Jatuh ke Sungai Siak, ABK Tugboat Noah Ditemukan Tewas
Merdeka.com - Tim Sar gabungan menemukan jasad mudi Tugboat Noah 08, Abdul Hamid (45) dalam kondisi meninggal dunia. Jasadnya mengapung dengan jarak 50 meter dari lokasi awal dia jatuh di Sungai Siak, Desa Bunut, Perawang, Kacamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau.
"Iya, jenazah korban ditemukan pada pukul 12.15 WIB siang tadi. Meninggal dunia," ujar Kepala Basarnas Pekanbaru, Amirruddin kepada merdeka.com, Sabtu (2/11).
Hamid ditemukan tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Pekanbaru, KSOP Perawang, Polairud Perawang, kru Tugboat Noah 08 dan masyarakat. Jasad Hamid dievakuasi menggunakan ambulans ke Puskesmas Perawang.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana cara tim SAR menemukan Naomi? Ternyata suara itu merupakan suara Naomi. Dia sepertinya terjebak di hutan lebat yang berada di antara dua jalur menuju puncak Gunung Slamet.
"Selanjutnya, korban diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan," jelas Amiruddin.
Jatuhnya Hamid di sungai terjadi ketika dia akan mengambil sesuatu di buritan Tugboat Noah 0. Dia terpeleset dan jatuh ke Sungai Siak, Jumat (1/11) sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika itu, korban baru selesai tugas jaga.
Kru tugboat mengetahui korban terjatuh dan berusaha membantu korban tapi tubuh korban mulai tenggelam.
"Yang terlihat hanya kepala korban," ujar Amiruddin.
Saat bersamaan, di lokasi kejadian melintas kapal hingga mengakibatkan gelombang. Setelah itu, tubuh korban tidak terlihat lagi di permukaan Sungai Siak. Sungai terdalam itu memang sulit ditaklukkan, karena gelombang di dalam sungai sangat deras.
Kejadian itu dilaporkan anggota Syahbandar Perawang, Jon Kasnedi, ke Basarnas untuk membantu melakukan pencarian. Tim rescuer Basarnas Pekanbaru langsung turun ke lokasi kejadian.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan jasad korban banjir bandang di Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Korban diidentifikasi sebagai Suardi (70) dan Mutmita (5).
Baca SelengkapnyaSelain itu terdapat belasan korban mengalami luka-luka ringan dan berat dalam musibah tersebut.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca Selengkapnya