Jejak Bahrun Naim di balik aksi teror bom gereja di Medan
Merdeka.com - Dua pekan lalu, Ivan Armadi Hasugian alias IAH (18) diamankan kepolisian. Remaja yang baru lulus sekolah menengah atas itu digelandang polisi setelah mencoba melakukan aksi meledakkan diri di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Sumatera Utara, Minggu (28/8).
Menggunakan tas ransel diduga berisi bom dan membawa sebuah pisau, IAH merangsek menuju mimbar untuk menyerang Pastor Albert Pandiangan (60) ketika hendak memberikan khutbah. Namun aksi itu gagal setelah dugaan bom yang dibawanya lebih dulu meledak di dalam tas dan IAH diringkus para jemaat.
Hingga kini polisi masih menyelidiki motif aksi remaja tersebut. Namun dugaan sementara, pelaku menjalankan aksinya tidak sendirian.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Siapa yang masuk ke lapangan dan membuat kerusuhan? Peristiwa itu berawal saat salah satu suporter tuan rumah masuk ke dalam lapangan.
-
Di mana penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, aksi Ivan tidak terkait dengan jaringan teroris manapun. Namun menurut Jenderal Tito, Ivan berhubungan langsung dengan Bahrun Naim, tokoh Islamic State Irak and Syria (ISIS) di Asia Tenggara.
"Dia adalah tipologi self radicalization. Belum tergabung dengan network atau jaringan di indonesia. Namun dia memiliki kontak langsung dengan Bahrum Naim yang ada di Syiria," kata Tito dalam Rapat Kerja dengan Komisi III DPR, di Jakarta, Senin (5/9).
Tito menyebut operasi itu adalah 'lone wolf'. Namun melakukan kontak langsung dengan Bahrun Naim.
"Ini pola 'lone wolf', Ivan merupakan 'self radikalisation' tidak terkait jaringan apa pun namun punya kontak langsung dengan Bahrun Naim," ujar dia.
Dia mengatakan, peristiwa bom di Medan itu merupakan fenomena baru dalam gerakan terorisme karena merekrut pelaku bom di bawah umur 18 tahun. Kemudian diajari merakit bom dan melakukan operasi sendiri.
Dugaan kuat Ivan tidak beraksi sendiri setelah salah satu jemaat menyaksikan dua orang yang mencurigakan kabur sesaat setelah pelaku gagal meledakkan bom pipa alumunium rangka gorden tersebut. Hingga kini polisi masih mendalami informasi saksi tersebut.
"Jadi IAH ditawari uang kalau mau saya (seseorang) kasih Rp 10 juta," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Agus Rianto di Jakarta, Senin (29/8).
Agus menuturkan IAH mau menerima uang, namun remaja itu belum mengetahui dana itu untuk keperluan apa. Saat ini, petugas kepolisian masih mendalami dan menyelidiki keterangan dari tersangka IAH terkait aksi teror terhadap pendeta Gereja Santo Yoseph tersebut.
Usai bertemu, IAH merakit bom dengan cara menyambungkan korek api dengan kabel dan sekantong bubuk yang diberi orang tersebut. IAH merangkai benda tersebut sesuai arahan dari orang kenalannya itu dan pengetahuan melalui internet. Bahkan IAH sempat membuat dan mencoba meledakkan seperti ban pecah yang diketahui kakak tersangka di kosan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaDensus menangkap HOK saat hendak membuang bahan peledak yang telah dibelinya.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Antiteror Polri telah menangkap seorang pelajar terduga teroris berinisial HOK
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaHOK membeli bahan peledak memakai uang jajan dari orangtuanya
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di kompleks Villa Syariah Bunga Tanjung Kav 34, Kelurahan Jeding, Junrejo, Kota Batu
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaPenyidik menyatakan belum ada kesimpulan keterkaitan mereka dengan jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca Selengkapnya