Jangka Jayabaya sudah ramalkan bakal marak seks bebas
Merdeka.com - Selain memprediksi tentang pembagian zaman, Raja Jayabaya juga banyak memberikan perlambang dan sindiran yang bisa dibuktikan hingga sekarang. Menurut paranormal asal Kediri, Jawa Timur, Ki Tuwu, kemahiran Prabu Jayabaya ini dia dapatkan dari Syaikh Syamsuddin Al-Wasil.
Beberapa sindiran tersebut antara lain- Mbesuk yen ana kereta mlaku tanpa jaran, tanah Jawa kalungan wesi, prahu mlaku ing duwur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange. Iku tanda yen
tekane jaman Joyoboyo wia cedak."
-
Kenapa Syekh Wasil datang ke Kediri? Menurut sejarawan Agus Sunyoto, Syekh Wasil datang ke Kediri untuk berdakwah atas permintaan Raja Kadiri.
-
Apa tugas Syekh Wasil di Kediri? Sosoknya diberi tugas membahas kitab Musyarar, yang berisi ilmu pengetahuan khusus seperti perbintangan (ilmu falak) dan nujum (ramal-meramal).
-
Bagaimana Mbah Sugiyarno mendapatkan ilmunya? Banyak ilmu hidup yang diperoleh Mbah Sugiyarno sejak memakai topi antik itu.
-
Siapa Sri Aji Jayabaya? Prabu Jayabaya adalah tokoh yang identik dengan ramalan masa depan Nusantara.
-
Siapa yang pertama kali menemukan makam Sunan Kalijaga di Tuban? Makam tersebut pertama kali ditemukan Mulyadi yang membangun gubuk di tengah sawah untuk ditinggali.
-
Siapa tokoh utama penyebar Islam di Jawa? Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal.
"Kalau diterjemahkan - besok kalau sudah ada kereta berjalan tanpa kuda, tanah Jawa berkalung besi - artinya adanya kereta api, perahu berjalan di atas angkasa - artinya terciptanya pesawat terbang. Sungai
hilangnya kedungnya artinya kehilangan sumber air dan ini sudah terbukti, termasuk pasar hilang kumandangnya, dimana zaman dahulu pasar di pagi hari seperti suara lebah karena suara pedagang dan pembeli bisa terdengar di radius 5 km," kata Ki Tuwu.
Perlambang yang lain adalah - akeh janji ora ditetepi, akeh wong nglanggar sumpahe dewe (artinya - banyak orang melanggar janji dan sumpah jabatan yang diartikan untuk para pejabat banyak
dilanggar, misalnya hakim berkhianat, pejabat yang korupsi dan lain sebagainya).
Akeh menungso mung ngutamakke duwit, lali kemenungsan, lali kebecikan lali sanak lali kadang (Banyak manusia yang hanya mengutamakan uang, lupa perikemanusiaan, lupa kebaikan dan lupa saudara," Silakan dinalar sendiri kejadian-kejadian yang diramalkan Sang Prabu Jayabaya terbukti," tukas Ki Tuwu.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik pada krasa isin, luwih utama ngapusi. Wegah nyambut gawe kepengen kepenak, ngumbar nafsu angkara murka, nggedekake duraka (Banyak orang yang bekerja baik-baik merasa malu, lebih utama menipu. Banyak yang malas bekerja tapi pengen kaya (mencari pesugihan tumbal,red). Banyak orang mengumbar nafsu angkara murka dan memperbesar perbuatan durhaka).
"Ada lagi yang menarik ungkapan dalam Jangka Jayabaya yakni wong wadon ilang kawirangane wong lanang ilang prawirane. Artinya banyak perempuan hilang rasa malunya dan banyak laki-laki hilang kehormatannya. Saya tidak mau mendahului kehendak Allah namun ini sudah terbukti," tambah Ki Tuwu.
Yang terakhir Ki Tuwu menukil dari Jangka Jayabaya yakni akeh udan salah mangsa, akeh prawan tua, akeh randa nglairake anak, akeh jabang bayi lahir nggoleki bapake. (Artinya: banyak hujan turun bukan pada musimnya, banyak perawan tua yang terlambat menikah karena terlalu memilih-milih pasangan dan juga mementingkan karier. Banyak janda melahirkan anak (akibat hubungan bebas) dan banyak yang lahir mencari siapa ayahnya," Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar tetap eleng lan waspada," tukas Ki Tuwu.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tempat yang diyakini sebagai lokasi moksa Raja Kediri ini sering dikunjungi peziarah.
Baca SelengkapnyaSosoknya sudah menyebarkan ajaran Islam di Kediri jauh sebelum era Wali Songo.
Baca SelengkapnyaSyekh Jangkung merupakan salah satu tokoh yang sangat melegenda dalam sejarah Islam di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCara Syekh Jumadil Kubro menyebarkan Islam dengan berdagang dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Baca SelengkapnyaPelacur diakui pemerintah era Jawa kuno sebagai pekerjaan profesional
Baca SelengkapnyaUlama ini datang ke Tuban jauh sebelum era Wali Songo
Baca SelengkapnyaKisah ini berkembang luas di masyarakat. Masyarakat ada yang percaya ada juga yang tidak.
Baca SelengkapnyaSosok Ki Joko Bodo juga menjadi entertainer yang memeriahkan industri hiburan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMbah Kiai Jangkrik merupakan seorang pendekar yang sakti. Kesaktiannya antara lain suara siulannya yang mirip suara jangkrik sehingga bisa mengecoh lawan
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sumber air keramat ini selalu ramai pengunjung.
Baca SelengkapnyaKecerdasan dan kepribadian pendakwah ini curi perhatian Bupati Tuban. Ia akhirnya dinikahkan dengan anak sang bupati.
Baca SelengkapnyaKakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
Baca Selengkapnya