Jelang PTM Terbatas di Depok, Orang Tua Masih Ada Tak Izinkan Anak Kembali ke Sekolah
Merdeka.com - Sejumlah orang tua murid di Kota Depok ternyata belum siap untuk pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) Oktober nanti. Pihak sekolah sudah menyebar angket untuk mengetahui sejauh mana orang tua siap mengizinkan anaknya untuk PTM.
Dari 1.000 siswa, 92 persen menyatakan siap PTMT. Sedangkan delapan persen mengaku tidak siap PTMT.
"Surat pernyataan Alhamdulillah kami sudah. Dari seluruh siswa, 1.000 lebih itu yang siap tatap muka. Yang tidak siap 8 persen dan yang siap 92 persen meminta tatap muka," kata Wakil Kepala SMPN 8 Bidang Sarpras, Raden Panji Nurjaman, Selasa (7/9).
-
Bagaimana cara mengetahui kesiapan anak sekolah? Selain itu, untuk anak usia dini perlu diperhatikan hal-hal berikut yang menunjukkan ketertarikan anak pada sekolah.
-
Gimana cara orang tua melatih anak masuk TK? Latih anak Anda untuk terbiasa dengan rutinitas pagi seperti bangun pagi dan menyiapkan diri. Ini akan membantu mereka mengerti apa yang harus dilakukan di pagi hari dan menghindari kejutan pada hari pertama sekolah.
-
Apa harapan orang tua untuk anak sekolah? Tak bisa dipungkiri, peran orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan akademis dan pribadi anak.
-
Bagaimana orang tua membantu anak beradaptasi di sekolah baru? Orang tua juga dapat mendukung adaptasi anak dengan datang ke sekolah lebih awal, memberikan waktu tambahan bagi anak untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
-
Apa masalah PR matematika bagi murid dan orang tua? Permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini antara lain pekerjaan rumah yang terlalu sulit – bahkan dengan bantuan orang tua – serta pekerjaan yang menunda waktu tidur, melewati waktu bersama keluarga, dan menyebabkan perasaan tidak mampu dan frustrasi.
-
Siapa yang bisa bantu anak untuk persiapan masuk TK? Bertemu dengan Guru Ajak anak Anda untuk mengunjungi sekolah baru mereka sebelum tanggal masuk jika memungkinkan. Ini akan membantu mereka merasa lebih siap menghadapi perubahan besar ini dan mengurangi kecemasan mereka.
Sejumlah persiapan dilakukan pihak sekolah sebelum PTMT digelar. Antara lain menyediakan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, hand sanitiser dan wajib vaksin. Untuk vaksinasi yang digelar hari ini ada di SMPN 8 Depok dengan target 5.000 siswa. Namun yang terdata hanya 1.500 saja karena sudah banyak siswa yang mengikuti vaksinasi mandiri.
"Dalam rangka vaksinasi untuk mempersiapkan siswa untuk kegiatan PTM terbatas. Sebenarnya, kami program vaksinasi 5ribuan, tapi data yang ternyata hasil verifikasi hanya 1.500 untuk di wilayah Cimanggis hari ini SMP 8 SMP 7 SMP 28 SMP 32 SMP 15 dan sekolah swasta juga. Dari 5.000 ternyata data yang masuk hanya 1.500. Karena setelah diverifikasi, anak-anak kita sudah banyak yang vaksin. Jadi vaksin mandiri di luar," ujar dia.
Jumlah siswa yang tervaksin di lokasi tersebut saat ini sudah mencapai 450 orang. Kemudian untuk guru yang sudah divaksin mencapai 90 persen. Ditargetkan vaksinasi selesai hari ini untuk yang sudah terdata.
"Mudah-mudahan (selesai hari ini). Nanti kami akan pecah belah, mungkin 85 persen sudah. Ada yang belum 12 tahun. Untuk gurunya insyaAllah sudah tervaksin 90 persen karena komorbid,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Wakil Kepala SMPN 8 Bidang Kurikulum, Siti Rukiah menambahkan pembelajaran nanti dilakukan secara campuran (blended). Siswa kemungkinan hanya boleh dua hari ke sekolah dalam seminggu. Bagi yang tidak setuju dengan PTMT akan difasilitasi dengan PJJ.
"Yang tidak setuju (PTMT) ya kita akan memfasilitasi mereka dengan pembelajaran daring seperti biasa,” kata dia.
Untuk meyakinkan orang tua yang tidak setuju PTMT maka akan dibuktikan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat ketika berlangsung nanti. Biasanya, kata dia, mereka baru akan percaya setelah melihat langsung seperti apa mekanismenya. Alasan keberatan dari orang tua untuk PTMT kata dia antara lain dari syarat yang diajukan ketika mengisi angket.
"Alasannya karena rata-rata salah satu syarat siswa bisa tatap muka itu akses transportasi harus jelas. Kemudian orang tua ada kesanggupan misalnya harus mengantar atau menjemput karena masuk SMP ya takutnya mereka sekolah keluarnya mereka ngelayap ke mana-mana. Jadi ada persyaratan bisa mengantar dan bisa menjemput. Jadi itu yang sisanya ya mereka belum yakin dengan kondisi seperti ini,” pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaDiduga kekurangan siswa terjadi karena masih adanya paradigma sekolah favorit.
Baca SelengkapnyaKadisdik mengatakan berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud masih diutamakan menggelar pembelajaran tatap muka.
Baca SelengkapnyaHumas SMA Negeri 1 Depok Teguh mengatakan pendaftaran PPDB jalur zonasi dibuka mulai Senin (3/6).
Baca SelengkapnyaOrang tua murid SDN Pocin 1 merasa kecewa dengan putusan PTUN Bandung yang menolak gugatan mereka.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Depok mencarikan sekolah agar 51 siswa itu dapat diterima di sekolah swasta.
Baca SelengkapnyaMassa yang tergabung dalam Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) itu mempersoalkan 51 calon peserta didik (CPD) lulusan SMPN 19 Depok yang dianulir dari 8 SMA Negeri.
Baca SelengkapnyaInspeksi dilakukan usai puluhan warga melakukan aksi protes di depan pintu gerbang SMA Negeri 5 Tangsel.
Baca SelengkapnyaLaman ppdb.jakarta.go.id yang harusnya bisa diakses sejak pukul 08.00 WIB saat ini tidak dapat diakses.
Baca Selengkapnyaselain D, ada juga puluhan siswa di SMA Negeri 2 Maumere dipulangkan pihak sekolah lantaran menunggak uang SPP.
Baca SelengkapnyaOrang tua CPDB diimbau tak panik saat melakukan pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Baca SelengkapnyaWarga sebelumnya menggelar aksi solidaritas karena banyak siswa dari keluarga miskin tidak diterima SMA Negeri 4 Depok.
Baca Selengkapnya