Jembatan di Inhil Rusak, Pikap Pengangkut Ribuan Ayam Jatuh ke Sungai

Merdeka.com - Satu unit mobil pikap pengangkut ayam potong terperosok hingga jatuh ke sungai saat melintasi jembatan di Desa Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Indragiri Hilir, Riau. Kondisi jembatan itu sudah rusak dan memprihatinkan.

"Iya kemarin ada mobil pengangkut ayam terperosok ke sungai saat melintasi jembatan tersebut. Ribuan ayam yang diangkut mobil itu mati," ujar Kepala Desa Pulau Kecil Muhammad Pawit Selasa (26/10).

Pawit mengatakan, jatuhnya mobil pikap itu terjadi pada Sabtu (23/10). Saat itu, air sungai di bawah jembatan sedang pasang atau naik.

Pengemudi pikap nekat melintas meski kondisi jembatan tidak layak. Tiba-tiba, kendaraan itu terperosok lalu terguling lalu jatuh ke sungai.

"Sopirnya terburu-buru dan tidak lihat lantai sebelah kiri, lalu masuk ke bawah jembatan. Mobil sama ayamnya masuk sungai. Dari ribuan ekor, cuma 2 yang hidup," kata dia.

Pikap pengangkut ayam kemudian dievakuasi setelah air surut. Beruntung sopir berhasil selamat saat kejadian. Namun, pemilik ternak ayam mengalami kerugian sekitar Rp60 juta.

"Mobilnya sudah dievakuasi saat air surut. Kita ingatkan warga untuk hati-hati dan bersabar kalau mau lewat. Ini bukan kejadian pertama," kata Pawit.

Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Inhil, Edy Sindrang mengatakan, kondisi jembatan itu memang sudah lama memprihatinkan.

"Jembatan itu sudah lama rusak. Selama ini APBD kita kecil, sedangkan perbaikan itu butuh anggaran besar," kata Edy.

Edy juga menyentil DPRD Riau dan DPR RI agar ikut memperhatikan rakyat di sana. Sebab, anggaran Pemkab Inhil dinilai tak mencukupi untuk membuat jembatan baru di lokasi.

"Marilah kita bersama-sama membangun Indragiri Hilir," tegasnya.

Dia juga meminta agar Bupati Indragiri Hilir HM Wardan memprioritaskan pembangunan jembatan itu. Begitu juga dengan desa lain yang membutuhkan perhatian.

"Ada banyak jembatan rusak di daerah tersebut dan tak sesuai standar. Banyak laporan warga ke saya. Walaupun seperti itu ya pemerintah juga harus punya perhatian. Kalau kita lihat, jembatan itu belum standar," ucapnya.

Edy mengaku sudah mengusulkan pembangunan jembatan sebagai infrastruktur ke Pemkab Inhil. Namun, usulan itu tak bisa terealisasi karena keterbatasan anggaran.

"Sudah kami minta Pemkab prioritaskan ini. Tapi sekarang tidak bisa diperbaiki karena APBD sudah berjalan. Kemarin ada pembahasan APBD Perubahan, tapi tidak bisa kita masukkan karena singkat. Insyaallah diprioritaskan pada 2022," jelas Edy.

Untuk diketahui, jembatan itu berada di Parit 16, Desa Pulau Kecil, Reteh, Kabupaten Inhil. Jembatan darurat dari batang kelapa itu kerap terendam air saat kondisi pasang.

Sementara itu, Bupati Inhil HM Wardan saat dihubungi merdeka.com belum merespons. Begitu juga dengan Gubernur Riau Syamsuar.