Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jawaban Ridwan Kamil soal Pemprov Jabar sebut Pemkot masih ada utang

Jawaban Ridwan Kamil soal Pemprov Jabar sebut Pemkot masih ada utang Aher dan Ridwan Kamil. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Pemprov Jawa Barat melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup menyebut Kota Bandung memiliki tunggakan kompensasi jasa pelayanan (KJP) atau tipping fee TPPAS Regional sementara ke Sarimukti sebesar Rp 3,45 miliar. Jumlah tunggakan itu merupakan akumulasi dari tunggakan KJP sejak 2011 lalu sampai 2016.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengklarifikasi terkait hal tersebut. Pria yang akrab disapa Emil ini membantah jika Pemkot Bandung memiliki tunggakan. Menurutnya, tunggakan itu merupakan utang dari pihak ketiga yakni Pasar Caringin yang selama ini menitipkan bayarannya ke Pemkot Bandung.

"Utang Pasar Caringin itu harusnya membayar ke PD Kebersihan atau Pemkot Bandung baru kita setorkan kan ke Sarimukti. Nah Pasar Caringin ini mengalami kendala kendala dan lain sebagainya. Pemkot Bandung nya mah itu engga mungkin ngutang," ujar Emil kepada wartawan di Kelurahan Cipadung, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Selasa (11/4).

Selama ini pengelola Pasar Caringin mengelola sampah secara mandiri. Namun sampah tetap dibuang ke TPA Sarimukti. Menurut Emil untuk mekanisme pembayaran, pengelola Pasar Caringin menumpang bayar lewat Pemkot Bandung lantaran dalam kontrak kerjasama dilakukan antara Pemkot Bandung dan Pemprov Jabar.

"Nah Pemkot Bandung ada yang kewajibannya diri sendiri, ada pihak ketiga. Nah pihak ketiga ini yang bermasalah. Pertanyaannya Pemprov Jabar, karena kontraknya dengan Pemkot permasalahan pihak ketiga ini tidak bisa langsung nagih ke Pasar Caringinnya, tetap nagihnya ke kita. Apakah ini harus konsultasi dulu ke BPK, apakah nalangin ini bisa gitu kan, apakah perhitungan rupiahnya benar. Jadi selama ini kenapa belum sampai karena ada appraisal," ungkap Emil.

Adapun untuk penyelesaiannya masalah ini kata Emil, ditargetkan akan selesai pada akhir bulan April ini. Sebab pencairan anggaran sedang dalam proses

"Jadi saya klarifikasi Pemkot bandung itu selalu bayar ontime. Jadi yang terhutang ini adalah yang terhutang pihak ketiga yang selama ini menitipkan bayarannya ke pemkot mandek kira kira begitu. Nah tapi penyelesaian antar pemerintahnya sudah akan selesai yaitu akhir bulan, kenapa akhir bulan? karena baru panganggaranya dan prosedur pencairannya sedang diproses. Jadi saya sampaikan lagi Pemkot bandung selalu bayar untuk jatahnya sendiri itu tidak pernah menunggak, " ungkapnya.

Senada dengan Emil, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Salman Fauzi mengatakan, selaku pemerintah yang bertanggung jawab kepada masyarakat, pihaknya akan mengupayakan semua hal agar pelayanan publik tetap prima. Maka jika terjadi kendala terkait pengelolaan kebersihan kota, ia berharap penyelesaian persoalan tetap tidak mengganggu kepentingan masyarakat.

Menurut dia, sebagaimana surat pemberitahuan dari BPLHD Jawa Barat, pasar yang dikelola oleh swasta itu masih menyisakan utang sejumlah Rp3,45 miliar kepada Balai Pengelolaan Sampah Ringan BPLHD Jabar. Untuk itu, pemerintah kota meminta penangguhan hingga akhir bulan April guna menyelesaikan persoalan pembayaran KJP Pasar Caringin itu.

"Sementara untuk tipping fee dari Pemerintah Kota Bandung, itu sedang dalam proses administratif. Dalam waktu dekat sudah bisa dibayarkan karena anggarannya kan sudah ada. Kalau dari pemerintah kota tidak ada masalah. Semua sudah ada mekanismenya, yang setiap tahun selalu sama dan tidak pernah ada masalah. Tinggal dengan Pasar Caringin yang dikelola oleh swasta," kata Salman.

Pada dasarnya, lanjut Salman, tidak ada yang perlu dikhawatirkan oleh BPLHD Jawa Barat karena pemerintah kota pasti akan bertanggung jawab menyelesaikan persoalan tersebut. Pemerintah kota hanya perlu waktu untuk menuntaskan persoalan yang tidak sederhana itu.

