pada zaman ini banyak penderitaan yang bermacam-macam kesengsaraan. Kejadian ini tahun 901-1000 tahun surya atau mulai tahun 929-1003 candra.
Keempat, Zaman Kalapraniti atau zaman setia, di zaman ini banyak dijumpai orang yang setia dengan pasangannya dan saling mempercayai sesama manusia. Zaman ini dibawah Prabu Widojoko dan Adjisoko di Purwocarito. Mulai tahun 1001-1100 tahun surya atau mulai tahun 1031-1133 tahun candra.
Kelima, Zaman Kalateteko, artinya zaman kedatangan, zaman adalah zaman di mana mulai kedatangan bangsa asing. Meski sebelumnya bangsa Tionghoa, Arab, dan India memang sudah datang terlebih dahulu. Mulai Raja Djololengkoro sampai Raja Lembuamilahar di Jenggolo Kediri mulai tahun 1101-1200 tahun surya atau tahun 1134-1236 tahun candra.
Keenam, Zaman Kalawiseso, atau zaman menang-menangan, banyak orang yang sewenang-wenang dan banyak orang yang dihukum oleh raja. Mulai Raja Suryowiseso di Jenggala dan Raja Brawijaya penghabisan di Majapahit. Dihitung mulai tahun 1201-1300 tahun surya atau mulai dari tahun 1237-1339 tahun candra.
Dan yang ketujuh adalah adalah zaman Kalowisojo, atau zaman penganiayaan, di mana banyak orang yang suka memfitnah dan menganiaya, menyiksa sesama. Mulai dari Sultan Al Ngalam Akbar di Demak yang pertama hingga penghabisan. Dihitung mulai tahun 1301-1400 tahun surya atau mulai tahun 1340-1443 tahun candra.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaKolam ini juga saksi berdirinya Kerajaan Majapahit.
Baca SelengkapnyaJawa Timur termasuk provinsi yang menyimpan bukti sejarah kerajaan-kerajaan besar di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.
Baca SelengkapnyaPulau Jawa adalah pusat kepadatan penduduk dan aktivitas ekonomi negara Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerang Bubat disebut menyebabkan perpecahan antara Jawa dan Sunda. Tapi apakah benar peristiwa itu pernah terjadi? Atau hanya fiktif belaka?
Baca SelengkapnyaSelain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.
Baca SelengkapnyaPajajaran termasuk pemerintahan kuno yang maju di nusantara. Saat itu, mereka sudah memiliki enam pelabuhan dengan jaringan jalan yang menghubungkan pulau Jawa
Baca SelengkapnyaTempat yang diyakini sebagai lokasi moksa Raja Kediri ini sering dikunjungi peziarah.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Tambora merupakan letusan gunung api paling dahsyat dalam sejarah peradaban modern
Baca SelengkapnyaIni fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPada masa lalu, Kalimas adalah pintu gerbang menuju ibu kota Kerajaan Majapahit di Trowulan Mojokerto.
Baca Selengkapnya