Jenazah TKW Eka Suryani tiba di kamar mayat RSSA Malang
Merdeka.com - Jenazah Eka Suryani (23), tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Malang yang meninggal di China tiba di kamar mayat rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Jenazah tiba sekitar pukul 11.45 WIB dan dimasukkan ke ruang transit jenazah.
Ikut dalam rombongan tersebut suami Eka Suryani, Indra Teguh Wiyono, pengacaranya Bakti Riza Hidayat, Perwakilan Kemenaker, BNP2TKI serta KJRI China.
Jenazah selanjutnya akan diautopsi sesuai permohonan yang diajukan keluarga. Pihak keluarga melihat adanya kejanggalan dalam kematian almarhumah.
-
Kenapa keluarga Aldi meminta autopsi? Selanjutnya, keluarga korban meminta agar Aldi diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Jasad Aldi akhirnya tiba di Medan.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Kita menunggu hasil autopsi. Kita berharap pelaku nantinya bisa dipidana," kata suami Eka Suryani, Indra Teguh Wiyono di RSSA, Jumat (26/2).
Indra, melalui pengacaranya telah mengajukan autopsi ke Polres Malang untuk proses hukum yang sedang ditempuh. Ada indikasi kurang wajar yang menyebabkan kematian almarhumah.
Jasad Eka ditemukan sebulan lalu di kamar mandi dalam posisi memegangi shower di bak mandi. Warga Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo itu diduga meninggal akibat tindak kekerasan, namun hingga kini belum diperoleh kejelasan penyebab kematiannya.
Sebelum meninggal, Eka kerap mengeluh mendapat perlakuan kasar dari majikannya. Foto-foto kekerasan beberapa kali dikirimkan melalui WhatsApp teman kerjanya.
Hotma Napitulu, Perwakilan Konsulat Jenderal Hongzhou mengungkapkan, Eka meninggal karena tersengat aliran listrik. Temuan tersebut yang sekarang ini menjadi fakta awal.
"Berdasarkan keterangan Departemen Forensik di Tiongkok, kematian almarhumah karena tersengat aliran listrik di kamar mandi. Listrik berasal dari sistem pemanas air, karena memang rumah tua," katanya.
Soal keberadaan di China, Eka yang bekerja sebagai penjaga orang tua diajak ke mana-mana. Karena majikannya memiliki sebuah pabrik di China.
"Kenapa ada di Fujian? Karena berlibur untuk perayaan Imlek di rumah orang tuanya. Jadi bukan karena dipekerjakan di dua tempat," terangnya.
Jenazah sendiri dikirimkan ke Indonesia dari Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, China pada 25 Februari 2016. Jenazah menggunakan penerbangan Garuda Indonesia GA-889 landing di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dilanjutkan penerbangan ke Juanda, Sidoarjo dengan pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA-889.
Jenazah dikirimkan setelah otoritas penegak hukum di China menerima surat penolakan autopsi dari keluarga. Sebelumnya keluarga Eka, melalui suaminya Indra Teguh Wiyono mencabut permintaan autopsi yang pernah ditandatangani pada 30 Januari 2016. Keluarga meminta agar autopsi jenazah Eka dilakukan di Indonesia.
Keluarga tidak berkenan jika organ tubuh Eka sebagian harus ditinggalkan di China untuk kepentingan penyidikan. Autopsi diminta dilakukan di Indonesia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Brigadir Setyo rencananya dimakamkan di Kendal
Baca SelengkapnyaPenyidik Polres Metro Depok telah melakukan ekshumasi terhadap makam selebgram asal Medan, Ella Nanda.
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaDokter juga akan memeriksa ciri khusus yang nantinya bisa dijadikan dasar identifikasi identitas kerangka tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaPolisi belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya pria tersebut.
Baca SelengkapnyaEkshumasi dilakukan sesuai dengan harapan dan permintaan dari keluarga Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca Selengkapnya