"Bagi saya, ini persoalan dari internal antar pemerintah yang sesungguhnya dapat diselesaikan secara baik-baik tanpa harus menjadi persoalan publik dan membuat publik menjadi bingung. Sesungguhnya saya berharap persoalan ini tidak perlu masuk ke area publik," pungkasnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Warga Jabar Tertinggi Pakai Pinjol Capai Rp13,8 Triliun, Ini Kata Ridwan Kamil
Warga Jabar Tertinggi Pakai Pinjol Capai Rp13,8 Triliun, Ini Kata Ridwan Kamil

OJK menyatakan penyaluran dana fintech ke Jawa Barat menembus angka Rp 13,8 triliun.

Baca Selengkapnya
Ratusan Kios di Tanah Abang Disegel, Ridwan Kamil: Solusinya Musyawarah
Ratusan Kios di Tanah Abang Disegel, Ridwan Kamil: Solusinya Musyawarah

Menurut RK, dalam permasalahan itu pasti ada jalan keluarnya.

Baca Selengkapnya
Rano Cecar Kerusakan Ekosistem di Jabar, Dharma Pongrekun: Jangan Tanya Kami
Rano Cecar Kerusakan Ekosistem di Jabar, Dharma Pongrekun: Jangan Tanya Kami

Seperti diketahui, pemerintah membangun dua waduk yakni Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor untuk mengurangi debit air yang mengalir ke Jakarta.

Baca Selengkapnya
Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Ternyata Punya Harta Kekayaan Rp22,75 Miliar dan Koleksi Moge
Maju Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil Ternyata Punya Harta Kekayaan Rp22,75 Miliar dan Koleksi Moge

Total harta kekayaan tersebut dilaporkan Kang Emil pada akhir masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah
VIDEO: RK Ngegas Skak Jenderal Polisi Usai Jabar Disenggol Paling Miskin, Sebut Datanya Salah

Ridwan Kamil tegas membantah Dharma terkait Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang dianggap miskin usai Covid-19.

Baca Selengkapnya
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar
Jelang Akhir Masa Jabatan, Ridwan Kamil Minta Maaf pada Rakyat Jabar

DPRD Jawa Barat segera mengirimkan berkas pemberhentian Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat kepada Kemendagri.

Baca Selengkapnya
Kejagung Tegaskan Pengembalian Uang Rp27 Miliar Tak Hentikan Pengusutan Kasus Korupsi BTS Kominfo
Kejagung Tegaskan Pengembalian Uang Rp27 Miliar Tak Hentikan Pengusutan Kasus Korupsi BTS Kominfo

Kejagung memastikan pengusutan kasus dugaan korupsi BTS Kominfo diduga mengalir ke pelbagai pihak tetap dilanjutkan.

Baca Selengkapnya
Bobby Nasution Segel Mal Centre Point karena Tunggak Pajak Retribusi Rp250 Miliar
Bobby Nasution Segel Mal Centre Point karena Tunggak Pajak Retribusi Rp250 Miliar

Pada tahun 2021, Mal Centre Point juga pernah disegel lantaran belum membayar PBB.

Baca Selengkapnya
JK Tagih Utang ke Kementerian BUMN Rp300 Miliar, Begini Jawaban Erick Thohir
JK Tagih Utang ke Kementerian BUMN Rp300 Miliar, Begini Jawaban Erick Thohir

Erick mengaku akan mengecek pernyataan JK terkait piutang terhadap perusahaan BUMN senilai Rp300 miliar.

Baca Selengkapnya
Utang ITDC Rp1,2 Triliun Bangun Sirkuit Mandalika Bakal Dibayar Pakai Uang Negara Lewat PMN
Utang ITDC Rp1,2 Triliun Bangun Sirkuit Mandalika Bakal Dibayar Pakai Uang Negara Lewat PMN

ITDC berharap proses pencairan PMN ini bisa dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Pamer Kinerja 5 Tahun di Jabar: Investasinya Ranking Satu
Ridwan Kamil Pamer Kinerja 5 Tahun di Jabar: Investasinya Ranking Satu

Ridwan Kamil percaya bahwa rezeki harus dijemput, sehingga harus diupayakan.

Baca Selengkapnya
Disinggung Soal Pedagang Sepatu Cihampelas Mati Suri, Begini Jawaban Ridwan Kamil
Disinggung Soal Pedagang Sepatu Cihampelas Mati Suri, Begini Jawaban Ridwan Kamil

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 02 Dharma Pongrekun bertanya soal nasib pedagang sepatu Cihampeas di Bandung kepada Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya