Jelang Idul Adha, marak pengiriman sapi dari Bali lewat jalur 'tikus'
Merdeka.com - Jelang perayaan Idul Adha, banyak permintaan hewan kurban keluar Bali. Disinyalir banyak peternak dari Bali yang mengirimkan secara ilegal ke luar Bali tanpa melalui proses pemeriksaan kesehatan hewan dan perizinan.
Hal ini dilakukan guna menghindari bayar pajak yang justru mengurangi keuntungan nilai jual yang maksimal. Informasi yang diterima, jalur 'tikus' yang belakangan ini sering digunakan untuk mengirim sapi keluar Bali berada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.
Pengiriman ini berskala besar sementara kuota pengiriman sapi keluar pulau nyaris habis, hanya tersisa 7.320 ekor dari total kuota 50.126 ekor yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bali. Hal ini dibuktikan dengan puluhan truk memuat sapi melintas dari arah Denpasar menuju wilayah Kecamatan Melaya. Iing-iringan truk ini mulai terjadi sore hari hingga malam hari.
-
Siapa yang menyerahkan sapi kurban? Setelah selesai, penampilannya berganti menjadi pakaian muslim berwarna hijau sage dengan kerudung putih, menambahkan pesona dalam setiap langkahnya. Setelah salat ied selesai, Titiek Soeharto turut serta dalam tradisi menyerahkan sapi kurban dari keluarga besar Soeharto.
-
Bagaimana sapi kurban di Bantul dikendalikan? Sapi pun akhirnya berhasil dituntun kembali dan dibawa ke titik penyembelihan, dengan kondisi yang lebih tenang dari sebelumnya.
-
Di mana sapi kurban mengamuk di Sleman? Peristiwa sapi kurban mengamuk di Yogyakarta terjadi pada Kamis (29/6). Terpantau peristiwa ini berlangsung di dua tempat, yakni Kabupaten Bantu dan Kabupaten Sleman.
-
Apa yang dilakukan sapi kurban di Yogyakarta? Viral Sapi Kurban Ngamuk di Jogja, Seruduk Orang dan Rusak Rumah Warga Sapi kurban dikabarkan mengamuk di wilayah Yogyakarta. Akibatnya satu orang diseruduk dan satu bangunan rusak.
-
Bagaimana Irfan Hakim mencari sapi kurban? Irfan Hakim membagikan momennya saat memilih hewan kurban. Bahkan Irfan Hakim mencari hewan kurban hingga ke Purworejo, Jawa Tengah.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
Anehnya kabar diterima dari petugas di Pelabuhan Gilimanuk justru jarang melihat adanya sejumlah truk bermuatan hewan sapi melalui pintu keluar pelabuhan dalam sepekan ini. Kuat dugaan pengiriman sapi melalui jalur tak resmi, yakni melalui jalur pantai Sumbersari, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana.
Sejumlah sumber menyebutkan, pengiriman sapi melalui jalur ilegal kali ini lebih marak dibandingkan tahun lalu lantaran Idul Adha tahun ini berlangsung menjelang akhir tahun.
"Kalau sudah Idul Adha dekat-dekat akhir tahun, pasti penyelundupan sapi Bali lebih marak. Penyebabnya ya karena akhir tahun itu kuota sapinya sudah nyaris habis, belum lagi untuk kebutuhan Idul Adha," ujar Rohman salah seorang sopir truk yang mengaku pernah dapat orderan melalui jalur tak resmi, Selasa (29/8).
Sementara itu, Penanggung Jawab Balai Karantina Pertanian Klas I Denpasar Wilayah Kerja (Wilker) Gilimanuk, drh. I Nyoman Budhiarta mengatakan sejauh ini pihaknya terus mengawasi secara ketat pengiriman hewan yang keluar Bali. Diakuinya pengiriman sapi Bali melalui Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk memang kian meningkat dalam beberapa bulan belakangan ini.
"Puncaknya, pada Kamis (10/8) lalu, pengiriman sapi Bali mencapai sekitar 20 truk dalam satu malam," terangnya.
Menurutnya, sapi Bali yang dikirim melalui jalur resmi ini wajib menyerahkan dokumen kepada petugas karantina ketika hendak diseberangkan ke Jawa. Setelah dokumennya lengkap, maka pihaknya akan melangsungkan pemeriksaan teknis berupa pengecekan kesehatan sapi-sapi tersebut.
Selama beberapa bulan belakangan ini diakui Budhiarta jika pengiriman sapi lewat Gilimanuk jelang Idul Adha ini memang semuanya dengan dokumen resmi dari instansi terkait.
"Memang untuk pemberian surat izin pengiriman di bulan ini terakhir dikeluarkan pada 10 Agustus. Jadi jika terlambat, ya dimungkinkan ada pengiriman setelahnya atau mungkin saja sapi itu bisa renang ke Jawa," kelakar Budhiarta.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian hewan kurban kaburi ni direkam warga dan tersebar luas di media sosial. Berikut deretan momennya.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaJasa Marga sendiri belum memberi respons resmi terkait penindakan sapi kabur ke jalan tol
Baca SelengkapnyaDaging sapi di pasaran langka hingga sebabkan kenaikan harga, hal ini jadi biang keladinya.
Baca SelengkapnyaJelang, Iduladha, penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang meningkat 100 persen.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.
Baca SelengkapnyaIndah Permatasari bersyukur jika penjualan hewan kurban tahun ini mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, hukum menjual kulit hewan kurban oleh mayoritas ulama, adalah tidak diperbolehkan jika penerima kulit hewan kurban adalah orang kaya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sapi lepas terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah hingga membuat panik warga. Begini momen selengkapnya.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya